X

22 Contoh Konjungsi Koordinatif Perlawanan dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kita telah mengetahui beberapa contoh dari beberapa jenis konjungsi koordinatif dalam kalimat di beberapa artikel sebelumnya. Adapun artikel-artikel tersebut antara lain contoh konjungsi koordinatif penambahan, contoh konjungsi koordinatif pendampingan, dan contoh konjungsi koordinatif pemilihan. Artikel ini pun juga akan menampilkan contoh kalimat dari salah satu jenis konjungsi  koordinatif, yaitu konjungsi koordinatif perlawanan. Menurut laman id.wikipedia.org, konjungsi ini biasanya berbentuk kata tetapi atau melainkan. Adapun contoh-contoh dari konjungsi ini sendiri adalah sebagai berikut ini!

  1. Aku sebenarnya ingin mengikuti lomba tersebut, tetapi tidak jadi karena satu dan lain hal.
  2. Pak Burhan bukanlah ayah dari Andini, melainkan kakak dari ayahnya Andini.
  3. Dia memang anak yang cerdas, tetapi kecerdasannya itu tertutupi oleh sifat malu yang ada pada dirinya.
  4. Pemesanan tiket itu tidak bisa dilakukan secara langsung, melainkan harus dilakukan secara daring melalui situs resmi penyedia tiket.
  5. Sebetulnya, kami kemarin hendak piknik ke pantai Anyer, tetapi tidak jadi karena cuaca yang tidak mendukung.
  6. Kebakaran itu bukanlah yang pertama terjadi di pasar itu, melainkan sudah sejak beberapa tahun yang lalu.
  7. Dulu aku sangat mempercayainya, tetapi kepercayaanku disia-siakannya dengan pengkhianatan yang dia lakukan kepadaku.
  8. Perusahaan itu bukanlah perusahaan tekstil, melainkan perusahaan yang bergerak di bidang jasa mengantar paket kiriman barang.
  9. Aku sudah menasihatinya berulang-ulang kali, tetapi dia tetap saja berbuat seperti itu.
  10. Irfan bukanlah anggota grup musik itu, melainkan manajer dari grup musik yang tengah naik daun itu.
  11. Elvira mulanya adalah seorang anak yang periang, tetapi sebuah peristiwa buruk menimpanya sehingga dia menjadi pemurung seperti saat ini.
  12. Khanza bukanlah anak pertama dari empat bersaudara, melainkan anak kedua dari lima bersaudara.
  13. Sebetulnya, hari ini aku sudah pindah ke luar kota, tetapi tidak jadi karena ada satu dan lain hal.
  14. Deri bukanlah seorang pengangguran, melainkan hanya seorang pekerja lepas yang mengerjakan pekerjaannya di dalam ruang kamarnya.
  15. Sebetulnya, aku sudah membeli sepasang sepatu baru, tetapi sepatu tersebut kini telah hilang karena diuri oleh seseorang yang tidak dikenal.
  16. Seharusnya pak guru mengajar hari ini, tetapi tidak jadi karena beliau sedang sakit keras.
  17. Maya bukanlah adik dari Laras, melainkan sepupu dari siswi kelas XII SMA tersebut.
  18. Hasil penjualan barang tersebut tidak akan kami gunakan, melainkan akan kami sumbangkan kepada pihak-pihak lain yang lebih membutuhkan.
  19. Kevin merupakan anak yang cerdas, tetapi kecerdasannya itu telah dirusak oleh perangainya yang buruk.
  20. Hari ini seharusnya ayah menjemputku pulang, tetapi tidak jadi karena ayah masih ada urusan pekerjaan di kantor.
  21. Hari ini seharunya aku bersekolah, tetapi tidak jadi karena saat ini aku sedang terbaring sakit di kamarku.
  22. Acar seminar itu mestinya dilaksanakan hari ini, tetapi terpaksa harus diundur karena ada kendala nonteknis.

Demikianlah beberapa contoh konjungsi koordinatif perlawanan dalam kalimat bahasa Indonesia. Untuk mengetahui beberapa contoh konjungsi lainnya, pembaca bisa membuka artikel contoh konjungsi korelatif dan koordinatif, contoh konjungsi korelatif dalam kalimat, serta contoh konjungsi koordinatif korelatif subordinatif antarkalimat. Adapun pembahasan pada kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan baru bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai konjungsi koordinatif pada khususnya, maupun mengenai mata pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih.

Ratna Sumarni S.Pd: