Membuat kalimat juga membutuhkan sentuhan seni oleh penulisnya. Seni dalam tulisan mencakup cara seorang penulis merangkai kata-katanya, memberikan imbuhan serta menjadikannya lebih bermakna. Pembaca tidak akan bosan ketika kita menyajikan bacaan tidak secara monoton, termasuk di dalam memilah-milah kalimat aktif maupun pasif. Bagi anda yang ingin lebih menarik minat pembaca dengan mengotak-atik kalimat menjadi aktif atau pasif silahkan pelajari kajian berikut.
Kalimat aktif dan pasif merupakan pembagian jenis jenis kalimat berdasarkan subjeknya, dan dalam penyusunan sebuah kalimat kita tidak luput dari penggunaan tanda baca. Sebelum mempelajari kalimat aktif dan pasif berserta contohnya, sebaiknya kita pelajari terlebih dahulu unsur-unsur pembentuk suatu kalimat. Satu kalimat lengkap terdiri subjek (pelaku), predikat atau verba (kata kerja), objek dan kata keterangan.
- Subjek (S) adalah suatu kata yang menjadi bagian dari kalimat yang menandai sesuatu yang disampaikan oleh pembicara. Contoh subjek meliputi aku, kamu, dia, mereka, kita, kami, mereka, Desi, Putra, meja, kayu, pemakan, dll.
- Verba atau predikat (P) adalah kata yang menjadi bagian dari kalimat yang menggambarkan atau mendiskripsikan perbuatan, proses ataupun keadaan. Contoh verba meliputi menangis, berkata, menatap, ditendang, termakan, tertelan, dll
- Objek (O) adalah orang, perkara, atau suatu hal yang menjadi topik pembicaraan. Contoh dari kata objek meliputi bola, pintu, jendela, nasi, dll.
- Kata keterangan (K) adalah kata atau sekelompok kata yang menerangkan bagian kalimat yang lain. Contoh kata keterangan meliputi di depan rumah, saat sore hari, pada halaman rumah.
Kedudukan subjek dapat diubah posisinya menjadi kata objek. Begitu sebaliknya, kedudukan objek pun bisa menjadi subjek. Perubahan kedudukan tersebut dapat kita lakukan ketika kita memahami konsep kalimat aktif dan pasif. Keempat unsur pembentuk kalimat yang telah dijelaskan di atas berperan dalam membentuk kalimat aktif dan pasif. Berikut penjelasannya.
Kalimat Aktif
Kalimat aktif didefinisikan sebagai suatu kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku dimana pelaku tersebut secara aktif berbuat suatu perbuatan yang disebutkan dalam predikat kepada objek.
Kalimat aktif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Subjek kalimat aktif menjadi pelaku tindakan
- kalimat yang menggunakan kata kerja aktif
- menggunakan verba (kata kerja) berprefiks (imbuhan berawalan) me- atau ber-
- pola kalimatnya S-P-O-K atau S-P-K
Berdasarkan kehadiran objek atau kata benda (nomina) yang menyertainya, kalimat aktif terbagi menjadi 4 macam meliputi :
- Kalimat aktif transitif
kalimat aktif transitif merupakan kalimat yang menggunakan kata kerja bentuk aktif dan memerlukan suatu objek. Kalimat aktif transitif dibagi menjadi tiga :
a. Verba monotransitif yaitu kata kerja transitif yang menggunakan satu objek.
Contoh penerapan kalimat aktif monotransitif :
Ayah memberi Rani uang sebanyak Rp. 20.000,00 (S-P-O-K)
Adek menertawai kartun Upin-Ipin (S-P-O)
b. Verba bitransitif yaitu kata kerja transitif yang menggunakan dua objek.
Contoh penerapan kalimat aktif bitransitif:
Bapak memberi uang dan makanan untuk para pengemis. (S-P-O-Konj-O -K)
Aku menginginkan kopi dan susu. (S-P-O-Konj-O)
c. Verba ditransitif yaitu kata kerja transitif yang verbanya tidak muncul, namun sebenarnya membutuhkan objek.
Contoh penerapan kalimat aktif ditransitif:
Maulana sudah pulang. (S-P)
Roni sedang memancing. (S-P)
Alwi sedang bermain. (S-P)
- Kalimat aktif ekatransitif
kalimat aktif ekatransitif merupakan kalimat yang menggunakan kata kerja bentuk aktif yang membutuhkan objek, tetapi tidak memakai kata keterangan. Jadi, Kalimat ini mempunyai 3 unsur pembentuk kalimat yaitu Subjek, Predikat, dan Objek.
Contoh penerapan kalimat aktif ekatrasitif:
Arum mengambil sebuah buku (S-P-O)
Ayah mengendarai motor (S-P-O)
Ibu mengantar anaknya. (S-P-O)
- Kalimat aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif merupakan kalimat yang menggunakan kata kerja bentuk aktif dan objek tidak ditampilkan sebagai penerima perlakuan subjek. Dengan kata lain, kalimat ini menghindari penggunaan objek. Tetapi biasanya kalimat aktif intransitif ini diikuti oleh keterangan dan pelengkap. Kalimat ini biasanya memiliki Pola S-P atau S-P-K.
Contoh penerapan kalimat aktif intransitif :
Rifki pulang dari Kalimantan. (S-P-K)
Sore ini, nenek pergi ke pasar. (S-P-K)
Ani belajar dengan giat. (S-P-K)
Bunga berjatuhan. (S-P)
Kita harus bangkit. (S-P)
- Kalimat aktif dwitransitif
Kalimat aktif dwitransitif merupakan kalimat yang menggunakan kata kerja berbentuk aktif dan memiliki satu predikat (verba) dan mewajibkan adanya objek dan kata keterangan (pelengkap). kalimat aktif dwitransitif memiliki empat unsur yaitu Subjek (S), Verba atau Predikat (P), Objek (O), dan kata keterangan (pelengkap). ketika satu dari ke-empat unsur tersebut tidak terpenuhi, maka kalimat akan menjadi rancu, ambigu dan kehilangan makna.
Contoh penerapan kalimat aktif dwitransitif :
Ibu mengirimi uang kepada kakak setiap bulan. (S-P-O-K)
Om Aan selalu mengunjungi anaknya yang ada di Singapura. (S-P-O-K)
Kakak tertua ku menguras bak mandi seminggu sekali. (S-P-O-K)
Dalam tata bahasa Indonesia terdapat dua dasar yang digunakan dalam pembentukan verba (kata kerja), yaitu verba tanpa afiks (imbuhan) tetapi sudah mandiri karena mempunyai makna dan verba berafiks (baik prefiks, infiks, konfiks atau sufiks) atau turunan.
Berdasarkan kelengkapan bentuk verbanya, kalimat aktif terbagi menjadi beberapa macam meliputi :
1. Kalimat aktif yang menggunakan verba tanpa afiks atau kata kerja dasar bebas.
Verba dasar merupakan kata kerja yang berbentuk morfem dasar secara bebas.
Contoh penerapan kalimat aktif verba dasar bebas:
Halwa duduk di kursi tamu.Hani makan jagung bakar manis di kantin .
Ria minum jus jeruk saat siang hari.
Angger pergi ke Papua untuk bertugas.
2. Kalimat aktif yang menggunakan verba turunan
Verba turunan adalah kata kerja yang telah mengalami afiksasi, gabungan proses, reduplikasi atau berbentuk majemuk. Berikut penjelasan kongkritnya :
a. Kalimat aktif menggunakan verba berafiks prefiks. Verba berafiks perfiks adalah kata kerja yang mendapat imbuhan pada bagian awal kata dasar, misalnya : me, ber, men, meng.
contoh penerapannya dalam kalimat aktif :
Arum menggambar karikatur dari foto adiknya. (kata dasar verba ‘gambar’)
Bulan oktober ini para petani menabur benih padi. (kata dasar verba ‘tabur)
Anisa berjalan ke kampus 1 kilometer dari kosnya. (kata dasar verba ‘jalan’)
b.Kalimat aktif menggunakan verba berafiks infik. Verba berafiks infiks adalah kata kerja yang mendapat imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar, misalnya : em, el, in, er, ah.
Contoh penerapannya dalam kalimat aktif :
Polisi menyelidiki sindikat perdagangan anak ilegal. (kata dasar verba ‘sidik’)
Bayi gemetar mendengar guntur. (kata dasar verba ‘getar’)
Kulit landak bergerigi sangat tajam. (kata dasar verba ‘gigi’)
Semut itu bersinambungan menuju makanan. (kata dasar verba ‘sambung’)
c.Kalimat aktif menggunakan verba berafiks konfiks. Verba berafiks konfiks adalah kata kerja yang mendapatkan imbuhan pada awal dan akhir kata dasar, misalnya ke-an, ber-an, me-kan, per-an.
Contoh penerapannya dalam kalimat aktif :
Putri turut meramaikan karnaval peringatan 17 Agustus. (kata dasar verba ‘ramai’)
Jokowi harus turut mempersatukan pertikaian yang terjadi di Papua. (kata dasar verba ‘satu’)
d.Kalimat aktif menggunakan verba berafiks sufiks. Verba berafiks sufiks adalah kata kerja yang mendapat imbuhan pada akhir kata dasar, misal -i, -nya, -man, -an, -wan, -wati.
Contoh penerapannya dalam kalimat aktif :
Fathur mendatangi menara setiap hari. (kata dasar verba ‘datang’)
Bunda menyiraminya setiap pagi. (kata dasar verba ‘siram’)
Pahlawan sebutan untuk orang yang berjuang bagi bangsa dan negara. (kata dasar verba ‘sebut’)
3. Kalimat aktif yang menggunakan verba berduplikasi. Verba berduplikasi adalah kata kerja yang mengalami pengulangan kata dasar.
Contoh penerapannya dalam kalimat aktif :
Kita sepatutnya bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. (kata dasar verba ‘sakit’ dan ‘senang’)Rizki melambai-lambaikan tangannya. (kata dasar verba ‘lambai’)
Kenangan buruk membayang-bayangi pikirannya. (kata dasar verba ‘bayang’)
4. Kalimat aktif yang menggunakan verba majemuk. Verba majemuk adalah kata kerja yang terdiri dari dua kata dasar.
Contoh penerapannya dalam kalimat aktif :
Beta berterimakasih atas bantuanmu. (kata dasar verba ‘terima’ dan ‘kasih’)Politikus mencampuradukkan masalah pribadi dengan masalah jabatan. (kata dasar verba ‘campur’ dan aduk)
Satu kambingku beranakpinak menjadi 10. (kata dasar verba ‘anak’ dan ‘pinak’)
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kata kerja yang kedudukan subjeknya memiliki peran sebagai penderita, hasil atau sasaran dari objek. Secara umum, kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif dengan mengubah afiks (imbuhan) dari verba kalimatnya. Meskipun demikian terdapat kalimat aktif yang tidak dapat dijadikan kalimat pasif (anti-pasif).
Syarat-syarat dapat diubahnya kalimat aktif menjadi kalimat pasif diantaranya :
- Kalimat aktif yang memiliki objek (kalimat aktif transitif)
- Bukan kalimat perintah (komando)
- Bukan kalimat seru
Kalimat pasif mempunyai ciri-ciri diantaranya :
- Subjek kalimat pasif menjadi sasaran objek.
- Subjek kalimat aktif terkena tindakan/perlakuan dari objeknya.
- kalimat yang menggunakan kata kerja pasif
- menggunakan verba (kata kerja) berprefiks (imbuhan berawalan) di- atau ter-, ke-an
- pola kalimatnya S-P-O atau S-P-O-K
Berikut adalah Kalimat-kalimat pasif yang menggunakan verba turunan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, verba turunan adalah kata kerja yang telah mengalami afiksasi, gabungan proses, reduplikasi atau berbentuk majemuk. Berikut penjelasan kongkritnya :
1.Kalimat pasif menggunakan verba berafiks prefiks. Verba berafiks perfiks adalah kata kerja yang mendapat imbuhan pada bagian awal kata dasar, misalnya : di, ter.
contoh penerapannya dalam kalimat pasif :
Karikatur foto adik digambar oleh Arum. (kata dasar verba ‘gambar’)
Bulan oktober ini benih padi ditabur oleh para petani. (kata dasar verba ‘tabur)
Banyak kerikil dijalanan dekat simpang lima Semarang. (kata dasar verba ‘jalan’)
Roti bolu termakan Lutfi. (kata dasar verba ‘makan’)
Tubuhku tertahan oleh bebatuan. ( kata dasar verba ‘tahan’ )
Mohammad Ali ditinju oleh lawan mainnya hingga kalah. ( kata dasar verba ‘tinju’)
Kulitku tergores paku sampai berdarah. ( kata dasar verba ‘gores’)
Jalanku diperlambat oleh rombongan siswa siswi yang berangkat ke sekolah. ( kata dasar verba ‘lambat’)
Adekku terkunci olehku di dalam rumah. (kata dasar verba ‘kunci’)
2.Kalimat pasif menggunakan verba berafiks infik. Verba berafiks infiks adalah kata kerja yang mendapat imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar, misalnya : em, el, in, er, ah.
Contoh penerapannya dalam kalimat pasif :
Sindikat perdagangan anak ilegal diselidiki oleh polisi. ( kata dasar verba ‘getar’ )
Melga terperanjat oleh Ratna yang datang secara tiba-tiba. ( kata dasar verba ‘panjat’ )
Bayi ditelungkupkan Ibu untuk berlatih tengkurap. ( kata dasar verba ‘tungkup’ )
Balon digelembungkan anakku hingga meletus. ( kata dasar verba ‘gembung’ )
Rambutku dikerudungi ibu dengan topi tebal. ( kata dasar verba ‘kudung’ )
Korban gempa masih direruntuhi bangunan. ( kata dasar verba ‘runtuh’ )
3. Kalimat pasif menggunakan verba berafiks konfiks. Verba berafiks konfiks adalah kata kerja yang mendapatkan imbuhan pada awal dan akhir kata dasar, misalnya ter-i, per-an, di-kan, di-i, per-i
Contoh penerapannya dalam kalimat pasif :
Wisata Grobogan telah dijelajahi para pelancong. ( kata dasar verba ‘jelajah’ )
Bajuku ternodai kotoran cicak. ( kata dasar verba ‘noda’ )
Beruang diselubungi oleh bulu-bulu tebal (kata dasar verba ‘selubung’)
Jenazah itu dikebumikan di Taman Makam Pahlawan. (kata dasar verba ‘bumi’)
HP second milikku dihargai Rp 400.000,00 oleh pembeli. ( kata dasar verba ‘harga’ )
Jika jodoh, kita akand dipertemukan kembali. ( kata dasar verba ‘temu’ )
Aplikasi android perlu diperbarui oleh penggunanya. (kata dasar verba ‘baru’)
Sampah itu dibuangi masyarakat ke sungai hingga mereka dilanda banjir. (kata dasar verba ‘buang’ dan ‘landa’)
Penderita Demam Berdarah telah diobati oleh dokter. (kata dasar verba ‘obat’)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diketuai oleh Menteri Muhadjir Effendy. (kata dasar verba ‘ketua’)
Hatiku tersakiti oleh sikapmu berulang kali. (kata dasar verba ‘sakit’)
4. Kalimat pasif menggunakan verba berafiks sufiks. Verba berafiks sufiks adalah kata kerja yang mendapat imbuhan pada akhir kata dasar, misal -i
Contoh penerapannya dalam kalimat pasif:
Rumah terduga tetorisme didatangi Badan Intelejen Negara sore tadi. (kata dasar verba ‘datang’)
Bunga disirami bunda setiap pagi. ( kata dasar verba ‘siram’ )
Kesalahan pencuri tersebut terampuni oleh korbannya. ( kata dasar verba ‘ampun’)
5.Kalimat pasif yang menggunakan verba berduplikasi. Verba berduplikasi adalah kata kerja yang mengalami pengulangan kata dasar.
Contoh penerapannya dalam kalimat pasif:
Uang dihambur-hamburkan oleh orang-orang yang tak menghargai nilainya. ( kata dasar verba ‘hambur’)
Bola ditendang-tendang anak kecil hingga rusak. ( kata dasar verba ‘tendang’ )
Pikiranku dibayang-bayangi kenangan masa lalu. ( kata dasar verba ‘bayang’ )
Kertas dirobek-robek Susi hingga hancur lebur. (kata dasar verba ‘robek’)
6. Kalimat pasif yang menggunakan verba majemuk. Verba majemuk adalah kata kerja yang terdiri dari dua kata dasar.
Contoh penerapannya dalam kalimat pasif :
Masalah pribadi dengan masalah jabatan dicampuradukkan oleh politikus. (kata dasar verba ‘campur’ dan ‘aduk’)
Rumput laut dibudidayakan oleh orang-orang yang tinggal di sekitar pantai. (kata dasar verba ‘budi’ dan ‘daya’)
Asus Zenfone 2 laser mulai diperjualbelikan produsen di Indonesia mulai tahun 2015. (kata dasar verba ‘jual’ dan ‘beli’)
Ayam jawa dikembangbiakan oleh peternak jawa untuk memperoleh laba. (kata dasar verba ‘kembang’ dan ‘biak’)
Memilah-milah bentuk kalimat aktif dan pasif memang berguna untuk menarik minat pembaca. Dengan ragam kalimat yang telah penulis sajikan di atas, semoga anda lebih memahami penggunaanya. Tentu saja pemahaman harus disertai dengan implementasinya. Selamat berlatih menggunakan kalimat aktif dan pasif. Semoga bermanfaat.