X

5 Perbedaan Frasa, Klausa dan Kalimat dalam Bahasa Indonesia

Pembahasan mengenai perbedaan frasa dalam bahasa Indonesia dengan satuan bahasa lainnya sudah pernah dibahas pada beberapa artikel sebelumnya. Adapun artikel-artikel tersebut antara lain perbedaan frasa dan klausa, perbedaan frasa dan kalimat, dan perbedaan frasa dan kata. Artikel kali ini juga akan membahas mengenai perbedaan frasa dengan satuan bahasa lainnya, di mana pada artikel kali ini frasa akan dibedakan dengan klausa dalam bahasa Indonesia dan juga jenis-jenis kalimat. Adapun letak perbedaan antara ketiga satuan bahasa tersebut antara sebagai berikut!

1. Sifat Satuan Bahasa Tersebut

Perbedaan pertama antara frasa, klausa, dan kalimat adalah pada sifat satuan bahasa tersebut, apakah dapat berdiri sendiri ataukah tidak. Dari segi ini, frasa merupakan satuan bahasa yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Karena idak dapat berdiri sendiri, maka frasa tidak dapat sebuah kalimat utuh. Hal ini berbeda klausa dan kalimat yang bersifat dapat berdiri sendiri. Khusus untuk klausa, satuan bahasa ini bisa diubah menjadi sebuah kalimat karena sifatnya yang dapat berdiri sendiri.

2. Adanya Tidaknya Unsur Predikat di Dalamnya

Perbedaan selanjutnya antara frasa, klausa, dan kalimat selanjutnya adalah ada tidaknya unsur predikat di dalamnya. Dilihat dari segi ini, frasa tidak mempunyai unsur predikat di dalamnya. Oleh karenanya, satuan bahasa ini tidak dapat berdiri sendiri dan tidak dapat dijadikan kalimat. Hal ini berbeda dengan klausa yang mempunyai predikat di dalamnya, sehingga membuat unsur ini dapat berdiri sendiri dan dapat dijadikan kalimat. Di pihak lain, kalimat mempunyai unsur predikat di dalamnya, yang di mana usnur tersebut memang merupakan salah satu diantara unsur-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia.

3. Ada Tidaknya Pola Intonasi Akhir di Dalamnya

Indikator selanjutnya yang membuat frasa, klausa, dan kalimat berbeda satu sama lain adalah ada tidaknya pola intonasi akhir di dalamnya. Dilihat dari segi ini, frasa dapat dikatakan sebagai satuan bahasa yang tidak mempunyai pola intonasi akhir di dalamnya. Hal yang sama juga berlaku pada klausa. Hanya saja, klausa bisa mempunyai pola intonasi akhir jika satuan bahasa ini diubah menjadi kalimat. Adapun kalimat sendiri merupakan satuan bahasa yang mengandung pola intonasi akhir di dalamnya. Hal ini bisa dilihat dari adanya penggunaan tanda baca yang terkandung pada satuan bahasa ini.

4. Unsur-Unsur yang Terkandung di Dalamnya

Indikator keempat yang membuat frasa, klausa, dan kalimat begitu berbeda adalah unsur-unsur yang terkandung pada masing-masing satuan bahasa. Jika dilihat dari segi ini, frasa merupakan satuan bahasa yang mengandung unsur Diterangkan (D) dan Menerangkan (M) di dalamnya. Sementara itu, klausa merupakan satuan bahasa yang mengandung unsur Subjek (S) dan Predikat (P) sebagai unsur dasarnya. Di lain pihak, kalimat merupakan unsur bahasa yang mengandung unsur Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (K).

5. Kedudukan Satuan Bahasa Tersebut

Indikator terakhir yang dapat dipakai untuk membedakan frasa, klausa, dan kalimat adalah kedudukan satuan bahasa tersebut. Jika dilihat dari indikator ini, frasa merupakan satuan bahasa yang berkedudukan sebagai salah satu satuan bahasa pembentuk kalimat, begitu pun juga dengan klausa. Adapun kalimat sendiri merupakan satuan bahasa yang kedudukannya adalah sebagai satuan bahasa yang dibentuk oleh satuan bahasa lainnya, termasuk frasa dan klausa.

Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan frasa, klausa dan kalimat dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

Categories: frasa
Ratna Sumarni S.Pd: