X

30 Contoh Majas Disfemisme beserta Maknanya dalam Bahasa Indonesia

Beberapa macam majas yang masih kurang lazim didengar khalayak awam sudah pernah dibahas sebelumnya. Adapun macam-macam majas yang dimaksud tersebut antara lain contoh majas parabel, contoh majas simetri, contoh majas aptronim, dan contoh majas antropomorfisme. Artikel kali ini pun juga akan membahas salah satu macam majas lainnya yang kurang dikenal khalayak awam, yaitu majas disfemisme. Majas ini sendiri merupakan majas yang mengkasarkan suatu kata yang semestinya disampaikan secara halus atau mempunyai makna yang halus. Majas ini sendiri mengandung makna peyorasi dan contohnya yang merupakan salah satu diantara jenis-jenis pergeseran makna. Adapun pengertian dari makna peyorasi sendiri adalah sebuah pergeseran makna kata yang semula halus, berubah menjadi lebih buruk, kasar, atau bahkan lebih rendah dari makna kata sebelumnya.

Untuk mengetahui seperti apa majas disfemisme tersebut, berikut ditampilkan beberapa contoh majas disfemisme beserta maknanya dalam bahasa Indonesia!

  1. Burhan adalah laki dari Vannesa. (laki: suami)
  2. Amelia itu adalah bininya Joni. (bini: istri)
  3. Pak Andi telah ditendang oleh atasannya. (ditendang: dipecat)
  4. Valen meminta izin kepada Pak Guru untuk kencing terlebih dahulu. (kencing: buang air kecil)
  5. Adik sedang buang air besar di toilet. (toilet: wc, kamar mandi)
  6. Koruptor itu akhirnya dijebloskan juga ke penjara. (dijebloskan: dimasukkan)
  7. Lani telah melahirkan seorang orok laki-laki pada tanggal 2 Januari kemarin. (orok: bayi)
  8. Kemarin, istri Pak Syamsudin telah beranak anak kembar. (beranak: melahirkan)
  9. Polisi berhasil meringkus kawanan pengedar narkoba. (meringkus: menangkap)
  10. Istri Pak Budi kini tengah bunting 3 bulan. (bunting: hamil)
  11. Anak dari Pak Broto dan Bu Ani akhirnya brojol juga. (brojol: lahir)
  12. Pejabat itu telah dilengserkan dari jabatannya. (dilengserkan: diberhentikan)
  13. Pak Amir telah didepak dari perusahaan tempat dia bekerja. (didepak: diberhentikan)
  14. Andi telah ditendang oleh Bapaknya sendiri. (ditendang: diusir)
  15. Dia adalah bekas pegawai perusahaan ini. (bekas: mantan)
  16. Andi dan Risa telah kawin pada hari Minggu kemarin. (kawin: nikah)
  17. Dia adalah bocah yang sulit diatur. (bocah: anak)
  18. Pencuri itu berhasil diseret ke kantor polisi. (diseret: dibawa)
  19. Tukang jaga toko itu bekerja dengan sangat tidak becus. (tukang jaga toko: pramuniaga)
  20. Pelayan restoran itu sangatlah payah dalam melayani pelanggan. (pelayan restoran: pramusaji)
  21. Pelaku pembunuhan itu telah resmi dimasukkan ke dalam bui. (bui: penjara)
  22. Karena tidak disekolahkan sejak kecil, orag itu pun akhirnya menjadi seorang buta huruf. (buta huruf: orang yang tidak bisa membaca; tunaaksara)
  23. Gerombolan pencuri sepeda motor itu telah resmi ditangkap. (gerombolan: kawanan)
  24. Orang gila itu tengah berak di pinggir sungai. (berak: buang air besar)
  25. Tahi ayam itu tidak sengaja diinjak oleh kakiku. (tahi: tinja; kotoran)
  26. Sangat disayangkan, kedua pasangan itu harus berpisah karena salah satu pihak telah mengajukan talak kepada pihak lainnya. (talak: cerai)
  27. Sekitar 50 orang dinyatakan mati akibat kecelakaan kereta api tersebut. (mati: meninggal)
  28. Ruangan kamarnya begitu kacau balau. (kacau balau: berantakan)
  29. Kehidupannya begitu melarat karea dia tak kunjung mendapat pekerjaan. (melarat: miskin)
  30. Pria itu adalah seorang residivis. (residivis: narapidana)

Demikianlah beberapa contoh majas disfemisme beserta maknanya dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan pembaca sekalian, baik itu mengenai majas khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan sebesar-besarnya, jika terdapat kekeliruan dalam penulisan di artikel ini. Sekian dan terima kasih.

Categories: Majas
Ratna Sumarni S.Pd: