Sponsors Link

Contoh Cerita Pendek tentang Hewan dalam Bahasa Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita pendek atau cerpen merupakan kisahan pendek berjumlah kurang dari 10.000 kata yang memberikan kesan tunggal secara dominan dan terpusat hanya pada satu tokoh dan satu peristiwa. Cerpen sendiri termasuk ke dalam jenis-jenis prosa baru selain jenis-jenis novel, jenis-jenis roman, jenis-jenis esai, dan jenis-jenis drama. Contoh dari jenis-jenis prosa ini pun sudah pernah ditampilkan di beberapa artikel, diantaranya contoh cerpen singkat tentang persahabatan, contoh cerpen singkat tentang pendidikan, contoh cerpen pendek, contoh cerpen singkat beserta unsur intrinsiknya, contoh cerpen alur mundur, contoh cerpen alur campuran, contoh cerpen singkat beserta strukturnya, contoh cerpen singkat tentang lingkungan alam, dan contoh cerpen singkat tentang lingkungan.

Artikel kali ini pun juga akan menampilkan contoh dari cerita pendek atau cerpen, di mana cerita pendek yang akan ditampilkan mempunyai tema tentang hewan. Tema itu sendiri sudah pernah dijadikan tema di beberapa artikel sebelumnya, yaitu contoh paragraf deskripsi tentang hewan, contoh kalimat deskripsi tentang hewan, dan contoh kalimat definisi tentang hewan.

Adapun contoh cerita pendek tentang hewan dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

Pungguk dan Bulan

 

Hampir setiap malam, sang pungguk terus menatap ke atas langit yang berwarna hitam, yang terkadang gelap oleh awan hitam yang menyelimuti, dan terkadang pula bersinar terang oleh bintang dan bulan. Bila malam bersinar karena bulan, wajah sang pungguk berseri-seri seperti seseorang yang baru saja bertemu kekasihnya kembali setelah sekian lama. Sontak, sang pungguk pun bernyanyi dengan merdu menyambut kehadiran sang bulan.

Pada suatu malam, sang pungguk menatap dengan saksama langit di malam hari. Dia pun menunggu dengan sabar hadirnya sang bulan. Hingga malam menemui penghujungnya, sang bulan pun tak kunjung hadir di langit malam. Sang pungguk pun hanya bisa mengelus dada seraya berkata, “Ah, mungkin besok malam dia pasti akan hadir kembali.” Keesokan harinya, sang pungguk masih menantikan kehadiran sang bulan. Namun, sang bulan lagi-lagi tak bisa hadir dihadapan sang pungguk. Malam-malam selanjutnya pun juga terjadi demikian: sang pungguk masih menunggu hadirnya sang bulan, namun bulan purnam tak kunjung hadir sinari malam hari.

Putus asa karena purnama tak pernah datang, sang pungguk memutuskan untuk tidak menantikan sang bulan kembali dan ia pun memilih untuk melewati malam-malam dengan terlelap, meski itu bukanlah hal yang mudah baginya. Sehari setelah sang pungguk memutuskan hal tersebut, sang bulan purnama yang sudah lama dinantikan pun muncul kembali di waktu malam hari. Sang bulan terheran karena tidak ada nyanyian pungguk yang selalu terdengar saat ia datang di waktu malam.

Sang bulan pun lalu bertanya kepada bintang, pohon, dan permukaan tanah soal keberadaan sang pungguk saat ini. Namun, mereka semua tidak mengetahui di mana punguk berada saat ini. Hal itu pun membuat sang bulan sedih dan sinarnya pun jadi meredup.

Di lain tempat, sang pungguk yang tertidur di suatu tempat yang hanya diketahui olehnya itu tengah bermimpi melihat sang bulan yang sinarnya kian meredup. Sang pungguk yang melihat itu pun merasakan bahwa sang bulan tengah merasa sedih. Tak lama kemudian, sang pungguk pun terbangun dari tidurnya, lalu beranjak dan melihat ke arah luar. Di sana, dia melihat sang bulan tengah meredup sinarnya, persis seperti dengan apa yang dia lihat di dalam mimpinya. Tanpa pikir panjang, si pungguk pun menyanyikan lagu yang biasa ia yanyikan saat sang bulan tiba di langit malam. Mendengar hal itu, sang bulan pun langsung sumringah dan kembali bersinar seperti sedia kala.

Demikianlah contoh cerita pendek tentang hewwan dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

, , , , , , ,
Post Date: Tuesday 19th, December 2017 / 08:20 Oleh :
Kategori : cerpen