DosenBahasa.com

Macam-Macam Majas Pertentangan beserta Contohnya – Senada dengan namanya, majas pertentangan menyatakan sebuah gaya bahasa yang digunakan untuk menjelaskan maksud yang berlawanan dengan pernyataan dalam kalimat. Penggunaan pernyataan berlawanan ini ditujukan untuk menguatkan makna dari hal yang disampaikan. Selain itu, majas pertentangan juga ditujukan untuk memperkuat kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Macam-macam majas pertentangan, diantaranya :

• Hiperbola

Majas hiperbola adalah majas yang mengungkapkan suatu keadaan dengan berlebih-lebihan di luar batas kewajaran. Sesuatu yang dilebih-lebihkan dapat dari sisi jumlah, ukuran, sifat, dll.

Contoh majas hiperbola:

1. Aku sudah mencarimu sampai keliling dunia, tapi tak juga bertemu.
2. Akan kukejar dirimu meski sampai ke ujung dunia.
3. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kejadian mengenaskan itu.
4. Entah apa yang terjadi padanya, tapi badannya tinggal tulang berbalut kulit.
5. Suara riuh penonton sampai membelah angkasa raya.
6. Doa ibu akan bisa menggetarkan langit.
7. Kita harus membela agama kita sampai titik darah penghabisan.
8. Ayah bekerja tanpa lelah dari pagi sampai pagi lagi.
9. Om telolet om berhasil mengguncang dunia.
10. Sengatan matahari siang ini membakar kulitku.
11. Rumahmu megah seperti istana di khayangan.
12. Ayah bekerja membanting tulang demi menafkahi keluarga.
13. Kecantikan wanita itu layaknya bidadari surga.
14. Rayuanmu membuatku melambung tinggi ke atas awan.
15. Ibu menangis sampai matanya kering karena ditinggal ayah.

• Litotes

Majas litotes adalah gaya bahasa yang ditujukan untuk mengungkapkan kata-kata yang penuh dengan kerendahan hati. Majas ini kebalikan dengan majas hiperbola. Dengan menggunakan majas ini, fakta yang ada diturunkan kualitasnya dalam bentuk kata kiasan. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan sisi kesopanan pembicara.

Contoh majas litotes:

1. Silakan mampir ke gubuk kami walaupun hanya sebentar.
2. Aku sangat senang jika kau berkenan menerima hadiah kecil ini.
3. Semoga bantuan ini dapat menjadi seberkas cahaya bagi para korban bencana alam.
4. Aku berharap Anda senang dengan jamuan yang ala kadarnya ini.
5. Syukurlah semua orang menyukai makanan dan minuman kampung ini.
6. Aku berharap kau mau kuantarkan pulang menggunakan motor butut ini.
7. Aku seorang bocah ingusan yang mempunyai mimpi besar.
8. Tubuh renta ini sepertinya tak layak untuk datang ke perayaan itu.
9. Jika tidak keberatan, pakailah baju lusuh ini untuk sementara waktu.
10. Izinkanlah hamba untuk membantu pekerjaan ini dengan sekuat tenaga.
11. Sudikah engkau menerimaku yang buruk rupa ini?
12. Aku hanyalah orang awam yang ingin berpartisipasi mengungkapkan opini.
13. Jangan pernah ragu untuk meminta bantuan orang dungu sepertiku.
14. Mereka tinggal dengan gembira walau hanya beralaskan tanah dan beratapkan langit.
15. Suara falsku tidak sebanding dengan suara penyanyi top dunia.

• Ironi

Majas ironi adalah salah satu majas yang disukai penggunaan dalam percakapan. Hal ini dikarenakan majas ironi berfungsi untuk menyindir seseorang. Pembicara menggunakan kalimat bermuatan majas ironi untuk menjaga perasaan lawan bicara. Dalam majas ironi, pembicara akan menggunakan kebalikan dari fakta dan ditambah dengan frase yang juga bertentangan.

Contoh majas ironi:

1. Suaramu sangat merdu sampai-sampai anakmu menangis saat kau menyanyi.
2. Menakjubkan sekali nilai-nilai rapormu, aku tidak menemukan warna hitam di dalamnya.
3. Makananmu sungguh tiada duanya, aku kapok memakannya.
4. Lukisanmu sangat memukau, persis seperti lukisan adikku yang saat ini masih balita.
5. Cuaca siang ini sangat menyejukkan, sampai aku mandi keringat.
6. Teh ini manis sekali, kau pasti sedang kehabisan gula.
7. Pandai sekali kau memasak, semua makanan ini rasa garam.
8. Tulisanmu sangat rapi sekali seperti tulisan seorang dokter.
9. Sungguh cerdas anak bu Ratih, sampai-sampai semua ulangannya tidak ada yang lebih dari angka 10.
10. Tikno adalah pegawai yang sangat cinta kebersihan, terlihat meja kerjanya yang penuh dengan sampah.
11. Kuat sekali tanganmu, segelas kopi pun kau menyerah untuk mengangkatnya.
12. Tampan sekali waja Dodi, sampai-sampai tidak ada wanita yang mau melihatnya.
13. Romi adalah murid kesayangan semua guru, semua teman-temannya sudah lulus tapi ia masih saja di kelas 4.
14. Kamarmu luas sekali, aku sampai tidak tahu bisa duduk di sebelah mana.
15. Porsi makanmu banyak sekali, pantas saja badanmu kurus kering begitu.

• Paradoks

Paradoks mempunyai arti pendapat yang bertentangan. Majas paradoks adalah majas yang menyatakan dua hal yang saling bertentangan namun keduanya merupakan suatu kebenaran.

Contoh majas paradoks:

1. Andi merasa kesepian di tengah hiruk pikuknya kota Jakarta.
2. Dibalik keagresifan perilakunya, Rizki hanya membutuhkan perhatian.
3. Keramahan yang ia tunjukkan mengandung niat yang buruk.
4. Bagaimana bisa harga sayuran ini malah turun ketika harga BBM naik.
5. Di balik kemarahan ayah, ada kasih sayang dan perhatian yang luar biasa.
6. Rina selalu menaruh perhatian ekstra di balik sikap cueknya terhadap Toni.
7. Hidup dalam kemiskinan tidak menghalanginya terus bersyukur kepada Tuhan.
8. Kecantikan dan kemapanan justru tak membuatnya cepat menemukan jodoh.
9. Hidup Pak Broto berlimpah kekayaan, tetapi hatinya kosong.
10. Kemajuan teknologi justru menyebabkan kemunduran kepedulian sosial masyarakat.
11. Mukanya memang garang tetapi hatinya sangat lembut dan tutur katanya sangat
12. Rokok tetap diminati sebagian besar warga walaupun berdampak buruk untuk kesehatan.
13. Anak-anak kelas A sangat bandel dan susah diatur, tetapi nilai ulangannya selalu di atas rata-rata.
14. Meskipun seharian ini aku belum mengisi perutku, malam ini aku tidak merasakan lapar sedikit pun.
15. Usianya boleh renta tetapi semangatnya melebihi semangan para pemuda.

• Antitesis

Ciri khas dari majas ini adalah adanya dua kata yang saling berlawanan. Majas antitesis merupakan gaya bahasa yang menggabungkan dua kata yang berlawanan dalam kondisi saling berhadapan.

Contoh majas antitesis:

1. Jauh dekat ongkos naik bus Trans Jogja tetap Rp 3.600.
2. Cepat lambatnya binatang kurban mati tergantung dari tajam tumpulnya golok yang digunakan.
3. Produk kosmetik yang kau gunakan akan mempengaruhi kasar halusnya
4. Baik buruk akhlak seorang anak bergantung kepada siapa yang mengasuhnya dari kecil.
5. Tinggi rendahnya nilai rapormu tergantung usahamu belajar selama satu semester.
6. Nyaman tidaknya kau berada di kelas baru tergantung dari proses adapatasimu dengan lingkungan.
7. Panjang pendek umur bukan kita yang menentukan.
8. Banyak sedikitnya rezeki yang kita dapat tidak boleh mengurangi rasa syukur kita terhadap Tuhan.
9. Baik buruk jalan yang kita tempuh adalah pilihan kita sendiri.
10. Manis pahitnya jalan kehidupan akan membuat banyak warna dalam sejarah kehidupan.
11. Mahal murahnya suatu produk tidak selalu berkaitan dengan kualitas produk tersebut.
12. Surga neraka sering menjadi fokus utama manusia dalam beribadah.
13. Usaha keras kita akan berpengaruh terhadap sukses gagalnya kita mencapai cita-cita.
14. Jangan menilai seseorang dari tinggi rendah jabatan pekerjaannya.
15. Mulus tidaknya kulit wajahmu tidak berpengaruh terhadap rasa sayangku.

• Oksimoron

Majas oksimoron kebalikan dengan majas paradoks. Dalam majas oksimoron, pertentangan diucapkan dalam satu frasa yang sama.

Contoh majas oksimoron:

1. Pertemuan ibu dan anak itu penuh dengan isak tangis bahagia.
2. Aku tidak mengerti dengan yang kurasakan, aku benci tapi rindu.
3. Susah senang ayah dan ibu selalu saling menguatkan.
4. Hidup matiku hanya karena kuasa sang Maha Pencipta.
5. Selalu ada solusi di balik masalah yang datang dalam hidup kita.
6. Sungguh keji orang itu, bersenang-senang di atas penderitaan
7. Demi orang tuanya, Rani tersenyum atas kepedihan yang sebenarnya ia rasakan.
8. Keadaan suka maupun duka selalu mereka hadapi bersama.

• Kontradiksi Interminus

Majas ini dapat dikenali dengan melihat adanya sesuatu yang dinyatakan bertentangan dengan hal yang telah disebutkan terlebih dahulu. Penggunaan majas ini adalah pada kalimat pengecualian atau penyangkalan.

Contoh majas kontradiksi interminus:

1. Semua barang di toko ini diskon 15%, kecuali perlengkapan bayi dan anak-anak.
2. Warga desa diharap ikut kerja bakti membersihkan selokan, kecuali ibu-ibu dan anak-anak.
3. Kau boleh memakan semua jenis makanan, kecuali yang berbahan dasar udang.
4. Segala jenis kain boleh kau kenakan, kecuali kain sutera.
5. Semua jenis cabai mengalami kenaikan harga yang signifikan, kecuali cabai merah keriting.

• Anakronisme

Majas anakronisme adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terjadi pada kejadian yang sebenarnya.

Contoh majas anakronisme:

1. Para pasukan kerajaan merayakan kemenangan perang dengan musik rock. (pada zaman kerajaan berlum ada musik rock)
2. Patih Gajah Mada menggunakan nuklir untuk menakuti musuh-musuh kerajaan. (pada saat itu belum ada nuklir)
3. Julius Caesar mengundang orkes musik dangdut untuk menyambut tamu agungnya. (ketika itu belum ada orkes dangdut)
4. Meganthropus paleojavanicus menggunakan telepon untuk berkomunikasi dengan kawanannya. (pada zaman manusia purba belum ada telepon)
5. Ken Arok memikat Ken Dedes dengan mendatangkan mobil limosin yang mewah. (mobil limosin belum ada saat zaman sejarah)

Itulah bahasan tentang Macam-Macam Majas Pertentangan beserta Contohnya. Semoga penjelasan dan contoh yang diberikan dalam bahasan macam=macam majas pertentangan dapat dipahami dengan baik. Terima kasih.