Penggunaan huruf tebal yang benar sesuai EYD adalah topik pembahasan kita kali ini. Sebelumnya pembahasan tentang penggunaan huruf kapital dan penggunaan huruf miring telah diuraikan secara gamblang. Untuk melengkapi informasi tentang tata cara penulisan yang baik dan benar maka pedoman penggunaan huruf tebal juga akan dijelaskan lebih rinci pada bahasan kali ini. Selamat belajar.
Sebuah huruf, kata, frasa, klausa atau kalimat yang ditulis menggunakan cetakan tebal tentunya memuat arti tersendiri. Penggunaan cetakan tebal dimaksudkan untuk menunjukkan bagian-bagian yang penting atau ingin ditonjolkan daripada bagian yang lainnya. Huruf tebal, miring, atau kapital mempunyai fungsi dengan pedoman penggunaannya masing-masing.
Pengertian Huruf Tebal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “tebal” bermakna berjarak lebih besar. Huruf tebal dapat diartikan huruf yang dituliskan dengan jarak yang lebih besar daripada huruf pada umumnya. Huruf tebal terlihat lebih besar jika dibandingkan dengan huruf yang biasa.
Istilah huruf tebal digunakan untuk huruf yang dicetak tebal. Dalam cetakan komputer, penulisan huruf tebal lebih mudah dilakukan karena ada ikon “Bold”. Akan tetapi dalam ketikan manual atau tulisan tangan, huruf tebal ditandai dengan garis bawah ganda pada kata yang dimaksud.
Penggunaan Huruf Tebal sesuai EYD
Dalam bahasa Indonesia, tata cara penulisan juga sangat diperhatikan. Tata cara penulisan sangat penting karena makna yang ditimbulkan akan berbeda jika menggunakan tata cara penulisan yang salah. Oleh karena itu pemerintah, khususnya kementerian pendidikan, menyusun pedoman tentang tata tulis dalam bahasa Indonesia. Tata tulis ini ditujukan agar adanya keseragaman dalam penulisan, yang bahasan ini tentunya tentang penggunaan huruf tebal.
Pada mulanya penggunaan huruf tebal diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No.46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Akan tetapi belum lama ini telah disusun pedoman ejaan yang telah diperbaharui. Pedoman tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No.50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Secara ringkas namun lengkap, beberapa pedoman dalam penulisan huruf tebal adalah:
1. Huruf Tebal dalam Laporan atau Karya Ilmiah
Penggunaan huruf tebal dalam laporan atau karya ilmiah digunakan untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang/ simbol, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Contoh:
- Judul :
Implementasi Algoritma Bco (Bee Colony Optimization) Dalam Penyelesaian Traveling Salesman Problem
- Bab :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II DASAR TEORI
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
- Bagian Bab :
A. Algoritma
1. Dasar Algoritma
2. Penyajian Algoritma
B. Graf
1. Dasar – dasar Graf
2. Keterhubungan (Connectivity)
3. Jenis – jenis Graf
4. Representasi Graf dalam Matriks
C. Traveling salesman problem
D. Algoritma Optimasi
1. Swarm Intelligence (SI)
2. Konsep Dasar Algorima BCO
3. Deskripsi Algorima BCO
- Daftar dan lampiran:
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR PUSTAKA
INDEKS
LAMPIRAN
2. Huruf Tebal dalam Cetakan Kamus
Penggunaan huruf tebal dalam cetakan kamus berfungsi untuk menuliskan lema dan sublema. Selain itu, huruf tebal ditujukan untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi. Polisemi adalah suatu kata yang bermakna lebih dari satu.
Contoh:
(contoh berikut diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)
- Pakai v cak 1 mengenakan; ber-…: pelajar SLTP – seragam putih biru; 2 dibubuhi dengan …; diberi ber-…; dengan: satu gelas es teh – gula;
- Memakai v 1 mengenakan: ~ baju kebaya; ~ pending emas; ~ jas hujan; 2 menggunakan; mempergunakan (dalam arti yang luas): ~ huruf Braille; 3 mematuhi; mengindahkan: ~ aturan permainan; 4 memerlukan; menghabiskan: pembangunan gedung itu ~ biaya yang besar; 5 naik; menumpang: ~ pesawat terbang; 6 mempekerjakan: ia ~ dua orang pembantu; 7 mengikuti: penduduk daerah itu masih ~ adat lama;
- Tangisan n 1 tangis; perihal (perbuatan) menangis: hatinya tersayat mendengar ~ anaknya; 2 sesuatu yang ditangisi: apakah gerangan makna ~ anak itu?;buah ~ beruk, pb gadis cantik yang menjadi idaman anak bujang
3. Huruf Tebal pada Kata yang Ditulis Miring
Pada kata yang telah ditulis miring, huruf tebal dapat digunakan. Perhatikan contoh berikut:
- Arti kata et pada ungkapan divide et impera adalah ‘dan’.
- Suku kata logi pada kata psikologi menunjukkan suatu keilmuan yang dipelajari, dalam hal ini berhubungan dengan perilaku kejiwaan manusia.
- Kata adenium pada nama ilmiah kamboja yaitu adenium obseum menunjukkan genus.
4. Huruf Tebal Tidak Dipakai untuk Penegasan Huruf atau Kata Tertentu
Penegasan atau pengkhususan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata tidak menggunakan huruf tebal melainkan huruf miring.
Contoh:
No. | Penggunaan yang Salah | Penggunaan yang Benar |
---|---|---|
1. | Pemerintah sedang menggalakkan program transmigrasi ke beberapa daerah selain di luar pulau Jawa. | Pemerintah sedang menggalakkan program transmigrasi ke beberapa daerah selain di luar pulau Jawa. |
2. | Polisi menembak mati teroris yang berusaha melarikan diri dari penjara. | Polisi menembak mati teroris yang berusaha melarikan diri dari penjara. |
3. | Penulisan akhiran –kan tidak dipisah dari kata dasar. | Penulisan akhiran –kan tidak dipisah dari kata dasar. |
4. | Nama ilmiah padi adalah oryza sativa. | Nama ilmiah padi adalah oryza sativa. |
5. | Aku menemukan berita menyedihkan ini dari surat kabar Harian Jogja. | Aku menemukan berita menyedihkan ini dari surat kabar Harian Jogja. |
Penggunaan huruf tebal dan huruf miring sering terbalik. Kata yang seharusnya di tulis menggunakan huruf tebal terkadang ditulis dengan huruf miring. Begitu juga sebaliknya, kata yang seharusnya di tulis menggunakan huruf miring terkadang ditulis dengan huruf tebal. Atau terkadang malah tidak ditulis baik menggunakan huruf tebal maupun huruf miring. Oleh karena itu, memahami cara penulisan yang benar dalam bahasa Indonesia sangatlah diperlukan.
- contoh kalimat imperatif
- kalimat imperatif deklaratif dan interogatif
- kalimat definisi dan kalimat deskripsi
- ciri ciri kalimat pasif
- penggunaan tanda titik
- penggunaan tanda kurung dan tanda kurung siku
- penggunaan tanda petik dan petik tunggal
- macam macam imbuhan konfiks
- jenis jenis imbuhan
- ciri ciri kata baku dan tidak baku
Pembahasan artikel tentang penggunaan huruf tebal yang benar sesuai EYD dalam bahasa Indonesia sudah kita uraikan diatas. Semoga penjelasan tentang penggunaan huruf tebal dapat dimengerti dengan baik. Tunggu pembahasan materi lain dari dosenbahasa.com ya. Jadikan selalu dosenbahasa.com sebagai referensi belajar bahasa Indonesia. Terima kasih.