Majas asidenton merupakan salah satu diantara macam-macam majas penegasan, selain majas aliterasi, majas antanaklasis, majas paralelisme, majas repetisi, dan majas tautologi. Majas asidenton sendiri merupakan sebuah majas yang menegaskan suatu kalimat dengan cara menguraikan beberapa kata yang ditulis tanpa adanya penggunaan macam-macam kata penghubung diantara beberapa kata tersebut. Agar pembaca lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh majas asidenton dalam kalimat bahasa Indonesia!
- Sehari, dua hari, tiga hari, dia tidak kunjung menghubungiku.
- Berdetik-detik, bermenit-menit, berjam-jam aku menungguinya, namun tetap saja dia tak kunjung datang.
- Kami akan selalu bersama, baik itu di dalam suka, duka, tangis, tawa.
- Kuliah, pulang, kursus, mengerjakan tugas di malam hari adalah kegiatan yang biasanya dijalani Raka sehari-hari.
- Bahagia, sedih, pertemuan, perpisahan sudah aku lewati sejauh ini.
- Asin, pedas, gurih adalah rasa yang dominan dari masakan tersebut.
- Sejuk, teduh, permai adalah kesan pertama yang kudapat saat menyusuri hutan itu.
- Telat bayar sewa, ditagih paksa pemilik indekos, lupa membawa kunci kamar merupakan beberapa pengalaman yang sudah aku alami selama menyewa indekos ini.
- Sekolah, les privat, mengerjakan tugas sekolah adalah kegiatan yang dilakukan Budi sehari-hari.
- Bermain kelereng, layang-layang, mobil tamiya, ular tangga adalah beberapa permainan yang lazim dimainkan oleh anak kecil di era 90-an.
- Geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi adalah beberapa mata pelajaran yang akan dipelajari oleh para siswa yang memilih jurusan IPS.
- Dalam keterpurukan, kebimbangan, kepedihan, aku masih terus berharap dan berusaha sebaik mungkin.
- Cendrawasih, Badak Jawa, Tapir, Trenggiling adalah beberapa hewan langka yang terdapat di kebun binatang ini.
- Sehari, seminggu, sebulan, setahun, aku masih belum mendapat kabar darinya.
- Di keheningan malam, di keramaian kota, wajahnya masih saja terbayang.
- Sekali, dua kali, tiga kali aku ingatkan, dia masih saja keras kepala.
- Kumuh, kotor, jorok adalah gambaran yang pas untuk pemukiman yang tak terurus itu.
- Ke sana, kemari, ke depan, ke belakang, aku mencari-cari barang tersebut.
- Meriset, menulis, menyunting adalah tiga pekerjaan yang mesti dilakoni oleh seorang penulis.
- Membaca, menulis, berhitung adalah tiga kemampuan dasar yang mesti dimiliki oleh seorang siswa.
- Makan, tidur, buang air, bermain adalah aktivitas yang dilakukan oleh anak kucing peliharaanku.
- Meriah, gemerlap, ramai adalah kesan yang melekat dari pertunjukan musik tersebut.
- Rapi, disiplin, bertanggung jawab adalah ciri khas yang melekat pada diri Agus.
- Berkelok-kelok, terjal, berlubang adalah gambaran jalan yang ada di perkampungan itu.
- Anjing, kucing, kelinci merupakan beberapa jenis hewan yang lazim dipelihara oleh manusia.
- Suka, duka, nestapa, bahagia, telah kami lewati bersama-sama.
- Sepiring, dua piring, tiga piring, telah dia habiskan sendirian.
- Rumah makan itu tidak pernah sepi pengunjung, baik itu di waktu pagi, siang, sore, malam.
- Sukses, gagal, bangkrut, untung adalah hal yang lazim dialami oleh seorang pedagang.
- Kecewa, sakit hati, kesal adalah perasaan yang aku rasakan saat mengetahui bahwa dia telah menipuku.
- Satu orang, dua orang, tiga orang pemain lawan telah dilewati oleh Vikry dengan begitu mudah.
- Satu potong, dua potong, tiga potong ayam yang dijualnya telah ludes terjual.
Demikianlah beberapa contoh majas asidenton dalam kalimat bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.