Beberapa contoh cerpen sudah pernah kita baca sebelumnya, seperti contoh cerpen pendek, contoh alur cerita dalam cerpen, contoh cerpen alur mundur, contoh cerpen alur campuran, contoh cerpen singkat tentang pendidikan, serta contoh cerpen singkat berdasarkan unsur instrinsiknya. Artikel kali ini juga akan menampilkan contoh cerpen, di mana cerpen yang ditampilkan ditulis secara singkat dan mempunyai tema tentang persahabatan. Tema tersebut juga pernah digunakan di artikel sebelumnya, yaitu contoh dialog 2 orang tentang persahabatan. Adapun contoh cerpen singkat tentang persahabatan adalah sebagai berikut.
Bertahan Bersama
Arini dan Novita kian terdesak. Bagaimana tidak, kini mereka tersesat di hutan dan dikepung sejumlah penjahat yang sudah lama beroperasi di hutan tersebut. Di tengah keterdesakan itu, kedua sahabat itu masih menjaga api harapan di dada mereka, api yang membuat mereka yakin bisa mengatasi para perampok tersebut.
Sebuah rencana pun dilancarkan oleh keduanya. Arini dan Novita menyerahkan diri mereka ke para penjahat tersebut. Para penjahat yang sedari tadi mengindimidasi mereka berdua terheran-heran sekaligus gembira melihat sikap yang dilakukan kedua perempuan itu. Tanpa berlama-lama berpikir, keduanya pun diikat dan dibawa ke markas penjahat tersebut. Di sana, Arini dan Novita pun menyerahkan barang berharga mereka, dan mereka pun disuruh oleh penjahat itu untuk memasak makanan-makanan lezat untuk mereka sebelum para penjahat itu berbuat yang tidak patut kepada Arini dan Novita.
Ketika keduanya memasak, seringai jahat tiba-tiba menyembul dari kedua wajah Arini dan Novita. Hei para penjahat, kalian jangan senang dulu, karena kalianlah yang akan menjadi korban kami; bukan kami yang menjadi korban kalian berdua, gumam mereka di dalam hati.
Masakan pun telah disajikan keduanya. Para penjahat itu menyantapnya dengan lahap. lima menit berselang, tubuh para penjahat itu pun mulai melemas dan mereka pun tak sadarkan diri. Rupanya, masakan yang dimasak oleh Arini dan Novita menggunakan jamur beracun yang mereka petik sebelum menyerahkan diri, serta diolah seemikian rupa agar para penjahat tidak mengetahui hal tersebut.
Setelah para penjahat teracuni, Arini dan Novita pun mengambil dua buah senjata api yang dimiliki oleh para penjahat itu. Keduanya meninggalkan ruangan tersebut dan menembaki para penjaga yang ada di luar ruangan tempat mereka ditangkap. Mereka pun berlari tunggang langgang tak tentu arah. Tanpa mereka sadari, mereka pun sampai di sebuah pinggiran danau yang sunyi dan mempunyai sebuah gubug kecil yang sepertinya bisa untuk mereka huni. Mereka pun mencoba membuka pintu gubug itu, namun tak terbuka. “Sepertinya terkunci. Apakah gubug ini ada penghuninya?” ujar Novita kepada Arini. “Sepertinya begitu, Vit. Aku coba ketuk pintunya, ya,” timpal Arini.
Pintu pun diketuk Arini. Lalu, seorang nenk-nenek membuka pintu tersebut dan memandangi Arini dan Novita. Setelah bercakap-cakap sejenak, nenek itu pun mengizinkan sepasang sahabat untuk menginap di gubugnya, mengingat hari yang memang sudah kian malam. Di dalam gubug, Arini dan NOvita pun diberi makan oleh nenek tersebut, lalu mereka pun kembali berbincang.
Dari perbincangan itu, terungkap bahwa nenek tersebut sudah lama menghuni gubug itu bersama suaminya. Hanya saja sang suami kini telah berpulang kepada-Nya. Dari perbincangan itu pula, sang nenek mengetahui bahwa Arini dan Novita adalah sepasang sahabat yang tengah bertualang di hutan, namun tersesat saat hendak pulang. Keesokan harinya, sang nenek pun mengantar keduanya sampai menuju jalan keluar hutan. Keduanya mengucap terima kasih dan berpamitan kepada nenek itu.
***
“Hei, Vit, kamu sedang melamunkan apa?” tanya Arini.
“Aku sedang mengenang kejadian beberapa waktu lalu. Itu loh yang waktu itu kita tersesat di hutan lalu diancam sama penjahat dan pulangnya diantar sama nenek-nenek,” jawab Novita
“Oh peristiwa itu. Ya ampun, Vit, ternyata kamu masih mengatnya juga, ya,” ujar Arini dengan mata yang berkaca.
“Ya begitulah Rin. Soalnya, menurutku, peristiwa itu adalah peristiwa yang paling mengesankan untuk kita berdua.”
“Iya, aku juga setuju sama kamu, Vit. Sayang, kita nggak bisa mengalami hal seperti itu lagi. Soalnya, besok lusa aku harus kuliah ke luar negeri.”
“Iya, Rin, aku tahu. Tapi, meski jarak kita nanti kian jauh, kita harus tetap bisa bertahan ya, Rin.”
“Tentu saja, Vit.”
Dan sepasang bola mata yang mereka punyai pun menjadi berair setelah itu.
Demikianlah contoh cerpen singkat tentang persahabatan. Semoga bermanfaat.