X

3 Contoh Paragraf Deduktif Menjadi Induktif dalam Bahasa Indonesia

Paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya ada di awal paragraf. Paragraf ini sendiri termasuk ke dalam salah satu jenis-jenis paragraf berdasarkan posisi kalimatnya, selain paragraf ineratif dan paragraf campuran. Paragraf ini juga sebetulnya bisa diubah ke dalam bentuk paragraf lain. Adapun bentuk paragraf tersebut adalah pararaf induktif. Cara mengubahnya sendiri adalah dengan memindahkan kalimat utama paragraf deduktif yang semula di awal paragraf, dipindah ke akhir paragraf tersebut.

Pada artikel ini, kita akan mengetahui beberapa contoh paragraf deduktif yang diubah menjadi paragraf induktif. Contoh-contoh tersebut bisa dilihat sebagaimana berikut ini!

Contoh 1:

Masih berupa paragraf deduktif:

Sarapan di waktu pagi sangat diperlukan bagi tubuh kita, terutama bagi stamina dan konsentrasi tubuh kita. Sebab, jika tidak sarapan, maka kita akan mengalami sejumlah dampak buruk. Tidak sarapan di waktu pagi akan menyebabkan tubuh mudah lelah dan mudah kehilangan stamina. Selain itu, otak tidak akan bisa berkonsentrasi penuh saat menjalankan suatu aktivitas.

Setelah diubah menjadi paragraf induktif:

Ada sejumlah dampak buruk jika kita tidak sempat sarapan. Pertama, tubuh kita akan mudah lelah dan mudah kehilangan stamina. Kedua, otak kita tidak akan bisa berkonsentrasi penuh saat menjalankan suatu aktivitasOleh karena itu, sarapan di waktu pagi sangat diperlukan bagi tubuh kita, terutama bagi stamina dan konsentrasi tubuh kita.

Contoh 2:

Masih berupa paragraf deduktif:

Tidak sepatutnya anak yang pendiam dijauhi dan dicurigai oleh lingkungan sekitar. Sebab, tidak semua orang pendiam adalah pecandu narkoba atau teroris. Bisa saja mereka menjadi pendiam karena watak mereka memang seperti itu. Bisa pula mereka hanyalah orang yang masih terbatas dalam mengekspresikan dirinya di hadapan umum, seperti karena atau faktor psikologis lainnya.

Setelah diubah menjadi paragraf induktif:

Seseorang menjadi pendiam bisa saja disebabkan karena watak pendiam itu adalah watak alaminya. Bisa pula mereka menjadi pendiak karena mereka mengalami sejumlah keterbatasan dalam mengekspresikan dirinya di depan umum, seperti malu atau faktor psikologis lainnya. Oleh karena itu, tidak sepatunya anak yang pendiam dijauhi dan dicurigai oleh lingkungan sekitar, apalagi sampai dituduh pecandu narkoba atau teroris.

Contoh 3:

Saat masih berupa paragraf deduktif:

Mengecek berita yang berasal dari internet sangat perlu dilakukan supaya kita tidak teracuni oleh berita palsu. Jika tidak teliti dan termakan berita palsu, maka kita akan terprovokasi oleh berita palsu tersebut dan akan menyebabkan perpecahan dan kesalahpahaman dengan pihak lain. Selain itu, kita juga akan mudah membenci atau menjelekkan orang-orang yang diberitakan dalam berita palsu tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Setelah diubah menjadi paragraf induktif:

Tidak teliti dan termakan oleh berita palsu akan menyebabkan kita terprovokasi oleh berita palsu tersebut dan jika dibiarkan akan menimbulkan perpecahan dan kesalahpahaman dengan pihak lain. Selain itu, kita juga akan mudah membenci atau menjelekkan orang-orang yang diberitakan dalam berita palsu tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, mengecek berita yang kita dapat–utamanya dari internet–sangat perlu dilakukan, supaya kita tidak teracuni oleh berita palsu.

Demikianlah beberapa contoh paragraf deduktif menjadi induktif dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah referensi soal paragraf deduktif, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh paragraf deduktif singkat; contoh paragraf deduktif tentang lingkungan; dan contoh paragraf deduktif tentang pendidikan.

Categories: Paragraf
Ratna Sumarni S.Pd: