Kalimat tunggal adalah kumpulan kata yang hanya terdiri dari satu struktur penyusun kalimat dimana kalimatnya hanya ada satu unsur subjek dan predikat. Bila terdiri dari lebih dari satu unsur maka sudah dipastikan kalimat tersebut bukanlah kalimat tunggal.
Pola dari kalimat tunggal ‘subjek – predikat – objek’ (SPO) dan juga bisa bervariasi seperti ‘subjek – predikat – objek – keterangan’ (SPOK) maupun ‘subjek – predikat – objek – pelengkap’ ( SPOPel), ‘subjek – predikat – pelengkap’ (SPPel), ‘subjek – predikat – objek – keterangan – pelengkap’ (SPOKPel), dan lainnya asalkan hanya mengandung satu unsur saja.
Ciri-Ciri kalimat Tunggal
Untuk membedakannya dengan kalimat lainnya, kalimat tunggal juga memiliki cirinya tersendiri, yaitu :
1. Memiliki satu peristiwa pokok
Pada dasarnya kalimat tunggal hanya akan menyajikan atau menyampaikan atau menjelaskan satu persitiwa saja. Contoh :
- Ibu meyiram bunga.
- Ibu menyiram bunga mawar dengan air hujan yang ditampung kemarin.
- Ayah membaca koran waspada di teras rumah.
- Ketika hujan tadi malam, para penjual nasi goreng tidak berjualan.
- Adik membaca buku ensiklopedia.
- Kami pergi ke Gunung Rinjani saat liburan nanti.
- Aku memang tidak suka dengan tulisannya yang selalu mengkritik pemerintah.
- Ibu menjahit baju sekolahku yang robek.
- Tim Indonesia mencetak satu gol ke gawang lawan.
- Asti mengenakan topi bundar yang hanya ada satu di dunia.
- Tahanan di Nusakambangan diberikan keringanan saat hari raya Idul Fitri.
- Cerpen yang ada di buku sekolah menginpirasi pembacanya.
- Perpustakaan menjadi tempat yang paling nyaman di sekolah kami.
- Sri Yuni membeli kue capit.
- Ucok membajak sawah dengan teknologi pertanian yang modern.
2. Memiliki satu struktur penyusun kalimat
Kalimat tunggal hanya memiliki satu struktur penyusun kalimat saja, struktur penyusun kalimat telah dijelaskan sedikit diatas yaitu ‘subjek – predikat – objek’ (SPO) dan juga bisa bervariasi seperti ‘subjek – predikat – objek – keterangan’ (SPOK) maupun ‘subjek – predikat – objek – pelengkap’ ( SPOPel), ‘subjek – predikat – pelengkap’ (SPPel), ‘subjek – predikat – objek – keterangan – pelengkap’ (SPOKPel). Namun, tetap perlu diingat kalimat tunggal mempunyai satu subjek, satu predikat, dan satu objek .
Contoh :
- Asti memintal benang (benar)
S P O - Nuha meniup balon tapi melepasnya ketika membesar (salah)
S P O Konj P Ket - Ayah tertawa (benar)
S P - Obe menulis puisi (benar)
S P O
- Obe menulis puisi dan menangis tiba-tiba (salah)
S P O Konj P - Balon itu ditiup Nuha (benar)
S P O - Aku melihat Rosa dan menakutinya (salah)
S P O Konj P - Tas plastik itu robek dibagian bawah, namun tak terlihat pemiliknya (salah)
S P Ket kon Ket - Indri memintal benang dan Aku melihatnya (benar)
S P O Konj S P - Paman meracik kopi dan tertawa tiba-tiba (salah)
S P O Konj P - Mbok Ijah mencuci sajadah dengan deterjen dengan mesin cuci kemarin (benar)
S P O Ket - Anjing itu menggonggong dengan kuatnya namun terdiam tiba-tiba (salah)
S P Ket Konj Ket
3. Tidak menggunakan kata hubung dan tanda baca koma (,)
Telah kita ketahui, kalimat tunggal hanya memiliki satu peristiwa saja yang mencakup satu subjek maupun predikat, sehingga tanda koma maupun kata konjugasi/penghubung yang berperan sebagai penghubung bukan ciri kalimat tunggal. Contoh :
- Aku membaca buku dongeng yang kubeli semalam di pameran buku (kalimat tunggal)
- Ibu memasak kerang rebus dan ayah membaca koran kota (kalimat majemuk)
- Kami ingin pergi ke medan, tetapi mobil yang kami tumpangi salah jalan (kalimat majemuk)
- Mereka sangat giat belajar dengan keadaan yang serba terbatas (kalimat tunggal)
- Adik membenci tikus sedangkan aku membenci anjing (kalimat majemuk)
- Presiden RI mengunjungi negara tetangga, namun wakilnya tidak ikut dengan beliau (kalimat majemuk)
- Pemilihan umum akan dilaksanakan serentak, namun ada daerah yang belum bersedia (kalimat majemuk)
- Kami ingin membeli buku di toko buku itu sore ini, namun kulihat awan sangat mendung (kalimat majemuk)
- Suatu sore paman mengajak kami bermain di sawah (kalimat tunggal)
- Katak-katak dan burung mencari makanan di kolam itu (kalimat tunggal)
- Sukab adalah teman Alina semasa kecil dahulu (kalimat tunggal)
- Sepotong kue untuk temanku (kalimat tunggal) (kalimat tunggal)
- Orang-orang yang mengantri itu sangat sabar (kalimat tunggal)
- Pengantar surat tersebut jarang mengirim surat ke alamat yang salah (kalimat tunggal)
- Mereka sudah berada di jalan yang benar (kalimat tunggal)
Jenis-Jenis Kalimat Tunggal
Dalam penggolongan kalimat tunggal, terdapat beberapa jenis berdasarkan predikatnya. Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi kalimat tunggal nominal, kalimat tunggal adjektiva, kalimat tunggal verbal, kalimat tunggal preposional dan kalimat tunggal numeral.
- Kalimat Tunggal Nomina
- Kalimat tunggal ini merupakan kata benda yang menjadi predikatnya, seperti contoh :
- Nenek temanku seorang pelaut (kata benda = pelaut)
- Udin bukan anak yang bandel (kata benda = bandel)
- Orang yang memanjat pohon itu adalah Aji (kata benda =Aji)
- Rani adalah anak yang bijak (kata benda = Anak yang bijak)
- Mereka adalah siswa SMA Taruni Cendana (kata benda = siswa SMA Taruni Cendana)
- Kalimat Tunggal Adjektiva
Kalimat tunggal ini merupakan kata sifat yang menjadi predikatnya, seperti contoh :
- Intan sangat bersemangat (kata sifat = sangat bersemangat)
- Qori tumbuh menjadi anak yang ceria (kata sifat = menjadi anak yang ceria)
- Gunung itu memang benar-benar tinggi (kata sifat = benar-benar tinggi)
- Besi itu tidak mudah berkarat (kata sifat = tidak mudah berkarat)
- Menara itu lebih terlihat di kejauhan (kata sifat = lebih terlihat di kejauhan)
- Kalimat Tunggal Verbal
Kalimat tunggal ini merupakan kata kerja yang menjadi predikatnya, seperti contoh :
- Asep menunggang kuda (kata kerja = menunggang)
- Siwa berteriak dikejauhan (kata kerja = berteriak)
- Sifa menjahit baju (kata kerja = menjahit)
- Kalimat Tunggal Numerial
Kalimat tunggal ini merupakan kata bilangan yang menjadi predikatnya, seperti contoh :
- Pelepasan kuda itu membutuhkan lima orang (kata numerial = lima orang)
- Uang yang dibutuhkan sebanyak lima juta (kata numerial = lima juta)
- Abahku berulang tahun ke-50 (kata numerial = ke-50)
- Kalimat Tunggal Preposional
Jenis kalimat tunggal ini merupakan jenis kalimat tunggal yang memiliki predikat berupa kata depan. Berikut ini merupakan beberapa contoh kalimat tunggal preposional .
- Mobilnya diparkir dibelakang (kata depan = di)
- Aku di hati kamu (kata depan =di)
- Makan di meja (kata depan = di)
- Sebutkan Jenis-Jenis Kata Tugas dalam Bahasa Indonesia
- Fungsi Prefiks dan Contohnya dalam Kalimat
- Makna Imbuhan Ber- dan Contohnya dalam Kalimat
- makna spesialisasi
- contoh cerpen singkat tentang lingkungan alam
- polisemi
- makna generalisasi
- contoh teks berita singkat
- makna sinestesia dan contohnya
- makna peyorasi dan contohnya
- gurindam pengertian ciri jenis dan contohnya
- alur cerita
- contoh makna kias
- contoh pantun talibun
- Berikan Contoh Kata Tugas Beserta Kalimatnya
Demikianlah bahasan tentang ciri-ciri kalimat tunggal dan contohnya. Semoga artikel ini bermanfaat.