Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi merupakan ragam sastra yang etrikat oleh matra, rima, irama, serta penyusunan bait dan larik. Selain itu, puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat, sehingga mempertajam kesadarankesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Puisi bisa berisi tentang apa saja, termasuk ungkapan cinta kasih kepada Ibu tercinta.
Di bawah ini terdapat beberapa contoh puisi yang bertemakan tentang Ibu dan ditulis sebanyak 3 bait perpuisinya. Adapun beberapa contoh puisi 3 baik tentang Ibu dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
Contoh 1:
Sajak Kepada Ibu
Sembilan bulan ku di dalam rahimmu
yang kata orang sangatlah gelap bagaikan terowongan panjang ak berlampu
Atau bagai gua tak tersentuh cahaya surya.
Ibu, kau memang tidak pernah menempuh jarak ribuan kilo
seperti halnya Sang Ibu yang disenandungkan dalam lagi Iwan Fals.
Kau hanyalah Ibu rumah tangga biasa,
yang bersemayam lama di dalam rumah,
merajut kasih, sayang dan doa
kepada anakmu yang membandel dan sulit diatur ini.
Ah, Ibu, sungguh payahnya diriku ini!
Berpuluh-puluh puisi telah kutulis untuk para kekasih,
sementara padamu,
aku tak pernah menulis sebait pun puisi.
Bahkan, menulis puisi ini pun aku seperti anak kecil
yang baru belajar tulis menulis.
Ibu, aku akhiri saja sajak banalku ini.
Rasanya, aku tak sanggup lagi menulis bait-bait selanjutnya.
Biarlah, bait-bait lainnya aku simpan dalam hati
dan menjelma jadi doa dan harapanku untukmu.
Contoh 2:
Tempat Aku Pulang
Kau tak perlu menempuh ribuan kilo, Ibu,
cukuplah aku yang akan melakukan itu.
Kau tak perlu menempuh ribuan kilo, Ibu,
karena engkau adalah tempat kepulanganku.
Tunggulah di sana, Ibu,
di rumah kita,
tempat di mana kita berbaring,
tertawa,
bahkan beradu mulut satu sama lain.
Tunggulah di sana, Ibu,
tunggulah saja.
Rajutlah harap dan doamu untukku
hingga diriku pulang membawa sekantung rindu dan cinta.
Moga-moga aku tak jadi Malin Kundang ya, Bu.
Contoh 3:
Sajak Seorang Anak Rantau Untuk Ibunya yang Ada di Kampung halaman
Kau tahu apa yang kurindukan darimu?
Tentu saja masakanmu yang lezatnya tidak bisa aku umpamakan
dengan macam-macam majas yang ada.
Kau tahu hal lainnya yang kurindukan darimu?
Tentu saja omelanmu kepadaku,
jika aku main-main saat mengaji,
atau menyalakan petasan saat salat tarawih berlangsung
Ah, rasanya aku ingin sekali melipat
jarak yang membentang luas diantara kita.
Tapi, aku sadari mungkin ini bukan saatnya.
Mungkin, saat sebelum gema takbir berkumandang.
aku baru bisa melipat jarakku denganmu,
sehingga kita bisa bersua kembali seperti semula.
Semoga saja sempat, ya, Ma.
Demikianlah beberapa contoh puisi 3 bait tentang Ibu dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin melihat beberapa contoh puisi atau ingin membaca referensi seputar puisi, pembaca bisa membuka artikel contoh puisi singkat, jenis-jenis puisi, jenis-jenis puisi lama, jenis-jenis puisi baru, jenis-jenis puisi kontemporer, macam-mcam puisi baru berdasarkan bentuknya, macam-macam puisi baru berdasarkan isinya, contoh puisi lama seloka, contoh puisi lama syair, contoh puisi lama mantra, contoh puisi kontemporer mbeling, dan contoh puisi kontemporer tipografi. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian. Sekian dan terima kasih.