Sponsors Link

8 Contoh Makna Sinestesia dan Asosiasi dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Makna sinestesia dan asosiasi merupakan dua diantra jenis-jenis makna kata serta jenis-jenis pergeseran makna. Menurut laman id.wikipedia.org, makna sinestesia merupakan metafora atau perumpamaan suatu pancaindera yang dikenakan ke pancaindera lain yang tidak ada hubungannya dengan ungkapan tersebut. Sementara itu, makna asosiasi adalah suatu kata yang dikiaskan kepada kata lain karena kata terebut bisa menjadi perumpamaan bagi kata lain tersebut.

Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada beberapa contoh makna sinestesia dan asosiasi dalam bentuk kalimat yang ada di bawah ini!

1. Contoh Makna Sinestesia

  • Gadis itu terlihat manis sekali.
    • kata manis pada kalimat ini semestinya adalah suatu hal yang dapat dikecap oleh indra pengecap. Namun, pada kalimat tersebut, kata manis justru menjadi sesuatu yang dapat dilihat oleh indera penglihatan.
  • Perkatannya begitu pedas di telingaku.
    • Pedas merupakan suatu hal yang hanya dapat dikecap oleh lidah. Namun, pada kalimat di atas kata pedas justru dikiaskan sebagai sesuatu yang dapat didengar telinga)
  • Kenangan pahit ini terus terasa di hati ini.
    • Pahit adalah suatu rasa yang hanya dapat dikecap oleh lidah. Namun, kalimat di atas membuat pahit dapat dirasakan oleh indera perasaan.
  • Hatiku tertampar oleh ucapannya itu.
    • Tertampar merupakan suatu hal yang hanya bisa dirasakan oleh kulit. Namun, kalimat di atas membuat rasa tertampar dapat dirasakan pula oleh perasaan atau hati.

2. Contoh Makna Asosiasi

  • Pejabat itu ditangkap karena kedapatan menerima amplop dari pejabat lain.
    • Pada kalimat di atas, kata amplop diasosiasikan sebagai uang sogokan. Asosiasi tersebut terjadi karena amplop merupakan salah satu benda tempat menyimpan uang (terlepas uang itu halal ataupun sogokan)
  • Aku memutuskan pergi dari lingkungan tersebut, karena aku enggan menjadi benalu diantara mereka.
    • Pada kalimat di atas, kata benalu diasosiasikan sebagai pengganggu. Asosiasi ini terjadi karena benalu identik dengan tumbuhan yang merusak dan mengganggu pertumbuhan pohon inang yang dihinggapinya, sehingga kata tersebut bisa diasosiasikan untuk orang yang dianggap suka mengganggu.
  • Ponsel pintar di neger ini kian menjamur.
    • Kata menjamur merupakan asosiasi dari kata ada di mana-mana. Adapun penyebab diasosiasikannya kata menjamur dengan di mana-mana karena jamur sendiri bisa tumbuh di mana-mana laiknya ponsel pintar di negeri ini, sehingga kata tersebut pantas untuk menjadi asosiasi bagi ada di mana-mana.
  • Dia terkenal sebagai pelawak yang lawakannya selalu dapat mengocok perut penonton.
    • Kata mengocok pada kalimat diatas merupakan asosiasi dari kata membuat tawa terpingkal-pingkal. Asosiasi ini terjadi karena ketika orang tertawa terpingkal-pingkal, maka perut penonton pun akan merasa seperti terkocok-kocok. Oleh karena itu, kata mengocok pun menjadi asosiasi bagi kata membuat penonton terpingkal-pingkal.

Demikianlah beberapa contoh makna sinestesia dan asosiasi dalam kalimat bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah referensi soal contoh makna kata, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, yaitu contoh makna denotasi dan konotasi, makna idiomatik dan contohnya, makna metaforis dan contohnya, makna kontekstual dan contohnya, serta artikel makna tematik dan contohnya.

Semoga artikel kali ini bermanfaat dan mampu memberi wawasan tersendiri bagi pembaca sekalian, entah itu mengenai makna kata pada khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon maafkan pula jika ada kesalahan penulisan dan pemaparan pada artikel kali ini. Sekian dan juga terima kasih sebesar-besarnya.

, , , , , ,
Post Date: Friday 09th, March 2018 / 02:13 Oleh :
Kategori : makna kata