Tanda baca penyingkat atau apostrof merupakan salah satu tanda baca yang ada di dalam bahasa Indonesia. Seperti tanda baca lainnya, tanda baca yang disimbolkan dengan (‘) ini penggunaannya telah diatur oleh kaidah EYD, di mana penggunaan tanda baca tersebut telah dibahas sebelumnya pada artikel penggunaan tanda elipsis dan tanda penyingkat apostrof. dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa tanda penyingkat atau apostrof digunakan untuk dua hal, yaitu untuk penyingkat suatu kata, serta penyingkat angka suatu tahun. Penyingkatan dua hal tersebut dilakukan dengan cara menghilangkan beberapa bagian dari kata atau angka suatu tahun tersebut.
Supaya pembaca lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh penggunaan tanda penyingkat dalam kalimat bahasa Indonesia!
- Senjakala pun ‘tlah tiba di tanah ini. (‘tlah: telah)
- ‘Smakin hari aku mengingatnya, ‘makin hari pula aku ingin melupakannya. (‘smakin: semakin)
- Perjalananku ‘lum selesai sampai di sini. (‘lum: belum)
- Tunggulah di situ, aku ‘kan datang menemuimu. (‘kan: akan)
- ‘Stlah kau pergi, kehidupanku menjadi tak berwarna. (‘stelah: setelah)
- Kau masih mengingatku, ‘kan? (‘kan?: bukan)
- Insiden itu terjadi pada tahun ’98. (’98: 1998)
- Andini Cempaka Putri lahir pada tanggal 29 Januari ’96. (’96: 1996)
- Lagu ini aku persembahkan ‘tuk kekasihku yang telah lama tiada. (‘tuk: untuk)
- Aku akan mengingatmu untuk ‘slama-lamanya. (‘slama-lamanya: selama-lamanya)
- ‘Slama itu pula, aku akan terus menantikan kehadiran dirimu. (‘slama: selama)
- Jangan paksakan aku untuk menjadi ‘sperti yang engkau mau! (‘sperti: seperti)
- Acara seminar itu akan dilaksanakan pada tanggal 25 Februari ’18. (’18: 2018)
- Davina merupakan salah satu diantara murid angkatan ’07 SMPN 97 yang berhasil menamatkan S1 di perguruan tinggi luar negeri. (‘o7: 2007)
- Dalam upacara pengibaran bendera kemarin, aku ditugaskan untuk membacakan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun ’45. (’45: 1945)
- ‘Skali lagi kau melakukan hal itu, aku akan menghukummu dengan sekerar-kerasnya. (‘skali: sekali)
- ‘Skian lama mendambakan dirimu sebagai pendamping hidupku. (‘skian: sekian)
- Dalam pementasan teater tersebut, Syamsidar berperan ‘sbagai seorang penjahat perang. (‘sbagai: sebagai)
- ‘Stiap aku memandangi wajahmu, aku selalu teringat akan wajah adikku yang sudah lama meninggal. (‘stiap: setiap)
- Dia telah berjanji kepada dirinya sendiri, bahwa dia akan ‘slalu datang ke sekolah tepat waktu, dan mengerakan setiap tugas dari sekolah dengan kemampuannya sendiri. (‘slalu: selalu)
- Pak Musworo telah menetap di Jakarta sejak tahun ’86. (’86: 1986)
- Dengan ini aku ucapkan ‘trima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya acara seminar kali ini. (‘trima: terima)
- Kami ‘slaku pihak perusahaan meminta maaf atas kelalaian yang telah dilakukan oleh salah satu karyawan di perusahaan kami. (‘slaku: selaku)
- ‘Sluruh hatiku remuk redam setelah mengetahui bahwa dia telah mengkhianati diriku. (‘sluruh: seluruh)
- Dia mengayuh ‘speda miliknya yang berwarna hijau itu dengan sangat kencang. (‘speda: sepeda)
Demikianlah beberapa contoh penggunaan tanda penyingkat dalam kalimat bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui contoh penggunaan tanda baca lainnya, pembaca bisa membuka artikel contoh penggunaan tanda koma dalam kalimat, contoh penggunaan tanda seru dalam kalimat, contoh penggunaan tanda tanya dalam kalimat, contoh penggunaan titik koma dalam kalimat, serta penggunaan tanda titik yang benar pada singkatan. Adapun pembahasan kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai tanda baca khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.