Contoh Resensi Buku Pelajaran dalam Bahasa Indonesia
Resensi merupakan suatu ulasan tentang buku, baik itu buku non fiksi, fiksi, maupun buku pelajaran. Dengan adanya resensi, kita bisa mengetahui daya tarik bahkan kekurangan dari sebuah buku. Resensi sendiri termasuk ke dalam jenis-jenis karangan, selain karangan persuasi, karangan narasi, karangan argumentasi, dan karangan deskripsi. Selain itu, resensi juga termasuk ke dalam jenis-jenis karangan semi ilmiah, selain jenis-jenis esai.
Di artikel sebelumnya, kita telah mengetahui seperti apa contoh resensi non fiksi. Untuk artikel kali ini, kita akan mengetahui seerti apa contoh resensi untuk sebuah buku pelajaran. Adapun contoh resensi buku pelajaran dalam bahasa Indonesia tersebut adalah sebagai berikut!
Mengenal Lebih Dekat Kata Baku dan Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia
Judul Buku: Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku Dilengkapi Ejaan Yang Disempurnakan
Penulis: Emawati Faridah
Cetakan: 2014
Penerbit: Ruang Kata
Jumlah Halaman: 207
Secara garis besar, kata terbag atas kata baku dan tidak baku. Kata baku adalah sebuah kata yang digunakan pada forum-forum formal dan strukturnya sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Sementara itu, kata tidak baku adalah kata yang menyimpang dari kaidah bahasa, serta umumnya digunakan di dalam percakapan sehari-hari. Keduanya mesti diketahui oleh para siswa khususnya, agar bisa menggunakan kata baku ataupun kata tidak baku secara bijak.
Untuk itu, buku “Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku Dilengkapi Ejaan Yang Disempurnakan” karya Emawati Faridah ini sangatlah dianjurkan untuk dibaca para siswa. Buku ini berisi pedoman seputar kata baku dan tidak baku, mulai dari pengertian hingga ciri-cirinya. Namun sayangnya, di buku ini yang dijelaskan hanyalah fungsi dan ciri-ciri dari kata baku saja. Meskipun begitu, buku ini mempunyai beberapa contoh yang cukup lengkap mengenai contoh-contoh kata baku dan juga tidak baku yang disusun secara runut, dari A sampai ke Z.
Tak hanya membahas kata baku dan tidak baku saja, dibuku ini juga membahas hal-hal lain yang masih berkaitan dengan masalah ketatabahasaan atau gramatikal. Adapun hal-hal tersebut antara pedoman penulisan kata serapan ke dalam bahasa Indonesia; pedoman pembentukan suatu istilah yang dimulai dari proses pembentukan hingga aspek tata bahasa dan semantiknya; serta pedoman umum Ejaan Yang DIsempurnakan (EYD), khususnya pedoman mengenai pemakaian huruf, penulisan kata, serta pemakaian tanda baca. Semua pembahasan tersebut disampaikan dengan gaya bahasa yang baku dan dipahami oleh pembaca.
Meskipun di buku ini tidak ada pembahasan mendalam soal kata tidak baku, namun buku ini masih cukup layak untuk dijadikan bahan bacaan bagi para siswa untuk memahami kata baku dan tidak baku, serta perihal ketatabahasaan lainnya. Hal ini karena bahasa yang digunakan pada buku ini cenderung mudah dicerna, dan contoh-contohnya juga terbilang lengkap. Selain sebagai referensi untuk para siswa atau pelajar, buku ini juga bisa dijadikan pegangan bagi para guru untuk mengajarkan kata baku dan ketatabahasaan kepada para muridnya.
Contoh di atas hanyalah sedikit dari contoh resensi buku pelajaran dalam bahasa Indonesia. Pembaca bisa mengembangkan atau membuat contoh resensi sendiri dengan gaya penulisan yang lebih menarik tetapi tetap formal. Dengan adanya contoh di atas, maka pembahasan pada artikel kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan pembaca sekalian, baik dalam ranah resensi khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.