Imbuhan merupakan sebuah tambahan yang disisipkan dalam sebuah kata sehingga menghasilkan makna baru. Imbuhan dapat berupa awalan, sisipan ataupun akhiran yang ditambahkan pada sebuah kata dasar. Dalam Bahasa Indonesia, imbuhan dapat dikatakan sebagai afiks, yang mana menjadi sebuah unsur penting yang bisa mengubah dari bentuk kata, makna kata, dan jenis kata. Ada beberapa jenis Imbuhan yang ada di dalam Bahasa Indonesia. Salah satu nya yaitu imbuhan ke- yang memiliki fungsi tersendiri. Berikut bahasan kita mengenai makna imbuhan ke- dan contohnya dalam kalimat.
Imbuhan Ke-
Dalam bahasa Indonesia, imbuhan atau awalan ke- biasanya digunakan untuk membentuk sebuah nomina (kata benda) serta kata bilangan.
1. Membentuk Kata Benda (Nomina)
Sebagai pembentuk kata benda, akhiran ke- memiliki arti sebagai berikut :
- Memiliki Sifat atau Ciri. Contoh :
- Ketua = orang yang mengepalai atau memimpin sebuah komunitas, perkumpulan, organisasi dan lainnya.
- Para pemegang saham menyetujui usulan ketua rapat untuk menahan pembagian deviden.
- Kakak diangkat menjadi ketua OSIS di sekolahnya.
- Ketua = orang yang mengepalai atau memimpin sebuah komunitas, perkumpulan, organisasi dan lainnya.
- Yang Dituju atau dimaksud. Contoh :
- Kasih = kekasih
- Ia akhirnya memutuskan hubungan dengan kekasih hatinya karena hubungan mereka tidak direstui oleh masing-masing orang tua mereka.
- Hendak = kehendak
- Apabila kamu memiliki kehendak yang kuat untuk belajar, tentu saja tidak ada yang tidak bisa kamu pelajari.
- Kasih = kekasih
2. Membentuk Kata Bilangan (numeralia)
Sebagai pembentuk kata bilangan, akhiran ke- memiliki arti sebagai berikut :
- Menunjukkan suatu Tingkatan/Urutan. Contoh :
- Tiga = ketiga
- Dalam keluarganya, ia merupakan anak yang ketiga.
- Dari kelas satu hingga kelas tiga SMA, aku selalu menduduki peringkat ketiga di kelasku.
- Lima = Kelima
- Kami duduk dibarisan kelima saat menonton di Bioskop tadi.
- Hari Jumat merupakan hari kelima dalam urutan nama hari.
- Tiga = ketiga
- Menunjukkan Kumpulan. Contoh :
- Kedua
- Kedua anak itu berlarian di lapangan mengejar layang-layangnya yang putus.
- Nenek itu ditolong oleh kedua pemuda yang tadi berbicara dengan petugas medis itu.
- Kelima
- Kelima jari kita saling melengkapi dan memiliki fungsinya masing-masing.
- Taman bermain itu dikelilingi oleh kelima gedung pencakar langit itu.
- Kedua
Fungsi Imbuhan Ke-an
Selain imbuhan ke- dapat membentuk kata benda dan kata bilangan pada kata dasar, imbuhan ke- juga memiliki fungsi jika kata dasarnya ditambahkan akhiran, yaitu :
1. Membentuk Kata Benda atau Nomina
Imbuhan ke-an dapat membentuk kata benda jika ditambahkan pada kata-kata berikut ini,
- Kata Kerja, Contoh :
- Pergi = Kepergian
- Kepergian Ayah yang tiba-tiba membuat kami sekeluarga sangat terpukul.
- Datang = Kedatangan
- Berangkat = Keberangkatan
- Karena letusan gunung berapi, beberapa keberangkatan di bandara Soekarno Hatta tertunda.
- Tidur = Ketiduran
- Hampir setiap kali pulang ia selalu ketiduran di bus.
- Pergi = Kepergian
- Kata Sifat/Adjektive, Contoh :
- Berani = Keberanian
- Sudah seharusnya dunia pendidikan menyiapkan anak didiknya dengan mental keberanian, tanggungjawab, kejujuran dan rasa percaya diri, bukan hanya menuntut nilai akademis.
- Lemah = Kelemahan
- Setiap orang memiliki kelemahan, namun bukan berarti kita harus menyerah pada kelemahan tersebut.
- Makmur = Kemakmuran
- Ukuran sebuah kemakmuran dari masing-masing orang berbeda-beda.
- Nakal = Kenakalan
- Kerjasama pihak sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah kenakalan anak-anak.
- Lebih = Kelebihan
- Dokter menyarankan agar Ayah menurunkan kelebihan berat badannya.
- Maju = Kemajuan
- Setelah beberapa kali mengikuti pelatihan, kini ia sudah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat.
- Ramai = Keramaian
- Tempat-tempat pembelanjaan yang memberikan promo atau diskon besar-besaran selalu sesak dengan keramaian pengunjung.
- Bersih = Kebersihan
- Sejak kecil, anak-anak harus dibiasakan untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungannya.
- Berani = Keberanian
- Kata Benda/Nomina
- Rakyat = Kerakyatan
- Untuk membuka lapangan kerja, Pemerintah sedang menggalakkan ekonomi kerakyatan di daerah-daerah.
- Bangsa = Kebangsaan
- Lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di seluruh penjuru wilayah Indonesia saat perayaan 17 agustus.
- Lurah = Kelurahan
- Desa tempat tinggal kami memiliki 13 kelurahan dan 13 kecamatan.
- Camat = Kecamatan
- Banjir yang terjadi kemarin itu mengenangi kantor kecamatan, sekolah-sekolah dan rumah warga disekitarnya.
- Rakyat = Kerakyatan
2. Membentuk Kata SIfat
Imbuhan ke-an yang diikuti kata ulang, maka dapat membentuk kata sifat. Contoh :
- Keibu-ibuan
- Walaupun masih belia, namun Ayu sudah menunjukkan sifatnya yang keibu-ibuan saat mengasuh adiknya.
- Kekanak-kanakan
- Karena anak tunggal dan selalu dimanja, maka sampai dewasa pun sifatnya masih kekanak-kanakan.
3. Membentuk Kata Kerja Tak Transitif
Contoh:
- Lapar = Kelaparan
- Hargailah setiap makanan di atas piringmu, karena banyak saudara kita yang kelaparan.
- Hilang = Kehilangan
- Beberapa karyawan perusahaan itu kehilangan mata pencaharian sejak di pensiun dini dari tempatnya bekerja.
- Banjir = Kebanjiran
- Sejak menjual secara online, kini ia kebanjiran pesanan dari dan luar negeri.
Makna Imbuhan Ke-an
Imbuhan Ke-an memiliki beberapa makna, yaitu :
1. Menyatakan tempat
Contoh :
- Kediaman Presiden dijaga ketat oleh polisi semenjak mendapat teror bom.
- Setiap hari kantor kedutaan Amerika selalu ramai oleh pendemo.
- Kerajaan Inggris sedang berbahagia menyambut lahirnya cucu penerus tahta.
2. Perbuatan yang tidak disengaja
Contoh:
- Saat hujan lebat beberapa waktu lalu, daerah kami kejatuhan batu es sebesar kelereng.
- Semalam supermarket di seberang jalan itu kemasukan pencuri.
- Kereta listrik itu mengalami keterlambatan karena listrik padam beberapa saat.
3. Bermakna terlalu
Contoh:
- Sepatu yang dipakainya tampak kebesaran dari ukuran kakinya.
- Suhu dalam ruangan itu membuatnya kedinginan sehingga ia berkali-kali menggosokkan kedua tangannya.
- Sudah seminggu kakak pulang kemalaman karena lembur.
- Setelah mendengar cerita mistis itu, ia ketakutan hingga tidak berani pulang.
4. Bermakna menyerupai
Contoh:
- Warna air kolam itu kebiru-biruan, tampak seperti warna langit.
- Puding ini memang berwarna kehijau-hijauan seperti lumut sehingga dinamakan puding lumut.
- Buah-buahan itu sudah hampir matang, lihat saja warnanya sudah kekuning-kuningan.
5. Bermakna dalam keadaan
Contoh:
- Di tengah hiruk piruk nya ibukota, masih banyak warga yang hidup dalam kemiskinan.
- Dokter memastikan jika ia mengalami hal tersebut karena keracunan makanan laut.
- Sejak kehilangan anggota keluarganya, kini ia hidup dalam kesendirian.
6. Keadaan yang berhubungan dengan
Contoh:
- Menghadapi musim pancaroba, kita harus menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kita.
- Kekacauan itu terjadi hanya karena satu orang yang tidak tertib mengantri.
- Orang tua itu memiliki keinginan yang sangat besar untuk mewujudkan impian anaknya.
7. Bermakna Kumpulan
Contoh:
- Pulau kalimantan merupakan salah satu kepulauan terluas di negara Indonesia.
- Berikan Contoh Kalimat Tanya Berapa
- Berikan Contoh Kata Ulang Bermakna Bermacam-Macam
- Contoh Kalimat Imbuhan Ke-an Yang Menyatakah Hal Atau Peristiwa
- Makna Imbuhan Ber- dan Contohnya Dalam Kalimat
- makna spesialisasi
- contoh cerpen singkat tentang lingkungan alam
- polisemi
- makna generalisasi
- alur cerita
- kata benda konkret dan kata benda abstrak
- contoh pantun talibun
- Berikan Contoh Kata Tugas Beserta Kalimatnya
- contoh teks berita singkat
- makna sinestesia dan contohnya
- makna peyorasi dan contohnya
- gurindam pengertian ciri jenis dan contohnya
Demikianlah beberapa makna imbuhan ke-an dan contohnya dalam kalimat. Semoga bermanfaat.