Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan (KBBI 2016). Dalam jenis jenis kalimat, jika dilihat dari segi fungsinya, maka kalimat dibagi menjadi kalimat imperatif, kalimat deklaratif dan kalimat interogatif.
Pada bahasan sebelumnya, dosenbahasa.com sudah mengulas beberapa jenis kalimat lainnya, diantaranya, kalimat baku dan tidak baku, kalimat aktif dan pasif, kalimat simpleks dan kompleks, kalimat langsung dan kalimat tidak langsung, kalimat denotasi dan konotasi, dan kalimat pengandaian. Dalam bahasan kali ini kita akan menguraikan lebih detail mengenai kalimat imperatif deklaratif dan interogatif beserta contohnya.
Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif termasuk dalam jenis kalimat yang berdasarkan bentuk sintaksisnya tidak terkait dengan fungsi pragmatis (bahasa sebagai alat komunikasi praktis).
Definisi imperatif berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bersifat memerintah atau memberi komando; mempunyai hak memberi komando; bersifat mengharuskan. Jadi, pengertian kalimat imperatif jika dilihat dari makna tersebut adalah kalimat yang mengandung perintah didalamnya. Kalimat perintah diartikan sebagai kalimat yang berfungsi meminta/ melarang seseorang untuk melakukan/ tidak melakukan sesuatu.
Kalimat imperatif biasanya dapat dilihat dari intonasi pembicaraan. Kalimat imperatif diucapkan (bahasa lisan) oleh penutur dengan nada/ intonasi yang tinggi, sedangkan dalam bahasa tulis kalimat imperatif ditandai dengan penggunaan tanda seru (!) pada akhir kalimat. Namun demikian tidak menutup kemungkinan jika kalimat imperatif dituturkan dengan intonasi yang datar bergantung pada kondisi tertentu.
Selain ciri khas tersebut, kalimat imperatif dapat diketahui dari beberapa ciri lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut;
- Menggunakan unsur penegas, penghalus dan unsur perintah (harapan, larangan, ajakan, atau permintaan)
- Pada umumnya intonasi tinggi hanya digunakan pada awal kalimat, sedangkan pada akhir kalimat sering menggunakan nada lebih rendah
- Memiliki susunan yang inversi (membalikan posisi) artinya tidak selalu predikat- subjek
- Pelaku tindakan tidak selalu terungkap
Pada dasarnya kalimat imperatif difungsikan sebagai perintah terhadap suatu pengharapan atau keinginan penutur. Biasanya kalimat imperatif berisi ajakan, permintaan, atau larangan.
Jenis jenis Kalimat Imperatif
Berdasarkan ciri-cirinya di atas, kalimat imperatif terbagi menjadi beberapa jenis yaitu intransitif; transitif; halus; permintaan; harapan; larangan; dan pembiaran. Pada uraian berikut akan dipaparkan mengenai beberapa jenis kalimat imperatif.
1. Kalimat Imperatif Intransitif
Kalimat imperatif intransitif adalah kalimat perintah yang terbentuk dari kalimat deklaratif (pernyataan) intransitif yang berpredikat kata kerja dasar, frasa adjektif, dan frasa verbal yang berprefiks ber-, dan meng-, ataupun frasa preposisional.
Contoh :
- Keluar !
- Pergi !
- Bersantailah ke kebun raya !
- Kamu masuk !
- Diam kalian !
- Tinggalkan kami !
2. Kalimat Imperatif Transitif
Kalimat imperatif transitif adalah kalimat perintah yang terbentuk dari predikat kata kerja transitif, kalimat imperatif transitif hampir sama dengan bentuk kalimat deklaratif pasif.
Contoh :
- Pergilah kemanapun kamu mau !
- Ubahlah segala kebiasaan burukmu !
- Nikmatilah semua kekayaanmu !
- Perbaikilah atap rumahmu !
- Belikanlah adikmu es krim kesukaannya !
- Makanlah di sini saja !
3. Kalimat Imperatif Halus
Kalimat imperatif halus adalah bentuk kalimat perintah yang memakai kosakata halus seperti kata coba; silahkan; tolong; sudilah kiranya; dan sebagainya.
Contoh :
- Tolong buatkan saya kopi !
- Silahkan Anda masuk ruang direktur kami !
- Cobalah kue buatanku !
- Sudilah kiranya Bapak mampir ke rumah saya !
- Tolong kirimkan surat ini ke wali kelasku !
- Tolong dicek kelengkapan surat- suratnya !
- Coba kita tunggu dulu penyidikan selanjutnya !
4. Kalimat Imperatif Permintaan
Kalimat imperatif permintaan adalah bentuk kalimat perintah yang menggunakan kata “minta” atau “mohon”. Subjek dari kalimat imperatif permintaan tidak selalu dimunculkan dan biasanya subjek adalah penutur sendiri.
Contoh :
- Mohon diterima dengan baik berkas ini !
- Mohon perhatiannya, Bapak-bapak sekalian !
- Mintalah secarik kertas di ruang sebelah !
- Mintalah maaf pada Ibumu !
- Mintalah ijin orang tuamu !
- Mohon waktunya sebentar saja !
5. Kalimat Imperatif Harapan
Kalimat imperatif harapan juga biasa disebut sebagai kalimat imperatif ajakan. Kalimat imperatif harapan atau ajakan adalah kalimat perintah yang terdapat kata mengajak atau harapan didalamnya, biasanya diiikuti dengan kata “ayo” atau “mari”.
Contoh :
- Marilah kita bersama- sama memajukan sekolah kita !
- Mari semua warga bergotong- royong membersihkan saluran air !
- Ayo kita jaga kebersihan pantai mulai sekarang !
- Hendaknya kita bekerja sama membangun solidaritas pekerja !
- Ayo rajin menabung !
- Mari ramai- ramai ke Monas !
6. Kalimat Imperatif Larangan
Kalimat imperatif larangan adalah kalimat perintah yang didalamnya mengandung larangan dengan ditandai kata “jangan”.
Contoh :
- Jangan pernah menginjak rumah ini lagi !
- Janganlah membuang sampah di sembarang tempat !
- Jangan bercanda saat makan !
- Janganlah melanggar rambu lalu lintas !
- Jangan lupa mematikan kompor saat bepergian !
7. Kalimat Imperatif Pembiaran
Kalimat imperatif pembiaran adalah bentuk kalimat perintah yang didalamnya memuat kata biar; biarkan. Kalimat perintah pembiaran merupakan bentuk kebalikan dari klaimat imperatif larangan. Kalimat imperatif pembiaran artinya membiarkan sesuatu terjadi tanpa dilarang.
Contoh :
- Biarkan saja dia pergi !
- Biarlah semuanya terjadi !
- Biarkan penyu itu kembali ke habitatnya !
- Biar dia isi semua data itu sendiri !
- Biarkan dia menangis sekeras- kerasnya!
Secara singkat kalimat imperatif diartikan sebagai kalimat perintah yang diungkapkan berdasarkan maksud yang berbeda. Perintah dapat berupa larangan, permohonan, atau membiarkan, bergantung pada intonasi serta unsur kata yang dimasukkan dalam kalimat tersebut.
Kalimat Deklaratif
Kata deklaratif berasal dari bahasa Latin “declaratio” yang berarti “pernyataan”. Deklaratif disebut juga sebagai kalimat berita yang bersifat informatif, fakta (opini). dari pengertian singkat tersebut kalimat deklaratif dapat diartikan sebagai suatu kalimat yang berbentuk pernyataan dan berfungsi memberikan informasi mengenai suatu hal tanpa mengharapkan respon khusus. kalimat deklaratif termasuk jenis kalimat sederhana yang hanya memiliki satu subjek dan predikat dengan diakhiri tanda petik (“).
(Baca : contoh kalimat deklaratif)
Ciri khas lain pada kalimat deklaratif diantaranya adalah :
• Susunan kalimatnya bukan merupakan ciri khas (sama dengan kalimat lainnya)
• Diucapkan dengan intonasi datar dan netral (tidak ada bagian yang dinilai lebih penting dalam kalimat)
• Kalimat deklaratif dapat ditempatkan pada awal atau akhir kalimat (pokok pembicaraan)
Jenis jenis Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif di kelompokkan menjadi deklaratif aktif; pasif; inversi; langsung; dan tak langsung. Berikut penjelasannya masing-masing :
1. Kalimat Deklaratif Aktif
Kalimat deklaratif aktif adalah kalimat yang bersifat aktif, subjeknya melakukan tindakan kepada objek.
Contoh :
- Sebuah mobil menabrak bahu jalan Gajah Mada Buleleng sekitar pukul 05.00 pagi tadi
- Aku dan paman pergi berlibur ke rumah nenek seminggu yang lalu
- Bapak Kapolri meminta seluruh jajarannya untuk bersama menjaga kedaulatan wilayah NKRI
- Kakek mengajari adik untuk menanam bunga matahari di halaman rumah
- Kakak sedang memperbaiki mainan adik yang rusak
- Elke meminjam meja adiknya untuk belajar
- Dian mengaku tidak sengaja membuang dokumen penting itu
- Sebilah pisau yang tajam dipakai untuk menyembelih hewan qurban
2. Kalimat Deklaratif Pasif
Kalimat deklaratif pasif adalah bentuk kalimat berita yang subjeknya dikenai tindakan oleh objek.
Contoh :
- Kalung korban kecelakaan dijarah oleh pihak yang masih dalam pengejaran aparat
- Kapal pencuri ikan di laut Indonesia sudah ditenggelamkan atas perintah Menteri Kelautan
- Pot bunga palem di depan rumah semalam ditabrak mobil pick up milik pak RT
- Sampah organik yang sudah membusuk dijadikan kompos oleh kakek
- Maling telepon genggam yang tertangkap tangan siang tadi dipukuli warga tanpa ampun
- Pagar gedung DPR itu menjadi korban amuk massa yang berdemo senin lalu
- Kandang ayam di samping rumah ikut hanyut saat banjir menerjang pekarangan rumah kemarin
- Aliran listrik di rumah kami terputus akibat petir yang menyambar semalam
- Beberapa buku koleksinya dijual murah demi membiayai pengobatan ibunya di rumah sakit
- Dinding ruang tamu terpaksa harus dicat ulang karena coretan keponakannya yang masih balita
3. Kalimat Deklaratif Inversi
Kalimat deklaratif inversi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjek.
Contoh :
- Datanglah Ayahnya yang sudah lima belas tahun tak bertemu
- Dibentuklah batu itu menyerupai patung Ganesha sesuai amanat Ibunya sebelum meninggal
- Menangislah ibu usai dibentak anak perempuannya
- Disimpannya uang itu baik- baik untuk bekal diperjalanan esok
- Berkunjunglah ia ke Kalimantan tempat leluhurnya berasal
- Dihantamnya pot tanaman depan pagar itu saat ia memaksa masuk gedung dewan
- Dibuatkanlah roti bolu kesukaan nenek sebagai kado natal dari Ibu
- Berlarilah Ia kepelukan Ibunya
- Diusapnya wajah si nenek yang sudah basah karena keringat usai berjualan seharian
- Datanglah ia ke makam kakaknya dengan tangisan usai tiba dari Palu
4. Kalimat Deklaratif Langsung
Kalimat deklaratif langsung adalah bentuk kalimat berita yang berupa kutipan pembicaraan seseorang sesuai apa yang dikatakan.
Contoh :
- Lina berkata, “Aku akan pergi ke makam nenek siang ini,”
- “Tim pengawas keuangan akan hadir memeriksa kantor besok.” Kata Pak Manajer
- “Aku yang akan mengantarmu ke rumah sakit sekarang.” Kata ayah kepada ibu
- Kakek bilang, “Ayo kita bercocok tanam besok pagi.”
- Bu Guru pernah bilang, “Anak-anak kita harus menjaga kebersihan sekolah bersama-sama.”
- “Bagaimana es krim nya Dik?”, tanya Ayah saat membelikan es krim favorit Adik siang tadi.
- Hakim sudah mengingatkan,”kalau hadirin tidak bisa tenang, sidang ini saya tunda.”
- Ayah Fajar sempat berpesan,”tolong jaga Fajar ya, dia masih manja wataknya.”
- “Sebelum berangkat mari kita berdoa dulu ya adik-adik.”, kata pembina pramuka.
- “Ayo Iwan, ikutlah makan bersama kami disini”, ungkap ibu pada sahabat kecilku itu.
5. Kalimat Deklaratif Tak Langsung
Kalimat deklaratif tidak langsung adalah kalimat yang mengungkapkan kembali ucapan orang lain.
Contoh :
- Ibu bilang semalam ayah demam tinggi
- Denis mengatakan kalau dirinya tidak suka naik bus
- Kapolsek Semampir menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut murni karena sopir bemo mengantuk
- Pak Bondan bilang anaknya sedang dirawat dirumah sakit karena terjangkit thypus
- Ari sempat berpesan untuk membelikan ia hadiah di hari ulang tahunnya
- Bu Kadek selalu mengingatkan anak-anaknya untuk tidak tidur larut malam
- Pagi tadi Adit berpesan agar membelikannya nasi kuning untuk makan siang
- Pak RT berpesan kepada seluruh warga agar mengikuti senam sehat esok pagi
- Bu Guru bilang kita semua diwajibkan membaca meski hanya lima menit dalam sehari
- Bapak Presiden mengingatkan rakyatnya untuk tidak tersulut emosi menanggapi isu SARA
Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif adalah kalimat yang berisi kalimat tanya. dilihat dari asal bahasanya yaitu interogasi, dapat diartikan bahwa kalimat interogatif berfungsi untuk menanyakan suatu hal atau berita kepada orang lain. Kalimat interogatif paling sering menggunakan tanda tanya (?) pada setiap akhir kalimat.
(Baca : contoh kalimat interogatif)
Ciri lain pada kalimat interogatif adalah terlihat dari kata tanya pada awal kalimat yang menjadi bahan untuk mendapatkan jawaban seperti, apa; siapa; dimana; kapan; mengapa; bagaimana; dan sebagainya.
Jenis jenis Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Kalimat Interogatif Meminta Pengakuan
Kalimat interogatif ini adalah jenis kalimat tanya yang mengharapkan jawaban pengakuan dari lawan tutur. Kalimat interogatif meminta pengakuan biasanya sudah mengandung sebuah jawaban yang pasti dan terdiri dari pilihan atau penawaran. Kalimat jenis ini ditandai dengan kata tanya “apakah”
Contoh :
- Apakah berkas sudah kamu kirimkan?
- Apakah anda seorang polisi?
- Apakah kamu yang mencoret dinding kelas kita?
- Apakah saudara tahu tentang pemilik warung yang menjadi buronan sekarang?
- Apakah kamu yakin dengan jurusan kuliah yang akan kamu pilih?
- Apakah saudara sudah melunasi tunggakan sebelumnya?
- Apakah sebelumnya Anda sudah mempunyai KPR?
- Apakah dia yakin dengan keputusannya untuk bercerai?
- Apakah semua berkasnya sudah beres?
- Apakah setiap penduduk wajib memiliki NPWP?
2. Kalimat Interogatif Meminta Jawaban Kata Tanya
Kalimat interogatif yang meminta jawaban kata tanya ditandai dengan kalimat yang menggunakan apa; siapa; dimana; kapan; bagaimana; dan semacamnya.
Contoh :
- Kapan anda berangkat ke Bandung?
- Bagaimana nilai rapormu semester ini?
- Dimana kamu taruh motormu?
- Siapa yang menemanimu ke pesta sore nanti?
- Apa warna favoritmu?
- Dimana rumahmu?
- Apa saja yang kamu bawa untuk piknik besok?
- Kapan dia akan membayar hutangnya?
- Dimana Ibumu sekarang?
- Apa yang bisa kau lakukan untuk menebus kesalahanmu?
3. Kalimat Interogatif Jawaban Alasan
Kalimat interogatif dengan jawaban alasan adalah kalimat tanya yang didahului dengan kata “mengapa” atau “kenapa”.
Contoh :
- Mengapa kamu tidak masuk kerja?
- Mengapa sepedamu bisa rusak?
- Kenapa bajumu berantakan sekali?
- Kenapa tanganmu terluka
- Mengapa dia datang kesini lagi?
- Kenapa pensilmu sampai patah?
- Kenapa kamu takut bertemu dengan ibumu?
- Mengapa kamu pulang secepat ini?
- Kenapa rumahmu panas sekali?
- Kenapa kamu bisa datang terlambat hari ini?
4. Kalimat Interogatif Jawaban Pendapat
Kalimat interogatif jawaban pendapat adalah jenis kalimat interogatif yang biasanya menggunakan kata “bagaimana” di awal kalimat.
Contoh :
- Bagaimana keadaan nenekmu di desa?
- Bagaimana pencurian itu bisa terjadi?
- Bagaimana kebakaran tersebut bisa menghanguskan banyak rumah?
- Bagaimana kabar ayah dan ibumu?
- Bagaimana cara kamu memelajari komputer ini?
- Bagaimana uang itu bisa hilang dari tasmu?
- Bagaimana kran ini bisa bocor setelah diperbaiki?
- Bagaimana pendapatmu terkait isu SARA akhir-akhir ini?
- Bagaimana tikus bisa masuk ke dalam rumah?
- Bagaimana kalau kita pergi bersama-sama ke Dufan liburan nanti?
Demikian penjelasan singkat terkait kalimat imperatif deklaratif dan interogatif beserta contohnya. Semoga dapat menambah wawasan dan bermanfaat yaa !