Majas Innuendo merupakan majas yang dipakai untuk menyindir seseorang dengan cara mengecilkan suatu fakta. Adapun fakta yang dimaksud adalah fakta yang tengah ditakuti oleh seseorang yang hendak kita sindir. Dengan menggunakan majas ini, fakta yang ditakutkan seseorang tersebut kita kecilkan (atau kita remehkan), sehingga seseorang yang disindir tersebut menjadi tak terlalu mengkhawatirkan fakta tersebut.
Sementara itu, majas sarkasme adalah majas yang digunakan untuk menyindir orang dengan kata-kata yang amat kasar dan keras. Bisa dibilang jika majas sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar dan keras di antara macam-macam majas sindiran lainnya.
Untuk mengetahui seperti apa bentuk kedua majas tersebut, maka pada artikel kali ini keduanya akan ditampilkan beberapa contoh di antaranya. Adapun contoh-contoh tersebut adalah sebagai berikut ini!
- Kau tak usah khawatir, rasa sakit disunat itu tak lebih menyakitkan dari digigit seekor ular yang berbisa.
- Sudahlah, tak usah kau khawatirkan hari esok. Hari esok itu bentuknya masih sangat tak jelas. Lebih baik, kau khawatirkan saja perutku yang tak kunjung kau beri makan ini.
- Ayolah, jangan kau terus menangisinya. Laki-laki bodoh itu tak pantas ditangisi oleh gadis jelitas sepertimu.
- Kau tak usah tak takut. Anggap saja penonton yang ada di sana seperti rumput-rumput yang bergoyang diterpa angin.
- Kau tak perlu iri dengan semua barang yang dia bawa. Lagian, barang-barang tersebut belum tentu barang=barang yang asli.
- Kau tak usah takut menghadapi preman-preman itu. Mereka itu hanyalah bapak-bapak kurang kerjaan yang bisanya hanya membentak saja.
- Kau tak perlu khawatir tidak diterima di universitas yang kau tuju. Lagian, kau hanya ditolak oleh satu unversitas, bukan ditolak oleh seluruh alam semesta.
- Kau tak usah bersedih terus. Kau ini hanya gagal juara lomba pidato, bukan gagal dalam menjalani kehidupan ini.
- Dasar kau manusia biadab! Anak tak berdosa itu malah kau siksa dan kau ambil barang-barang miliknya.
- Dasar karyawan tidak becus! Mengerjakan tugas semudah ini saja kamu tak sanggup, apalagi jika kamu mengerjakan tugas-tugas berat sebagai direktur.
- Dasar pria cengeng! Digigit semut saja menangisnya tiada ampun, apalagi jika digigit singa.
- Dasar pria hidung belang! Berani-beraninya kau menggoda perempuan yang sudah sah menjadi istri orang.
- Dasar bodoh! Cara membuka tutup galon saja kau tak tahu, apalagi cara membuka pintu rezeki.
- Dasar payah! Mengangkat tumpukan buku saja kamu sudah lelah, apalagi mengangkat lima karung beras.
- Ah, dasar pikun! Baru saja aku mengingatkanmu soal itu, eh sekarang kau malah sudah lupa begitu saja.
- Ah, dasar bebal! Sudah kunasihati berapa kali, masih saja melawan dan terus saja membantah.
Demikianlah beberapa contoh majas innuendo dan sarkasme dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan baru bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas innuendo dan sarkasme pada khususnya, maupun materi pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan jika terdapat kekeliruan yang terkandung di dalam artikel kali ini. Sekian dan terima kasih,
Jika ingin menambah referensi soal majas sindiran, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh macam-macam majas sindiran, pengertian majas sinisme, contoh majas ironi dan sinisme, serta artikel contoh majas ironi.