Sponsors Link

8 Contoh Perubahan Makna Gramatikal dengan Cara Afiksasi

Salah satu diantara jenis-jenis makna kata yang ada adalah makna gramatikal. Makna ini merupakan sebuah makna yang timbul dari adanya perubahan bentuk suatu kata yang membuat makna kata tersebut juga berubah. Adapun cara merubah bentuk suatu kata dalam makna ini terdiri atas tiga cara, yaitu pengimbuhan (afiksasi), pengulangan kata (reduplikasi), dan pemajemukkan kata. Khusus untuk kali ini, kita akan mengetahui seperti apa contoh perubahan makna gramatikal yang dilakukan dengan cara mengakfiksasi kata yang hendak dirubah maknanya. Adapun beberapa contoh perubahan makna gramatikal dengan cara afiksasi tersebut adalah sebagai berikut ini!

1. Jalan → Berjalan

Contoh perubahan makna gramatikalisasi dengan cara afiksasi yang pertama adalah kata jalan yang berubah menjadi berjalan. Makna awal kata jalan sendiri adalah tempat yang lazim untuk dilintasi oleh orang ataupun kendaraan. Setelah mengalami afiksasi–pemberian imbuhan ber- di awal kata jalan, makna kata ini pun berubah menjadi bergerak dari suatu titik menuju ke titik lainnya.

2. Jalan → Perjalanan

Contoh perubahan makna ini juga merupakan hasil perubahan makna kata jalan. Bedanya, kata jalan pada contoh ini diafiksasi dengan menggunakan imbuhan/afiks per-an. Adapun makna yang terkandung pada kata perjalanan sendiri adalah bepergian dari suatu tempat ke tempat yang lain.

3. Derita → Penderitaan

Semula, kata derita bermakna sesuatu yang menyusahkan dan biasanya ditanggung di dalam hati. Setelah diafiksasi dengan afiks per-an, makna kata ini pun berubah menjadi suatu keadaan menyedihkan yang mesti ditanggung oleh seseorang.

4. Buat → Perbuatan

Sebelum diafiksasi, kata buat mempunyai makna asal kerjakan ataupun lakukan. Setelah diafiksasi dengan imbuhan per-an, kata ini mempunyai makna yang baru, yaitu sesuatu yang dibuat atau dikerjakan.

5. Makan → Makanan

Semula, kata makan mempunyai makna memasukkan sesuatu ke dalam mulut, dan sesuatu tersebut kemudian dikunyah dan ditelan. Namun, setelah diafiksasi dengan afiks -an, maka kata ini berubah menjadi makanan dan maknanya pun berubah menjadi sesuatu yang dimakan.

6. Seberang → Berseberangan

Makna awal yang terkandung dalam kata seberang adalah sisi yang ada di sebelah sana atau tempat yang letaknya ada di hadapan kita. Setelah diafiksasi dengan afiks/imbuhan ber-an, kata yang berubah menjadi berseberangan ini pun mengalami perubahan makna, yaitu berhadapan posisi duduknya atau berada dalam pandangan dan pemikiran yang berbeda.

7. Kejut → Mengejutkan

Sebelum diafiksasi, kata kejut mempunyai makna kaget atau kakunya anggota badan yang disebabkan oleh terperanjatnya seseorang. Setelah diafiksasi dengan imbuhan me-an, kata yang berubah bentuk menjadi mengejutkan ini pun berubah makna menjadi sesuatu yang menimbulkan efek kejut ataupun efek kaget.

8. Gelap → Kegelapan

Contoh perubahan makna gramatikalisasi dengan cara afiksasi yang terakhir adalah pada kata gelap yang berubah menjadi kegelapan. Sebelum diafiksasi, kata gelap mempunyai makna tidak ada cahaya atau kelam. Setelah diafiksasi dengan imbuhan ke-an dan menjadi kegelapan, makna kata ini pun berubah menjadi tertimpa atau mengalami gelap.

Demikianlah beberapa contoh perubahan makna gramatikaldengan cara afiksasi. Jika pembaca ingin menambah referensi soal makna gramatikal dan makna kata lainnya, pembaca bisa membuka artikel makna gramatikal dan contohnya, perbedaan makna gramatikal dan leksikal, contoh kalimat gramatikal dan leksikal, contoh makna leksikal dan gramatikal, makna idiomatik dan contohnya, serta makna tematik dan contohnya. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

, , , , , ,
Post Date: Tuesday 13th, March 2018 / 03:55 Oleh :
Kategori : makna kata