Sponsors Link

Kalimat Denotasi dan Konotasi Lengkap beserta Contohnya

Dalam keseharian, kita sering kali menemui perubahan makna dari suatu kata, tergantung pada penggunaan kata tersebut. Berbagai kalimat tersebut menggunaan kata sama, namun memiliki arti yang berbeda. Terkadang kita sedikit dibingungkan dengan pengunaan kata yang berbeda makna, dari arti kata yang sesungguhnya. Berangkat dari hal tersebut, kita mengenal adanya makna denotasi dan makna konotasi di dalam suatu kata.

Sebenarnya, apakah makna denotasi dan makna konotasi yang sesungguhnya? Bagaimana penggunaan kata dengan makna denotasi dan konotasi tersebut dalam kalimat? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini adalah ulasan tentang kalimat denotasi dan konotasi  lengkap beserta contohnya.

Kalimat Denotasi

Sebelum membahas tentang kalimat denotasi, perlu kita pahami apa makna denotasi itu. Makna denotasi merupakan makna sesungguhnya di mana tidak ada unsur makna lain atau makna tersembunyi yang terkandung di dalamnya. Bila menyangkut suatu kata, maka kata denotasi merupakan kata yang memilki arti atau menyampaikan pesan seperti yang tertulis dalam kamus – kamus dan literatur lain.

Kalimat denotasi merupakan suatu kalimat yang mengandung pesan dengan makna yang sesungguhnya atau denotatif. Dalam hal ini suatu kalimat tidak menyembunyikan makna khusus atau makna lain di dalamnya. Sehingga apa yang tertulis pada kalimat tersebut merupakan apa yang sesungguhnya ingin disampaikan dalam kalimat tersebut.

Untuk membedakan suatu kalimat merupakan kalimat denotasi atau bukan kita dapat melihatnya dari konteks yang terdapat dalam kalimat tersebut, yakni adanya makna ganda pada kalimat tersebut atau apakah kalimat tersebut menimbulkan makna ganda atau tidak. Bila suatu kalimat tidak memiliki makna ganda maupun menggandung ambiguitas maka kalimat tersebut merupakan kalimat denotasi.

Contoh (1) : Adik makan nasi dengan lauk ayam goreng.

Kalimat di atas merupakan contoh kalimat denotasi karena pada kalimat tersebut tidak ditemukan makna lain yang terkandung di dalamnya. Kata kerja ‘makan’ pada kalimat tersebut memiliki arti yang sebenarnya, yakni memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta mengunyah lalu menelannya seperti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Adapun dalam konteks kalimat tersebut yang dimasukan ke dalam mulut, dikunyah, serta ditelan adalah nasi dan ayam goreng. Sehingga kalimat tersebut secara jelas menyampaikan pesannya yakni Adik makan nasi dan ayam goreng.

Contoh (2) : Ia berusaha bangkit dari keterpurukan yang menimpanya.

Kalimat tersebut memiliki kata ‘bangkit’, namun bukan ‘bangkit’ yang memiliki makna bangun lalu berdiri seperti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bila melihat konteks kalimat ‘bangun dari keterpurukan’ hal ini mengartikan upaya seseorang untuk melewati masa – masa sulitnya dan mencoba kembali melanjutkan kehidupannya. Meski sedikit mirip dengan arti ‘bangkit’ dalam konteks kalimatnya, frasa ‘bangkit dari keterpurukan’ tidak memiliki arti bangkit yang sesungguhnya. Sehingga kalimat di atas bukanlah kalimat denotasi.

Contoh Kalimat Denotasi

  • Tidur : (dalam KBBI) – dalam keadaan berhenti (mengaso) badan dan kesadarannya (biasanya dengan memejamkan mata). Contoh :
    1. Ayah tidur di ruang kerjanya semalam.
    2. Orang normal menggunakan waktunya di siang hari untuk bekerja dan malam untuk tidur, namun hal itu sepertinya tidak berlaku untuk Anna yang berprofesi sebagai DJ (disk jockey).
    3. Bertania tidak sengaja tidur di kelas setelah semalaman begadang untuk mengerjakan tugas sekolahnya.
  • Makan : (dalam KBBI) – memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta menguyahnya dan menelannya; arti lainnya – memakai, memerlukan, atau menghabiskan (waktu, biaya, dan lain sebagainya). Contoh :
    1. Adik makan nasi uduk lengkap dengan perkedel, telur dadar dan tempe oreknya.
    2. Sekali makan, dia bisa menghabiskan tiga piring nasi.
    3. Proyek membangunan tol dalam kota ini membutuhkan waktu yang lama.
  • Lari : (dalam KBBI) – melangkah dengan kecepatan tinggi; arti lainnya – hilang atau senyap; arti lainnya – pergi (keluar) tidak dengan cara baik (tidak sah), kabur. Contoh :
    1. Usain Bolt masih memegang rekor lari sprint sejauh 100 meter dengan perolehan waktu tercepat hingga saat ini.
    2. Ia lari sekuat tenaga menghindari kejaran anjing yang entah muncul dari mana.
    3. Semangatnya kini sudah hilang entah kemana.
  • Meja : (dalam KBBI) – perkakas (perabot) rumah yang mempunyai bidang datar sebagai daun mejanya dan berkaki sebagai penyangganya (bermacam – macam bentuk dan gunanya). Contoh :
    1. Andi membeli meja baru untuk ruang makan rumah barunya.
    2. Meja – meja rapuh yang sebelumnya digunakan di kelas tersebut kini sudah digantikan meja – meja baru yang jauh lebih kokoh dari sebelumnya.
    3. Meja – meja stand itu sedikit menghalangi jalan peserta karnival.
  • Sikat : (dalam KBBI) – pembersih yang dibuat dari bulu (ijuk, serabut, dan sebagainya) diberi berdasar dan berpegangan (bermacam – macam rupa). Contoh :
    1. Sikat gigi merek X diklaim oleh produsennya sebagai sikat gigi yang direkomendasikan oleh empat dari lima dokter gigi di dunia.
    2. Noda rendang di bajuku sulit hilang meski telah aku rendam semalaman dan aku sikat berkali – kali.
    3. Sikat gigiku tertinggal di rumah Anita ketika menginap tadi malam.
  • Mandi : (dalam KBBI) – membersihkan tubuh dengan air dan sabun (dengan cara menyiramkan, merendamkan diri dalam air dan sebagainya). Contoh :
    1. Dalam suatu penelitian pernah disebutkan jika sebenarnya seseorang hanya direkomendasikan untuk mandi satu kali sehari.
    2. Dahulu tidak ada kekhawatiran ketika anak – anak mandi di sungai, namun sekarang limbah industri sudah mencemari sungai menjadi sumber air bersih.
    3. Anja memilih mandi dengan air hangat untuk merelaksasikan otot – otot setelah seharian bekerja.
  • Buah : (dalam KBBI) – bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik (biasanya berbiji). Contoh :
    1. Bulan Desember merupakan musim buah Durian, tetapi jika sedang musimnya seperti sekarang ini harga durian hanya sepuluh ribu hingga lima belas ribu rupiah per buahnya.
    2. Tahun ini Festival Buah dan Bunga Nusantara berganti nama menjadi Fruit Indonesia.
    3. Buah Naga sangat cocok dibudidayakan di daerah Yogjakarta.
  • Anak : (dalam KBBI) – keturunan yang kedua; arti lainnya – manusia yang masih kecil; binatang yang masih kecil; arti lainnya – orang yang berasal dari atau dilahirkan di (suatu negeri, daerah dan sebagainya). Contoh :
    1. Pasangan suami istri itu akhirnya dikaruniai anak kembar.
    2. Di era tahun 90-an hingga 2000-an kita masih sering melihat anak – anak bermain di luar rumah atau lapangan bersama dengan teman sebayanya, sungguh berbeda dengan anak – anak zaman sekarang yang seperti hanya terfokus pada gadget dan mainan canggih mereka saja.
    3. Si Doel merupakan sinetron yang sempat tren pada tahun 90-an yang menceritakan tentang Doel anak Betawi yang meraih gelar insinyur.
  • Ajar : (dalam KBBI) – petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut). Contoh :
    1. Ibu Diana merupakan salah satu staf pengajar di Sekolah Tinggi Islam Insan Cendikia.
    2. Abraham mengajar mata kuliah Pembiayaan Bisnis di Institut Pertanian Bogor.
    3. Setiap hari selasa dan kamis, Ayu mengajar bimbingan privat untuk siswi SMA di Sekolah Islam Terpadu Insantama.
  • Rumah : (dalam KBBI) – bangunan untuk tempat tinggal; Arti lainnya – bangunan pada umumnya (seperti gedung). Contoh :
    1. Rumah di kawasan Cibubur rata – rata dipasarkan dengan harga di atas satu milyar rupiah.
    2. Rumah itu nampak tidak terawat dari luar dan banyak mitos berhembus jika rumah tersebut berhantu.
    3. Kami terpaksa menjual rumah warisan kakek karena ayah pindah tugas ke kota lain.
  • Tenggelam : (dalam KBBI) – masuk terbenam ke dalam air; arti lainnya – karam (tentang perahu atau kapal). Contoh :
    1. Untuk sesaat panitia sempat mengira salah satu peserta lomba polo air tersebut tenggelam.
    2. Telur yang masih fresh akan tenggelam jika dimasukkan ke dalam air.
    3. Ia menjadi trauma dengan air yang banyak karena semasa kecil ia pernah hampir tenggelam di empang belakang rumah kakeknya.
  • Sapu : (dalam KBBI) – alat rumah tangga dibuat dari ijuk (lidi, sabut, dan sebagainya) yang diikat menjadi berkas, diberi tangkai pendek atau panjang untuk membersihkan debu, sampah dan sebagainya. Contoh :
    1. Setiap pagi dan sore hari, ia rutin menyapu halaman rumahnya.
    2. Sapu yang dibeli Dita di pasar tadi ternyata berkualitas jelek, buktinya baru dipakai beberapa jam ijuknya sudah lepas kemana – mana.
    3. Sapu terbang hanya ada di dongeng – dongeng sihir seperti Harry Potter karangan J.K. Rowling.

Kalimat Konotasi

Sama seperti dalam memahami kalimat denotasi, untuk memahami kalimat konotasi kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu makna konotasi. Makna konotasi merupakan makna yang bukan makna sebenarnya dari suatu kata. Makna konotasi biasanya merupakan makna tambahan dari makna dasarnya yang dikembangkan sesuai dengan situasi yang dihadapi sehingga makna tambahan tersebut biasanya berupa nilai rasa yang subjektif dari penggunanya. Hal tersebut juga yang menyebabkan makna konotasi suatu kata tidak didasarkan atas kondisi kebenaran (non truth condition).

Kalimat konotasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni makna konotasi positif serta makna konotasi negatif. Konotasi positif merupakan suatu kiasan yang mengandung makna baik. Contoh : anak emas (berarti anak kesayangan), ringan tangan (suka menolong), dan lain sebagainya.

Sedangkan konotasi negatif, merupakan kebalikan dari konotasi positif, yakni suatu kiasan yang mengandung arti yang kurang baik/buruk/negatif. Contoh kepala batu (artinya sulit diberi pengertian oleh orang lain atau egois), si jago merah (artinya api, atau biasanya digunakan untuk mengungkapkan terjadinya kebakaran), gigit jari (artinya merasakan kekecewaan), dan lain sebagainya.

Selain makna konotasi, ada istilah lain yang juga merupakan pengungkapan dari makna konotasi, yaitu :

  • Idiom.

Idiom atau ungkapan atau peribahasa, merupakan salah satu contoh ungkapan konotasi yang sering digunakan dalam karya sastra, namun tanpa disadari penggunaan idiom sudah merambah kehidupan sehari hari. Contoh banting tulang (artinya bekerja keras), asam garam kehidupan (artinya pengalaman hidup), dan lain sebagainya.

  • Majas metafora.

Majas metafora adalah majas yang membandingkan dua hal secara langsung dalam bentuk singkat tanpa disertai penggunaan kata – kata pembanding. Menurut Altenbend, majas metafora membandingkan dua hal sebagai suatu yang sama, namun sesungguhnya tidaklah sama atau berbeda, sebagai contoh tangan kanan (artinya orang kepercayaan), raja siang (matahari), putri malam (bulan), bunga bangsa (pahlawan), dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat Konotasi

  1. Lagu ‘Gugur Bunga’ diciptakan untuk menghormati dan mengenang jasa para bunga bangsa yang gugur di medan perang. (bunga bangsa artinya para pahlawan).
  2. Dia merupakan tangan kanan pimpinan organisasi tersebut, sehingga kemampuannya tidak perlu diragukan lagi. (tangan kanan artinya orang kepercayaan).
  3. SMA 3 Jayakarsa menyapu bersih semua medali emas di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun ini. (menyapu bersih artinya memenangkan).
  4. Ari berkeringat dingin menunggu giliran wawancara kerjanya siang ini. (berkeringat dingin artinya gugup).
  5. Rubah itu tertangkap tangan ketika akan memangsa telur – telur ayam milik warga. (tertangkap tangan artinya ketahuan).
  6. Hatinya hancur ketika melihat ibunya tergolek lemas di rumah sakit. (hatinya hancur artinya sangat sedih).
  7. Shidq masih dianggap hijau dalam dunia perpolitikan. (hijau artinya belum berpengalaman).
  8. Suasana ibukota masih panas pasca bentrokan antara pendemo dengan polisi. (panas artinya tegang).
  9. Kali ini febrina memantapkan hati berkuliah di Australia. (memantapkan hati artinya meneguhkan/mengukuhkan, tidak goyah)
  10. Dalam membicarakan masalah ini sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin. (kepala dingin artinya tenang/sabar).
  11. Sejak pertama kali kedatangannya di kampus ini, Tia sudah menjadi buah bibir karena kecantikan dan kepintarannya. (buah bibir artinya pembicaraan/perbincangan orang).
  12. Pasangan pebulutangkis asal Denmark dipaksa angkat kaki lebih awal dari turnamen Indonesia Open setelah dikalahkan pasangan unggulan Indonesia, Ahsan dan Hendra Setiawan di babak kualifikasi II. (angkat kaki artinya pergi/meninggalkan tempat).
  13. Ternyata rumor pemberhentian Song Ji Hyo dan Kim Jong Kook dari variety show “Running Man” setelah tujuh tahun bekerja sama bukan hanya sekedar kabar angin. (kabar angin artinya desas desus/kabar yang belum jelas kebenarannya).
  14. Marc Marquez berhasil menggungguli Valentino Rossi dalam perebutan gelar juara dunia ajang pacu kuda besi, Moto GP tahun ini. (pacu kuda besi artinya balapan motor)
  15. Dalam dongeng tersebut diceritakan jika Buaya dengan akal bulusnya menjebak Sapi, Si Kancil yang mengetahui hal tersebut pun memutuskan membantu menolong Sapi. (akal bulus artinya tipu muslihat yang licik)
  16. Indonesia harus menelan pil pahit setelah di partai Final Piala AFF 2016 dikalahkan oleh Thailand. (menelan pil pahit artinya merasakan kekecewaan)
  17. Shintia terlihat gerah dengan berbagai omongan tentang dirinya selama ini. (gerah artinya kesal)
  18. Saat ini sedang tren artis yang banting setir menjadi politisi. (banting setir artinya beralih profesi)
  19. Artis – artis yang menjadi politisi tersebut, berebut kursi baik di DPR daerah maupun DPR pusat. (kursi artinya berebut jabatan)
  20. Seorang pria paruh baya gelap mata membunuh istri dan kedua anaknya dengan sebilah golok. (gelap mata artinya sangat marah, sehingga menjadi lupa dan mengamuk)
  21. Andriana meskipun cantik dan kaya, namun ia tidak memiliki banyak teman di sekolahnya karena ia terkenal tinggi hati. (tinggi hati artinya sombong)
  22. Kasihan sekali kedua orangtua renta itu, di usia senjanya masih harus bekerja keras menghidupi anak semata wayangnya yang setiap harinya berpangku tangan. (berpangku tangan artinya tidak berbuat apa-apa/malas)

Demikianlah bahasan mengenai kalimat denotasi dan konotasi lengkap beserta contohnya. Semoga bermanfaat.

, , , , ,
Post Date: Thursday 22nd, December 2016 / 13:14 Oleh :
Kategori : Kalimat