X

Fungsi Prefiks dan Contohnya dalam Kalimat

Dalam kalimat, tentu saja tidak semua kata-kata didalamnya menggunakan kata dasar. Dalam sebuah kalimat, tentu terdapat sebuah kata berimbuhan. Entah pada jenis kalimat aktif, pasif, simple, hingga kompleks tentu saja terdapat kata-kata yang disisipi imbuhan. Banyak sekali jenis imbuhan yang ada di dalam bahasa Indonesia, salah satunya yaitu awalan (prefiks). Imbuhan prefiks atau awalan merupakan sebuah imbuhan yang disisipkan dan ditambahkan pada sebuah kata dasar. Kata awalan ini memiliki beberapa jenis dan tentunya memiliki fungsinya masing-masing. Dalam bahasa sematik, awalan yang bisa mengubah bentuk kata dasar yang disisipinya dinamakan sebagai peformatif. Proses penambahan prefiks ini disebut sebagai prefiks aksi. Berikut ini beberapa awalan atau prefiks yang ada di dalam bahasa Indonesia serta contohnya dalam kalimat.

Imbuhan Prefiks Asli

1. Prefiks Me-

Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks ini memiliki arti struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai berikut.

  • Melakukan tindakan seperti yang tersebut dalam kata dasar. Contoh :
    • Adi menari tradisional bersama teman-teman sekelasnya.
    • Ibu menanam bunga di kebun agar terlihat asri.
    • Ayah melompat dari pagar karena lupa membawa kunci.
  • Menjadi atau membuat jadi. Contoh :
    • Pohon-pohon di taman rumah meninggi hanya dalam waktu satu tahun saja.
    • Aku terharu melihat ayah dan ibu yang mulai menua.
    • Rumput-rumput di taman mulai menghijau saat musim hujan.
  • Mengerjakan dengan menggunakan alat. Contoh :
    • Ibu mengetik dengan menggunakan mesin ketik lama
    • Ayah mengunci pagar dengan rapat.
    • Kakak menyikat lantai kamar mandi hingga bersih.
  • Berbuat seperti ataupun dalam kondisi sebagai. Contoh :
    • Pemburu tersebut memburu binatang yang ada si hutan secara membabi buta.
    • Setiap hari ia meronta kesakitan karena penyakit yang di deritanya.
    • Saat ini wabah campak sedang merajarela, karena itu Pemerintah menggalakkan imunisasi Measles Rubella (MR).
  • Mencari ataupun mengumpulkan. Contoh :
    • Pekerjaannya merotan  di hutan sudah dilakukannya sejak ia masih kecil.
    • Pihak kepolisisan datang untuk menyelidiki tawuran antar warga tersebut.
    • Pengusaha itu ditangkap aparat karena menimbun BBM di gudangnya.

2. Prefiks Pe-

Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata benda. Prefiksi ini memiliki makna gramatikal.

  • Sebagai pelaku tindakan yang tersebut dalam kata dasar. Contoh :
    • Ibu bekerja sebagai penerjemah 5 bahasa di kantor tersebut.
    • Kakak bekerja sebagai penambang di perusahaan tersebut.
    • Cita-citanya kelak ingin menjadi penulis yang sukses.
  • Menyatakan alat. Contoh :
    • Untuk mengetahui berapa panjang kayu itu, kakak menggunakan meteran sebagai pengukur.
    • Ayah membuat lubang serapan dengan menggunakan cangkul sebagai penggali.
    • Pendingin di kamarku rusak, sehingga ibu memanggil tukang service untuk memperbaikinya.
  • Menyatakan suatu pekerjaan/kegiatan. Contoh :
    • Banyak pemabuk yang berkeliaran di depan gang komplek kami.
    • Ia menjadi pesuruh di kantor itu sudah bertahun-tahun lamanya.
    • Ia terkenal sebagai pedagang kain tenun terlengkap di kampung ini.
  • Menyatakan sebuah sifat. Contoh :
    • Kamu harus bertanggungjawab atas perbuatanmu, jangan menjadi penakut.
    • Kedua saudara kembar itu, satu sangat periang dan satunya lagi pemalu.
    • Berhati-hatilah berbicara dengannya, ia mudah tersinggung dan pemarah.
  • Menyatakan suatu penyebab. Contoh :
    • Ulat yang memakan habis dedaunan di sayuran itu menjadi perusak tanaman di kebunku.
    • Lihatlah komposisi pemanis dalam tabel makanan itu, sebelum membelinya.
    • Untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus, celupkan kain itu ke dalam pewarna tekstil.

3. Prefiks Ber-

Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari kata benda, sifat, dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberapa arti, antara lain:

  • Menyatakan memiliki atau mempunyai. Contoh :
    • Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40 tahunan.
    • Kakek yang berjanggut panjang itu membawa banyak kardus.
  • Menyatakan menggunakan. Contohnya :
    • Ibu yang berbusana tradisional itu terkenal sebagai penjual jamu terbaik.
    • Orang yang berdasi kuning itu adalah makelar tanah.
  • Melakukan tindakan yang ditujukan untuk diri sendiri. Contoh :
    • Agar selalu rapi, ayah bercukur setiap harinya.
    • Demi menghadiri pesta ulangtahun temannya, kakak berhias agar terlihat cantik.
  • Berada dalam sebuah keadaan. Contoh :
    • Ibu dan ayah bersenang-senang selama liburan di Pulau Bali.
    • Ami selalu bermalas-malasan saat hari Minggu tiba.
  • Menyatakan hubungan timbal balik. Contoh :
    • Murid-murid bersalaman dengan semua guru yang ada di sekolah ketika perpisahan.
    • Sejak Imel melanjutkan pendidikannya di luar negeri, ia dan Ina sering berbalasan surat untuk berbagi cerita.

4. Prefisk Per-

Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah). Beberapa makna dari imbuhan ini adalah :

  • Membuat jadi atau menjadikan. Contoh :
    • Perbudakan yang terjadi di negera itu sungguh memperihatinkan.
  • Membuat menjadi lebih. Contoh :
    • Pertajamkan semua pisau yang ada di dapur!
    • Perkecilkan suara radio itu!
  • Membagi menjadi. Contoh :
    • Sisakan pertiga kue itu untuk adikmu!

5. Prefisk Di-

Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja serta menyatakan makna pasif. Contoh :

  • Buku-buku di perpustakaan telah diubah susunan penempatannya oleh pihak sekolah.
  • Taman kota dikelola dengan baik oleh pihak pemerintah setempat.
  • Surat ini ditulis langsung oleh kakak untuk ibu.

6. Prefiks Ter-

Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat atau kata kerja pasif. Makna dari imbuhan ter- adalah :

  • Menyatakan dalam keadaan. Contoh :
    • Sepertinya rumah ini kosong, pintunya tertutup rapat dan kondisi rumahnya tidak terawat.
    • Semua pekerjaan tertumpuk dikarenakan kendala di lapangan.
  • Dapat di. Contoh :
    • Makanan di dapur termakan oleh tikus.
    • Semua kritik dan saran telah tertampung di kotak saran.
  • Dikenai tindakan yang dilakukan secara tidak sengaja. Contoh :
    • Arlojiku terbawa adik ketika berlibur.
    • Kakak terjatuh saat memanjat tembok belakang sekolah tadi pagi.
  • Menyatakan paling. Contoh :
    • Oni menjadi perenang terbaik di sekolah tahun ini.
    • Baju ini adalah baju termahal yang aku miliki.

7. Prefiks Ke-

Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat, kata bilangan baik tingkat dan kumpulan dan kata benda. Prefiks ke- memiliki makna gramatikal, yaitu :

  • Menyatakan suatu ciri. Contoh :
    • Ibu menjadi ketua PKK di lingkungan perumahan kami.
  • Menyatakan orang yang dituju. Contoh :
    • Kakakku membawa kekasihnya ke rumah untuk berkenalan dengan ayah dan ibu.
  • Menyatakan urutan. Contoh :
    • Aku merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
    • Tahun ini aku mendapat rangking ketiga di kelas.
  • Menyatakan kumpulan. Contoh :
    • Indonesia merupakan negara kepulauan.

Imbuhan Prefiks Serapan

Imbuhan ini merupakan imbuhan yang berasal dari bahasa daerah dan bahasa asing, kemudian dimasukkan atau digunakan dalam bahasa Indonesia.

1. Prefiks a-

Awalan ini mengandung arti tidak, misalnya: Pengirim surat tersebut adalah anonim. 

2. Prefiks anti-

Awalan ini mengandung arti bertentangan atau melawan, misalnya: Kakak masuk ke dalam klub anti sampah di kampus.

3. Prefiks Bi-

Awalan ini memiliki arti “dua”, misalnya: Adika masuk ke dalam kelas bilingual.

4. Prefiks De-

Awalan ini memiliki arti menghilangkan atau meniadakan, misalnya: Ibu mengalami dehidrasi sepanjang perjalanan jauh.

5. Prefiks Eks- 

Awalan ini memiliki arti bekas atau mantan, misalnya: Bapak itu merupakan eks-prajurit saat masa sebelum kemerdekaan.

6. Prefiks Esktra-

Awalan ini memiliki arti diluar, sangat, atau tambah. Misalnya: Adika harus ekstra hati hati saat mengendarai sepeda di jalanan.

7. Prefiks Hiper-

Awalan ini memiliki arti sangat atau lebih, misalnya: Ibu memiliki penyakit hipertensi yang cukup membahayakan.

8. Prefiks In-

Awalan ini memiliki arti tidak, misalnya: Adik diminta ibu guru untuk membuat kalimat intransitif. 

9. Prefiks Infra-

Awalan ini memiliki arti di tengah, misalnya: Pembangunan infrastruktur  di kota tersebut terkendala oleh kondisi transportasi.

10. Prefiks Intra-

Awalan ini memiliki arti di dalam, misalnya intramolekuler, intrauniverseter, dan lainnya.

11. Prefiks Inter-

Misalnya: Pertandingan internasional ini diadakan secara berurutan, dan lainnya.

12. Prefiks Ko-

Awalan ini memiliki arti beserta dan bersama-sama, misalnya: Ayah bekerja sebagai kopilot di perusahaan penerbangan ternama.

13. Prefiks Kontra-

Awala ini memiliki arti menenatang atau berlawanan, misalnya: kontradiksi, kontraevolusi, dan lainnya.

14. Prefiks Mikro- 

Memiliki arti kecil, misalnya: adik sedang meneliti mikroorganisme  di dalam laboraturium.

15. Prefiks Makro-

Memiliki arti besar atau luas, misalnya: Imel mempelajari bidang makro ekonomi di kampus.

16. Prefiks Multi

Memiliki arti banyak, misalnya: Paman masuk ke dalam kelompok multi jutawan muda dengan penghasilan tinggi setiap tahunnya.

17. Prefiks Neo-

Memiliki arti baru, misalnya: neorealisme, neofeodalisme, dan lainnya.

18. Prefiks Non-

Memiliki arti bukan atau tidak, misalnya saja: Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang non migas.

Itulah ulasan mengenai fungsi prefiks dan contohnya dalam kalimat Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

Categories: Imbuhan
Ratna Sumarni S.Pd: