Sponsors Link

9 Kata Baku dan Tidak Baku Beserta Contohnya

Kata Baku dan Tidak Baku Beserta Contohnya – Sebelumnya, kita sudah mengenal berbagai jenis-jenis kata, seperti jenis-jenis kata benda, jenis-jenis kata kerja, jenis-jenis kata sifat. jenis-jenis kata bilangan, jenis-jenis kata depan, jenis-jenis kata keterangan, jenis-jenis kata ganti, jenis-jenis kata penghubung antarkalimat, jenis-jenis kata ulang, jenis-jenis kata tugas dan contohnya, jenis-jenis kata tanya, serta kata dasar dan kata berimbuhan. Kali ini, kita akan mempelajari kata baku dan tidak baku. Kata baku merupakan kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang termaktub dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata ini sering digunakan dalam situasi formal, seperti diskusi, rapat, penulisan surat, pidato, dan sebagainya.

Kebalikan dari kata baku, kata tidak baku adalah kata yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia. Kata ini biasanya digunakan untuk percakapan sehari-hari yang bersifat santai dan ringan. Kata tidak baku bisa dikenali lewat cara penulisannya. Dalam penulisannya, kata ini biasanya menyimpang atau tidak sesuai dengan kaidah penulisan yang tercantum dalam EYD dan KBBI. Adapun ciri-ciri kata baku dan tidak baku adalah sebagai berikut:

1. Kata Baku

  • Tidak dapat berubah setiap saat.
  • Tidak terpengaruh oleh bahasa daerah dan bahasa asing.
  • Bukan bahasa percakapan sehari-hari.
  • Penggunaannya sesuai dengan konteks yang ada di dalam kalimat.
  • Adanya penggunaan macam-macam imbuhan.
  • Tidak mempunyai arti yang rancu dan penggunaannya sesuai dengan kebutuhan.

2. Kata Tidak Baku

  • Dapat dipengaruhi oleh perkembangan zaman.
  • Dapat dipengaruhi oleh bahasa asing dan/atau bahasa daerah.
  • Digunakan dalam percakapan santai sehari-hari.
  • Dapat diubah oleh siapa saja sesuai dengan keinginan.

Menurut Waridah (2014:60) kata baku mempunyai sejumlah fungsi, dimana fungsi kata baku tersebut adalah:

  1. Pemersatu: kata baku dalam bahasa Indonesia mampu mempersatukan berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia.
  2. Pemberi kekhasan: penggunaan kata baku dalam keseharian–terutama dalam situasi formal–akan membuat penggunanya memiliki kekhasan yang ada di dalam dirinya.
  3. Pemberi kewibawaan: orang atau kelompok yang menggunakan kata baku akan dihormati dan disegani oleh pihak lain.
  4. Kerangka acuan: kata baku dapat menjadi tolok ukur kemampuan berbahasa seseorang, apakah sudah baik atau belum.

Dalam bukunya yang berjudul “Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku Dilengkapi Ejaan Yang Disempurnakan,” Emawati Waridah memberikan sejumlah contoh kata baku dan tidak baku, dimana beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

NoKata BakuKata Tidak BakuArti
1adiluhungadi luhungluhur dan bermutu tinggi
2dukacitaduka citakesedihan; kesusahan; nestapa
3dupleksduplexkarton atau kertas berlapis dua
4duriandurenbuah yang kulitnya berduri dan beraroma khas
5eksexmantan; bekas
6eksklusifeksklusivlain daripada yang lain; berbeda daripada yang lain
7jenazahjenasahjasad orang yang mati; mayat
8jeniusgeniuskadar intelegensi seseorang yang sangat tinggi
9motivasimotifasidaya dorong untuk melakukan sesuatu

Demikianlah pembahasan kata baku dan tidak baku beserta contohnya. Selain di artikel ini, kata baku dan tidak baku juga dibahas dalam artikel sebutkan ciri-ciri kata baku dan tidak baku, serta berikan contoh kata baku dan tidak baku. Semoga pembahasan kali ini bermanfaat dan mampu menambah wawasan pembaca sekalian, baik mengenai kata baku dan tidak baku maupun tentang bahasa Indonesia. Terima kasih

, , , , , , , ,
Post Date: Friday 24th, November 2017 / 02:31 Oleh :