4 Makna Imbuhan -Isme, -Isasi, -Logi, -Or dalam Bahasa Indonesia
Imbuhan merupakan suatu bubuhan–baik berupa awalan, akhiran, awalan-akhiran, maupun sisipan–yang dibubuhkan pada suatu contoh kata dasar dan mengakibatkan kata dasar tersebut berubah menjadi kata turunan atau kata berimbuhan. Imbuhan mempunyai beberapa macam, di mana salah satu diantara macam-macam imbuhan tersebut adalah imbuhan akhiran atau imbuhan sufiks. Sesuai namanya, imbuhan ini letaknya ada di akhir atau di belakang sebuah kata dasar. Imbuhan akhiran atau sufiks sendiri terbagi ke dalam berbagai macam, di mana macam-macam imbuhan sufiks tersebut secara keseluruhan terdiri atas imbuhan akhiran asli bahasa Indonesia dan imbuhan akhiran serapan dari bahasa lain.
-isme, -isasi, -logi, dan -or adalah empat imbuhan akhiran termasuk ke dalam imbuhan akhiran serapan dari bahasa lain. Menurut Nababan (2008:35), keempat imbuhan yang diserap dari bahasa Inggris tersebut mempunyai sejumlah makna yang terkandung di dalamnya, di mana makna-makna tersebut adalah:
1. Bermakna Paham atau Ajaran
Makna yang pertama ini terkandung di dalam imbuhan -isme. Makna ini akan terbentuk bilamana imbuhan tersebut dibubuhkan pada jenis-jenis kata benda abstrak atau jenis-jenis kata sifat yang bermakna ajaran ataupun sifat. Misalnya:
- Kolonialisme (kolonial + imbuhan -isme): paham atau ajaran tentang penguasaan suatu wilayah atau negara oleh negara lain yang bertujuan untuk memperluas wilayah negara lain tersebut.
- Konsumerisme (konsumen + imbuhan -isme): paham yang menganggap bahwa tolok ukur kebahagiaan hidup seseorang diukur dari cara dia membeli atau mengkonsumsi barang-barang mewah yang ada.
2. Bermakna Proses atau Menjadikan Sesuatu
Makna yang terkandung pada imbuhan -isasi ini bisa terbentuk bila imbuhan tersebut dibubuhkan pada jenis-jenis kata benda konkret ataupun abstrak. Misalnya:
- Komputerisasi (komputer+ imbuhan -sasi): proses atau menjadikan sesuatu dengan menggunakan komputer sebagai alatnya.
- Normalisasi (normal + imbuhan -sasi): proses atau menjadikan sesuatu yang semula tidak normal menjadi normal kembali.
3. Bermakna Nama Suatu Cabang Ilmu
Makna ini terkandung di dalam imbuhan -logi dan akan terbentuk jika imbuhan tersebut dibubuhkan pada kata benda abstrak yang bermakna nama suatu ilmu. Misalnya:
- Sosiologi (sosial/sosio + imbuhan -logi): suatu cabang ilmu yang membahas tentang sifat, perilaku, dan perkembangan manusia di lingkungan sosialnya.
- Biologi (bio + imbuhan -logi): suatu cabang ilmu yang membahas tentang keadaan atau sifat dari makhluk hidup.
4. Bermakna Pelaku Suatu Tindakan
Makna ini terbentuk saat imbuhan -or dibubuhkan pada jenis-jenis kata kerja atau beberapa kata benda tertentu. Makna ini sama seperti makna imbuhan -wan dan -wati. Hanya saja, pada imbuhan -or, makna pelakunya lebih luas, di mana pelaku tindakan tersebut bisa laku-laki ataupun perempuan. Hal ini berbeda dengan imbuhan -wan yang bermakna bahwa pelaku suatu tindakan tersebut adalah laki-laki, atau imbuhan -wati yang bermakna bahwa pelaku suatu tindakan tersebut adalah perempuan. Adapun cotoh dari makna imbuhan ini adalah:
- Orator (orasi + imbuhan -or): orang yang melakukan orasi.
- Komentator (komentar + imbuhan -or): orang yang sedang berkomentar.
Dari pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa imbuhan -isme, -isasi, -logi, dan -or mempunyai makna masing-masing yang khas. Adapun makna-makna tersebut antara lain bermakna paham atau ajaran, cara atau proses, nama suatu cabang ilmu, dan pelaku suatu tindakan. Semua makna tersebut bisa timbul atau terbentuk jika keempat imbuhan tersebut dibubuhkan pada beberapa jenis kata tertentu.
Demikianlah pembahasan mengenai makna imbuhan serapan -isme, -isasi, -logi, -or dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Terima kasih.