X

4 Contoh Pragmatik dalam Bahasa Indonesia

Secara sederhana, pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang membahas tentang penggunaan atau makna suatu kata, frasa, bahkan kalimat, yang didasari atas konteks-konteks tertentu. Konteks tersebut biasanya berupa faktor sosial yang mempengaruhi penggunaan dan pemaknaan suatu kata. Untuk mengetahui seperti apa bentuk kajian dari salah satu cabang ilmu bahasa ini, berikut ditampilkan beberapa contoh pragmatik yang bisa disimak sebagai berikut ini!

1. Pak, Risty minta izin buang air kecil di belakang.

Secara denotatif, frasa buang air kecil mempunyai makna “membuang air dalam jumlah yang kecil.” Namun, secara pragmatik, frasa tersebut justru bermakna kencing. Pemaknaan frasa buang air kecil sebagai kencing sendiri didasari karena frasa ini jauh lebih halus dan santun diucapkan seseorang dibanding menyebut kata kencing secara langsung.

Kasus serupa juga dialami oleh kata belakang. Secara denotatif, kata belakang mempunyai makna lawan dari arah depan. Namun, dari segi pragmatik, kata tersebut ustru bermakna toilet atau jamban. Kesantunan dan kehalusan juga menjadi alasan mengapa kata belakang dipakai untuk memaknai kata toilet atau jamban. 

2. Dengan ini, kami selaku perusahaan memutuskan untuk memberhentikan Saudara dari perusahaan ini.

Secara denotatif, kata memberhentikan mempunyai makna membuat berhenti suatu hal. Namun, secara pragmatik, kata pada kalimat di atas itu justru mempunyai makna memecat. Kata memberhentikan sendiri dipakai dan dimaknai memecat karena kata ini jauh lebih halus dan santun. Apalagi, pada konteks kalimat di atas, kata itu dipakai untuk sebuah kalimat yang berisi sebuah keputusan yang menyakitkan satu pihak, yaitu memecat seseorang dari suatu perusahaan. Supaya pihak yang dipecat tidak terlalu sakit hati, maka kata memberhentikan pun dipakai dan dimaknai sebagai pengganti kata memecat.

3. Rumah Makan Padang.

Secara semantik, kalimat di atas akan dimaknai dengan makna rumah memakan kota Padang. Namun, secara pragmatik kalimat di atas mempunyai makna rumah makan yang menyajikan masakan khas Padang. Sebetulnya, bisa saja kalimat Rumah Makan Padang ditulis secara lengkap menjadi rumah makan yang menyajikan masakan khas Padang. Namun, supaya lebih ringkas penulisannya, akhirnya penulisan rumah makan yang menyajikan masakan khas Padang pun dipersingkat menjadi rumah makan Padang.

4. Bu, nasi kuningnya dua.

Kalimat di atas merupakan kalimat yang lazim dipakai dalam ragam bahasa lisan. Secara tulisan, kalimat di atas mungkin mempunyai makna yang kurang jelas, terutama pada bagian kata dua (apakah dua bungkus, atau dua kantong plastik?). Namun, secara pragmatik, kalimat di atas justru mempunyai makna yang jelas di mana makna kalimat di atas sendiri adalah Bu, saya pesan nasi kuningnya dua bungkus.

Sama seperti pada contoh nomor 3, kalimat ini bisa saja diucapkan dengan kalimat Bu, saya pesan nasi kuningnya dua bungkus. Namun, demi keringkasan dalam pengucapan, kalimat itu pun diringkas menjadi Bu, nasi kuningnya dua.

Demikianlah beberapa contoh pragmatik dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawsan para pembaca sekalian, baik itu mengenai pragmatik khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya.

Jika pembaca ingin menambah wawasan seputar artikel yang berkaitan dengan bahasa, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh sintaksis dalam bahasa Indonesia; contoh sintaksis, frasa, dan klausa; jenis-jenis kata; frasa dalam bahasa Indonesia; klausa dalam bahasa Indonesia; jenis-jenis kalimat, serta unsur-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

 

Categories: makna kata
Ratna Sumarni S.Pd: