Dalam sebuah penulisan, terdapat banyak tanda baca, salah satunya adalah tanda garis miring. Tanda baca yang satu ini disimbolkan dengan (/). Tanda garis miring adalah tanda baca yang berbentuk garis hampir vertikal yang bagian atasnya agak condong ke sebelah kanan dan bagian bawahnya ke sebelah kiri garis vertikal. Dalam artikel kali ini, kita akan lebih spesifik membahas mengenai penggunaan tanda garis miring sesaui EYD dalam bahasa Indonesia. Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
- penggunaan tanda baca
- penggunaan tanda titik
- penggunaan tanda koma
- penggunaan tanda petik dan petik tunggal
- penggunaan tanda titik dua
- penggunaan tanda kurung dan tanda kuring siku
Penggunaan Tanda Garis Miring
Penggunaan Tanda Garis Miring sesuai EYD (Ejaan yang disempurnakan) digunakan dalam 2 fungsi, yaitu :
A. Tanda garis miring dipakai di dalam :
1. Nomor surat
Dalam membuat sebuah surat, nomor surat merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam surat resmi. Karena itu menandakan bahwa surat resmi tersebut telah dibuat sesuai urutan yang tertera dari surat-surat sebelumnnya. Nomor surat juga menandakan kelengkapan bagian surat. Nomor surat terdiri dari :
- Nomor urut surat
- Nomor Pokok surat resmi lembaga
- Nama lembaga
- Bulan pembuatan surat tersebut
- Tahun pembuatan surat tersebut
Contoh :
- No. 7/PK/1973
- No. 12/TK-AN/2007/IX/2015
- No. 06/KKG/Gugus III PPT/11/2016
- No. 01/II/SM/2015
- Nomor : 48/C/TK.ABA/X/2016
- NOMOR : 16/KUD-GD/BH/II/VII/2013
- Nomor : 421.2/17/416-101.5.24/2013
- No. : 03/A.Org/P.Cam/IGTKI-PGRI/ III/2014
- No. 53/PR/2009
- No. 1165/KT/HRD-NJM/II/1999
2. Nomor pada alamat
Dalam mencantumkan alamat, terdapat nomor pada alamat yang akan dituju. Guna dari nomor pada alamat adalah supaya mengetahui alamat tersebut akan ditujukan dimana dan sebagai penjelas agar tidak tersesat atau tertukar saat mengirimkan.
Contoh :
- Jalan Kramat III/10
- Jalan KH. Wahab Chasbulloh III/64
- Jl. Pendidikan X/18 Gedeg
- Jl. Melati I/20 Pagerluyung – Gempol
- Jalan Anggrek XI/10
- Jalan Songgolangit Utara I/ 12 Jakarta Utara
- Kotak Pos No. 111/ JKT Malang
- Pemasangan Iklan VII/ 232563 Batu – Malang
3. Penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim (tahun ajaran)
Penggunaan tanda garis miring sesuai EYD kali ini adalah untuk menandakan masa dalam satu tahun ajaran. Penggunaan tanda garis miring ini dibuat untuk mengetahui kapan (tahun) dibuatnya sebuah proposal, makalah atau sejenisnya.
contoh :
- Tahun anggaran 1985/1986
- Tahun ajaran 2015/2016
B. Tanda garis miring digunakan dalam beberapa sebagai pengganti kata atau, tiap dan per.
4. Penggunaan tanda garis miring “atau”
Contoh :
- dikirimkan lewat darat/laut (dibaca : dikirimkan lewat darat atau laut)
- Mahasiswa/mahasiswi Universitas Indonesia (dibaca : mahasiswa atau mahasiswi di sebuah Universitas Indonesia)
- Orang tua/wali murid TK Sacharina Nganjuk (dibaca : orang tua atau wali murid TK Scharina nganjuk)
- Mengangkat/menjinjing (dibaca : mengangkat atau menjinjing)
5. Penggunaan tanda garis miring “tiap”
Contoh :
- Harganya Rp1.500,00/lembar (dibaca : harganya Rp1.500,00 tiap lembar)
- Harga rambutan itu Rp3.500,00/ikat. (dibaca : Harga rambutan itu Rp3.500,00 tiap ikat.)
6. Penggunaan tanda garis miring “per”
Contoh :
- Kecepatan 20 m/s ( dibaca : kecepatannya 20 meter per detik )
- Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s. ( dibaca : kecepatannya Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 megabytes per detik)
Penggunaan tanda garis miring ini merupakan salah satu tanda baca yang umum bisa dijumpai dalam surat – menyurat, terutama surat resmi, dalam membuat laporan, dalam pengiriman barang, dalam nota dan sebagainya.
Dengan memperhatikan tiap jenis penggunaan tanda garis miring sesuai EYD dalam bahasa Indonesia beserta contohnya di atas, dapat dijadikan referensi untuk lebih memahami dan dijadikan acuan dalam mengenal lebih dalam tentang penggunaan tanda garis miring. Semoga bermanfaat.