X

101 Contoh Majas Asosiasi dalam Kalimat

Majas asosiasi merupakan salah satu dari macam macam majas yang digunakan dalam Bahasa Indonesia. Penggunaan majas asosiasi dalam bertutur kata dan penulisan sangat banyak ditemukan. Tujuannya agar lawan bicara dan pembaca menjadi lebih tertarik. Majas asosiasi termasuk dalam salah satu majas perbandingan. Majas perbandingan menonjolkan perbandingan kata yang mengutarakan suatu gagasan atau ide. Uniknya, majas asosiasi menggunakan perumpamaan atau peribahasa dalam perbandingannya.

Ciri majas asosiasi adalah penggunaan kata bak, seperti, laksana dan sebagainya. Majas ini hampir mirip dengan majas simile. Perbedaannya, majas asosiasi tidak dijelaskan secara eksplisit seperti majas simile. Maknanya implisit sehingga penafsiran satu orang dan orang lain bisa berbeda.

Contoh Majas Asosiasi :

  • Perangainya keras seperti batu, percuma saja menasehatinya!
  • Jumlah hutangnya bak tali yang melilit leher, entah bagaimana dia melunasinya.
  • Dengan semakin banyaknya swalayan modern di pedesaan, nasib warung kelontong bagaikan telur diujung tanduk.
  • Paras anak kembar itu bak pinang dibelah dua.
  • Semua politikus sekarang seperti kacang lupa kulitnya, padahal dulu mengumbar banyak janji.
  • Jangan dengarkan dia, perkataannya seperti tong kosong nyaring bunyinya.
  • Niat tanpa tindakan nyata, ibarat sayur tanpa garam.
  • Entah apa salahku padanya. Saat kami bertemu, pandangan matanya tajam seperti silet.
  • Adi ingin sekali kuliah, tekadnya sudah seperti bara api.
  • Peralatan elektronik sekarang bagaikan ilmu sihir, apapun bisa dilakukan.
  • Mencari orang hilang di Jakarta seperti mencari jarum ditumpukan jerami.
  • Apa yang terjadi padamu? Badanmu seperti jelangkung sekarang.
  • Kamu dan dia ibarat langit dan bumi.
  • Tenaganya tak habis habis seperti superman.
  • Belajar saat kelelahan bagai menggambar di permukaan air.
  • Tubuhnya gemetar seperti sedang terserang gempa bumi.
  • Handphone bagi anak remaja sekarang ibarat lauk pauk dalam makanan.
  • Pelukan Bunda seperti hangatnya matahari.
  • Keindahan alam Indonesia bak surga dunia, wajar saja banyak yang ingin berlibur kesini.
  • Membaca buku ibarat suplemen bagi otak.
  • Raut wajahnya bagai bidadari yang turun dari surga.
  • Koruptor itu bagai tikus-tikus yang terus menggerogoti tiang-tiang rumah.
  • Makan 4 sehat 5 sempurna bagai mimpi yang tak mungkin menjadi kenyataan bagi para pemulung itu.
  • Perkembangannya bagai ulat yang berubah menjadi kupu-kupu.
  • Aku sudah tak tahan lagi, suaranya bagai kaset kusut.
  • Pola pikirnya seperti soal kalkulus, bagaimana cara memahami keinginannya?
  • Para pengemis bak jamur di musim hujan saat hari lebaran tiba.
  • Sekarang badanmu seperti tiang listrik.
  • Hidup di Jakarta itu tidak semuanya kebetulan seperti masuk ke sinetron.
  • Apa kau kurang tidur? wajahmu bak rembulan kesiangan.
  • Rambut hitammu bak mayang yang terurai.
  • Kepala sekolah itu seperti seekor singa di hutan.
  • Mana berani aku menantangnya, pukulannya seperti samson.
  • Gaya berjalannya seperti putri solo.
  • Matanya indah seperti bintang kejora.
  • Bibirnya manis tapi omongannya seperti cabai rawit.
  • Pertolonganmu seperti oase di padang pasir.
  • Larinya seperti kuda.
  • Tangannya bagaikan baja.
  • Otaknya encer seperti air.
  • Dia pintar bak tukang sihir.
  • Kau akan cepat sakit kalau cara kerjamu seperti mesin begitu.
  • Sungguh indah memandang badannya, seksi bagaikan gitar.
  • Pikirannya seperti otak si kancil.
  • Senyumannya bagaikan embun pagi.
  • Tingkah lakunya seperti ular kobra.
  • Ida cepat sekali berhitung seperti kalkulator.
  • Bagaimana aku tidak bangun, suaramu seperti petir.
  • Orang kota banyak yang bekerja seperti kelelawar.
  • Kalian berdua bagaikan amplop dan perangko.
  • Gila, pelari itu melesat seperti anak panah.
  • Kepolisian dibuat kebingungan menangkap buronan yang seperti belut itu.
  • Gerak geriknya seperti seekor kelinci.
  • Matanya bulat bagaikan bola pimpong.
  • Wajahnya bagaikan bulan purnama di malam hari.
  • Tingkah Surti saat bangun tidur bagaikan mayat hidup.
  • Kapan terakhir kali kau keramas? rambutmu seperti sapu ijuk.
  • Saat bertemu kepala sekolah, dia seperti kerupuk yang disiram kuah sayur.
  • Kedua keluarga itu seperti anjing dengan kucing.
  • Pencuri itu seperti kucing dibawakan lidi saat bertemu polisi.
  • Kelakuan anak kos saat akhir bulan seperti anak ayam kehilangan induk.
  • Bermain judi itu seperti menerka ayam dalam telur.
  • Raut muka Rita saat mendengar kabar itu bagai terpijak bara hangat.
  • Usaha bisnisnya seperti menegakkan benang basah.
  • Tuntutan somasinya ibarat durian dengan mentimun.
  • Keanggunan wajahmu seperti emas baru disepuh.
  • Kelakuan mereka bak hidup segan mati tak mau.
  • Lamaranmu itu seperti menanti hujan di musim kemarau.
  • Gelagatmu itu menunjukkan ada udang dibalik batu.
  • Penolakannya bagai pedang yang menghunus jantung.
  • Karena masalah itu, hubungan dua keluarga itu bagaikan dahan pohon yang lapuk.
  • Didepan istrinya, pak Ade tak lebih seperti kerbau dicocok hidungnya.
  • Hidup itu seperti pasang surut air laut, tidak selamanya senang saja.
  • Ina tidak menyadari sikap Alam yang seperti musang berbulu domba.
  • Hubungan asmara kedua artis top ibukota itu hanya seumur jagung.
  • Paman seperti kebakaran janggut setelah tahu kucingnya dicuri.
  • Zaman penjajahan dulu orang diperlakukan bagai kerbau yang membajak sawah.
  • Jangan dengarkan omongannya, toh anjing menggonggong tidak menggigit.
  • Perbanyak wawasanmu, jangan puas menjadi seperti katak dalam tempurung.
  • Kalau kau ambil keputusan ini, sama saja seperti terjun bebas tanpa menggunakan parasut.
  • Tingkahnya seperti baru mendapat durian runtuh.
  • Dari dulu kalian memang bagaikan air dan minyak.
  • Kenaikan bahan pokok di tahun ini membuat kaum menengah kebawah bagaikan bernafas dibawah air.
  • Jadilah orang yang punya prinsip, jangan seperti air di daun talas.
  • Kalau tidak ada tindakan, perkataanmu sama saja seperti smartphone tanpa kuota internet.
  • Buku itu ibarat jendela dunia, mulailah perbanyak membaca!
  • Hidup didunia itu tidak seperti tinggal di hotel, semua harus diusahakan.
  • Sella masih saja mengingat pria yang menurutnya bagaikan pangeran berkuda, menolongnya saat dijambret kemarin.
  • Wajah Syahna yang bulat merona bagaikan buah mentega.
  • Dia tidak mungkin menyukaiku, mana ada yang mau dengan lelaki yang berbau seperti ikan pari.
  • Cepat sekali dia makan, seperti tentara saja.
  • Dia kaget sekali sampai mulutnya seperti ikan mas koki, terbuka dan tertutup.
  • Menyukai orang secantik dia seperti punuk merindukan bulan.
  • Beruntung sekali dia, seperti kumbang putus tali.
  • Ironis sekali, seperti gajah mati karena semut.
  • Jangan salah, dia itu bagaikan harimau yang menyembunyikan kukunya.
  • Kepalaku pusing melihat tingkahnya yang seperti cacing kepanasan.
  • Anak kembar itu sifatnya seperti siang dan malam, padahal mukanya mirip.
  • Ayah senang sekali seperti kejatuhan bulan.
  • Tega sekali ia berbuat demikian kepada orangtuanya, seperti air susu dibalas air tuba.
  • Ia sungguh orang yang tak lapuk karena hujan, dan tak lekang karena panas, walupun di suguhi intan berlian.

Demikian contoh majas asosiasi dalam kalimat dan penggunaannya dalam tutur kata atau penulisan. Semoga bermanfaat.

Categories: Majas
Ratna Sumarni S.Pd: