Sebuah kalimat disusun menggunakan komponen penyusun kalimat seperti subjek, predikat, objek, dan kata keterangan atau pelengkap. Walaupun disusun berdasarkan komponen tersebut, namun penggunaan komponen tidak harus selalu lengkap S-P-O-K. Kalimat sempurna menggunakan keempat komponen tersebut, namun beberapa jenis kalimat tidak menggunakan komponen lengkap. Kalimat juga bisa dibentuk bila salah satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, namun tetap harus melibatkan subjek dan predikat.
Pengertian Kalimat Aktif
Anda pasti sudah mengenal bahwa kalimat dalam bahasa Indonesia terdiri dari berbagai jenis. Jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia beragam. Terdapat kalimat denotasi dan konotasi, kalimat pengandaian, kalimat langsung dan kalimat tidak langsung, dan kalimat simpleks dan kompleks. Dalam artikel sebelumnya, kita sudah pernah membahas mengenai kalimat aktif dan pasif, namun dalam bahasan kali ini kita khusus mendalami jenis jenis kalimat aktif dan contohnya dalam kalimat.
Kalimat aktif adalah kalimat yang mana subjeknya melakukan/melaksanakan suatu kegiatan/perbuatan. Kalimat aktif disebut juga kalimat tindakan atau kalimat subjek.
Ciri-Ciri Kalimat Aktif
Kalimat aktif memiliki ciri sebagai berikut :
- Subjek melakukan suatu perbuatan/kegiatan. Contoh :
- Sinta makan buah pepaya
- Lili tidur di kamar depan
- Ayah bersepeda di hari minggu
- Ibu pergi ke pasar
- Obi menyetir mobil
- Dian merangkai bunga
- Predikat diawali dengan imbuhan : me-, dan ber-. Contoh :
- Ibu memasak sayuran di dapur
- Adik bermain mobil-mobilan
- Lia menanam bunga di taman
- Bobi bercerita tentang liburannya
- Atlet menjuarai olimpiade
- Pemain bola berlari keliling lapangan
- Memiliki pola kalimat S-P-O atau S-P-K. Contoh :
- Kakak memotong cabai (cabai : objek)
- Ibu guru membagikan buku raport (buku raport : objek)
- Paman mencuci mobil (mobil : objek)
- Kami sekeluarga berlibur ke Paris (paris : ket tempat)
- Anak-anak bersepeda setiap sore (Setiap sore : ket waktu)
- Bayi mungil itu menangis kelaparan (kelaparan : ket keadaan)
Jenis-Jenis Kalimat Aktif
Kalimat aktif di kategorikan beberapa jenis, yaitu :
1. Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang membutuhkan objek. Contoh :
- Rini membeli buku
- Pak Bonar menaiki sepeda
- Supri memotong kertas
- Lina mencuci baju
- Bibi mengiris lobak
- Kakak menulis surat
- Adik menendang bola dengan kakinya
- Ayam mematuki makanannya
- Ayah menyiram tanaman
- Khaila menyanyikan lagu kesukaannya
- Sie dan temannya menonton film di bioskop
- Ori mengerjakan tugas kelompok bersama-sama
- Pak polisi mengatur arus lalulintas
- Petani menanam padi
- Artis memakai masker saat berpergian
- Atlet menjuarai olimpiade
- Perawat mengatur posisi pasiennya yang sesak
- Kakek membalut lukanya
- Ibu guru membagikan ijazah kelulusan
- Petugas bank menyita beberapa rumahnya
2. Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang tidak diikuti oleh objek namun diikuti oleh kata keterangan atau pelengkap. Kalimat ini memiliki struktur S-P-K (Pel). Contoh :
- Lia bersedih sepanjang hari
- Santo dan teman-temannya berenang di sungai
- Adik pulang saat matahari tenggelam
- Kakak menari dengan gembira
- Roi makan dengan tergesa- gesa
- Angin menerpa sepoi-sepoi
- Kepala sekolah berpidato di atas panggung
- Pabrik gula beroperasi pada musim panen tebu saja
- Burung-burung berkicau riangb
- Ikan berenang tanpa lelah
- Matahari bersinar terik hari ini
- Mobil berderet karena macet
- Nenek menjahit hingga larut malam
- Rian berlari sekencang kencangnya
- Lutfi berteriak sekeras kerasnya
- Adik menangis tersedu sedu
- Kakek itu merintih kesakitan
- Ayam berkokok menjelang subuh
- Anjing itu mengonggong setiap jam
- Ayah memarahiku berjam-jam
3. Kalimat Aktif Ekatransitif
Kalimat aktif ekatransitif adalah kalimat aktif yang memerlukan objek namun tidak memiliki pelengkap. Struktur yang dimiliki adalah S-P-O. Contoh :
- Linda menghabiskan sekeranjang apel
- Ayah membaca majalah bisnis
- Adik menendang bola
- Ibu memasak sayur lodeh
- Paman mencuci mobil
- Pak Satpam mengunci pintu gerbang
- Kucing memakan ikan asin
- Petugas memperbaiki tiang listrik
- Lela membersihkan sepatu olah raga
- Jehan menggambar bunga mawar
- Pak Rehan menjual buah buahan
- Pak Supir menerobos kemacetan
- Budi memanjat pohon kelapa
- Anjing mengonggong anak-anak yang melemparinya
- Bus Transjakarta menabrak sepeda motor
- Ayah menjamu tamunya
- Petani memanen hasil kebunnya
- Kakak mengerjakan tugas sekolah
- Kami menjuarai lomba matematika itu
- Pak sopir mengantarkan kami ke hotel
4. Kalimat Aktif Dwitransitif
Kalimat aktif dwitransitif adalah kalimat aktif yang hanya memiliki satu predikat dan memerlukan objek dan pelengkap. Kalimat ini memiliki struktur S-P-O-K (Pel). Contoh :
- Lia mengedarai sepeda ke sekolah setiap hari
- Ayah membawa hadiah saat pulang dinas luar kota
- Dia mengerjakan PR dengan rapi dan teliti
- Lulu menyiram semua bunga di taman sekolah
- Adik merapikan tempat tidur setiap pagi
- Kakek minum kopi setiap hari
- Dudu memakai payung ketika hujan mulai turun
- Lia membaca buku sejarah agar pengetahuannya bertambah
- Susan menampilkan tarian tradisional di panggung pentas
- Si Doni mengendarai mobil BMW terbarunya ke Sekolah
- Toko itu menjual mochi sampai matahari terbenam
- Keluarga Bela berangkat ke Jakarta pagi tadi
- Satpam menyeberangkan anak-anak ketika pulang sekolah
- Hansip menemukan seorang anak kecil di depan gerbang perkantoran
- Ia mengfotocopy puluhan lembar kertas mewarnai untuk perlombaan nanti sore
- Pak RT mengumumkan pemegang lomba 17 agustus tahun ini
- Sepupuku mengatakan akan mengunjungi kami tahun baru ini
- Tetangga depan rumahku mengundang kami ke acara selamatan rumah barunya
- Ia menceritakan pengalamannya merantau di negeri orang
- Kami memetik jambu di rumah nenek siang tadi
Cara mengenali kalimat aktif yang lainnya adalah dengan mempasifkan kalimat tersebut yaitu dengan merubah imbuhan pada kata menjadi di- , ter-, di- kan, dan sebagainya. Apabila kalimat bisa dipasifkan berarti kalimat tersebut adalah kalimat aktif transitif.
Pada kalimat aktif intransitif tidak bisa dilakukan perubahan demikian. Sedangkan kalimat aktif ekatransitif dan dwitransitif memiliki perbedaan yang terletak pada kata keterangan saja. Keduanya sama sama memiliki ojek. Kalimat aktif ekatransitif tidak disertai kata keterangan dan kalimat aktif dwitransitif disertai kata keterangan.
Kata predikat yang mengandung imbuhan me, ber, me- i, me- kan, dan lainnya memiliki fungsi untuk membuat kalimat menjadi kalimat aktif atau kalimat kerja yang diperankan oleh subjek. Kalimat aktif digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek sedang mengerjakan sesuatu atau subjek mempengaruhi sesuatu. Sedangkan pada kalimat pasif berlaku sebaliknya, yaitu menerangkan benda yang dipengaruhi oleh subjek.
Semoga artikel jenis-jenis kalimat aktif dan contohnya diatas dapat membantu Anda untuk lebih memahami kalimat aktif dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.