Puisi merupakan salah satu karya sastra yang berisi pemikiran dan perasaan penulisnya. Berdasarkan waktunya, puisi dibagi menjadi puisi lama dan puisi baru. Jenis-jenis puisi lama terdiri atas jenis-jenis syair, jenis-jenis pantun, pantun berkait dan contohnya dalam bahasa Indonesia (seloka), contoh pantun karmina, contoh pantun talibun, gurindam dan mantra. Sementara itu, jenis-jenis puisi baru terdiri atas balada, ode, hymne, soneta, dan lain sebagainya. Untuk artikel ini, kita hanya akan menampilkan contoh puisi lama mantra. Jenis puisi lama ini biasanya dipakai sebagai mantra untuk mengusir roh jahat ataupun yang lainnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh puisi lama mantra dalam kesusasteraan Indonesia.
(1) Assalamualaikum putri satulung bersar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
(2) Bismillahirrohmanirrohim
Hai besi bangunlah kau si rajabesi
Yang bernama si ganda bisa
Engkau duduk di kepala jantungku
Bersandar di tiang arasy
Kuminta tinggalkan insanku
Kuminta rendah insan sekalian
Berkat aku memakai wujud kodrat Sayyidina Ali
Bujur lalu melintang patah
Lalu juga kehendak Allah
Berkat Lailahaillallah
Muhammadurrosulullah
(3) Sihir lontar pinang lontar
terletak di ujung bumi
Setan buta jembalang buta
akan sapa tak berbunyi
(4) Jampi Dukun Betawi*
Suara adzan dibisikkan ke telinga si bayi
Bismillah…
Mate jangan seliat-liatnye
Kuping jangan sedenger-dengernye
Lidah jangan sengomo-ngomongnye.
Mulut jangan semakan-makannye.
Muke jangan semerengut-merengutnya.
Bibir jangan sedower-dowernye.
Purut jangan sebuncit-buncitnye.
Jidat jangan selicin-licinnye.
Pale jangan sebotak botaknye.
Tangan jangan sepegang-pegangnye.
Kaki jangan sejalan-jalannye.
Kulit jangan sebuduk-buduknye.
InsyaAllah… Wabarakallah…
Nangis jangan sejadi-jadinye
Marah jangan sengamuk-ngamuknye
Otak jangan selupe-lupenye.
Hati jangan sekosong-kosongnye.
Darah jangan sekotor-kotornye.
Puah! Alhamdulillah
*Dikutip dari buku Sapardi Djoko Damono “Bilang Begini Maksudnya Begitu.” (2016)
(5) Bismillahirrahmanirrohim
Poli terpoli
Besi meluka
Besi menangkal
Coba besi merusakkan
Engkau durhaka kepada Allah
Coba engkau binasakan daging
Engkau durhaka kepada Allah
Tertutup terkunci
Tertanggal terpakai
Berkat doa “la haula walaa quwwata
Illa billahil ‘aliyyil azhiim
(6) Bismillahirrahmaanirrahiim
Jong sengkang kemudi sengkang
Tarik layar kembang sena
Urat yang kendur sudah kutegang
Urat yang putus sudah kusambung
Teguh Allah, tegang Muhammad
Sendi anggota baginda Ali
Tulang gajah, tulang mina
Ketiga dengan tulang angsa
Patah tulang berganti sendi
Badan jangan rusak binasa
Berkat sidi kepada guru
Sidi menjadi kepada aku
Laa Ilaaha Illallah, Muhammadur Rasulullah
(7) Assalamualaikum putri satulung besar
Yang beralun bersilir semayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
(8) Kepada rimba sekampung
Pulanglah engkau kepada rimba yang besar
Pulanglah engkau kepada gunung guntung
Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu
Pulanglah engkau kepada kolam yang tiada berorang
Pulanglah engkau kepada mata air yang tidak kering
Jikalau kau tiada mau kembali, matilah engkau
Demikianlah beberapa contoh puisi lama mantra yang dikutip dari berbagai sumber terpercaya. Semoga contoh-contoh di atas bermanfaat dan mampu menambah wawasan pembaca, baik mengenai mantra khususnya, maupun puisi lama pada umumnya. Untuk mengetaui beberapa contoh puisi lama lainnya, pembaca bisa membuka artikel contoh syair pendidikan dan maknanya, contoh pantun singkat, contoh pantun cinta, contoh pantun agama, contoh pantun jenaka, contoh pantun pendidikan, contoh pantun nasihat, contoh syair nasihat 4 bait dan maknanya, contoh gurindam beserta maknanya, contoh gurindam berkait, dan contoh gurindam pendidikan. Terima kasih.