Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Ada berbagai macam-macam cerpen dalam bahasa Indonesia dengan berbagai jenis tahapan dalam alur cerita. Salah satu alur cerita yang sering digunakan dan mudah dipahami adalah alur maju. Untuk lebih memahami tentang cerpen dengan alur maju, berikut adalah contohnya:
Hari ini, Tono pulang sekolah lebih awal karena para guru akan mengadakan rapat penting. Seperti biasanya, ia pulang dengan berjalan kaki bersama sahabatnya, Dito. Rumah Tono dan Dito memang tidak jauh dari sekolah sehingga dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki.
Ketika melewati persimpangan, Tono melihat selembar kertas tepat di bawah sebuah pohon mangga di pinggir jalan.
“Tunggu, Dit,” ujar Tono. Dito pun langsung menghentikan langkahnya.
Tono segera mendekati lebaran kertas yang dilihatnya untuk memastikan perkiraannya benar atau tidak. Ternyata benar! Lembaran kertas yang dilihatnya itu adalah selembar uang seratus ribuan.
“Lihat, Dit. Aku dapat uang!” ujar Tono gembira sambil berlari mendekati Dito yang kebingungan.
“Uang siapa itu, Ton?” tanya Dito.
“Mana aku tahu. Aku dapat di bawah pohon dan sekarang jadi milikku,” Tono memasukkan uang tersebut ke dalam kantongnya, “aku traktir, yuk.”
“Ogah, ah. Kalau orangnya datang terus nanyain uangnya, gimana? Kan harus dikembalikan.” Dito menolak.
“Huh, yaudah kalau gak mau. Aku mau main PS sama makan bakso sampai puas aja, ah. Dadah.” Tono pun berlalu tanpa mempedulikan omongan Dito, sedangkan Dito hanya menggelengkan kepalanya.
Setelah puas bermain, Tono pun pulang ke rumah. Ia merasa puas sekali hari ini. Uang yang ditemukannya tadi telah habis dipakai bermain dan jajan.
“Ton, sepertinya kamu tidak bisa ikut acara perpisahan di sekolah,” Ibu tiba-tiba datang dengan wajah kebingungan bercampur sedih.
“Loh, kenapa, Bu?” Tono yang sudah lama menunggu acara tersebut jelas kecewa dengan perkataan Ibu.
“Uangnya hilang sewaktu Ibu pulang ke rumah. Sepertinya jatuh di persimpangan. Ibu tidak punya uang lagi untuk bayar acara perpisahan, sedangkan batas akhir pembayarannya besok pagi. Darimana Ibu bisa dapat uang seratus ribu dalam sehari, jualan dari pagi sampai sore saja belum tentu dapat segitu banyak,” jelas Ibu sambil membereskan keranjang jualannya.
Tono langsung teringat lembaran uang yang ditemukannya tadi siang. Itu pasti uang Ibu, gumamnya dalam hati. “Ta.. Tapi kan, Bu… “
“Ah, sudahlah. Ibu sudah susah, jangan dibuat makin susah. Acara perpisahan kan bukan acara penting. Ibu capek, mau istirahat.”
Tono pun menyesal telah mengambil yang bukan miliknya dan kini ia harus menerima akibat perbuatannya.
Itulah salah satu contoh cerpen alur maju dalam bahasa Indonesia. Beberapa artikel lainnya tentang karangan dalam bahasa Indonesia yang dapat Anda pelajari seperti jenis-jenis prosa, contoh cerpen singkat beserta strukturnya, jenis-jenis roman, contoh cerpen pendek, contoh cerpen alur mundur, dan contoh cerpen alur campuran. Semoga bermanfaat. Terima kasih.