Cerpen dan novel merupakan dua diantara jenis-jenis prosa baru yang ada. Cerpen atau cerita pendek merupakan prosa baru yang menceritakan secara khusus kehidupan seseorang atau suatu peristiwa. Sementara itu, novel diartikan sebagai prosa baru yang menceritakan kehidupan seseorang atau peristiwa yang disampaikan secara panjang dan berbab. Kedua jenis prosa baru tersebut akan ditampilkan contohnya, yang bisa dilihat sebagaimana berikut ini!
Ikan-Ikan dalam Sendang*
Karya: Kuntowijoyo
Pedusunan sudah terlelap ketika laki-laki tua itu menggeliat dari tidurnya, masih berbaring. Sarung yang dipakainya untuk selimut, kinidiselempangkan di leher. Dia merasa hangat sekarang. Sebuah jas lurik dan celana hitam sampai lutut. Masih lagi selembar sarung ikat kepala dan sandal. Itu cukup untyk melindunginya dari malam-malam yang beku di dusun. Segera dia menyambar batang kail di pojok kamar, sebuah bungkus cacing umpan, dan sebuah kepis. Lalu, dibukanya pintu pelan. Selamat tidur, Istri. Selamat ternyenyak, pedudusunan. Dia meninggalkan rumahnya.
Dalam kepekatan malam itu, dia hanyalah sebuah bayang hitam yang bergerak arah pinggiran dusun. Memang ada lampu-lampu yang digantng di emper-emper rumah, tapi kelip-kelipnya cuma menerangi pohonan rimbun di sekitar. selain itu, semuanya adalah kegelapan. Jauh di pojok dusun, entah di mana, terdengar orang menabuh kentong bambu. Itu menegaskan kesunyian. Siapa orang yang sudi bangun pada lewat tengah malam itu?
Pingkan Melipat Jarak**
Karya: Sapardi Djoko Damono
Sudah lebih dari sejam Pingkan duduk di depan cermin. Setiap kali becermin, ia ingat kata ibunya bahwa cermin itu sudah dipakainya sejak ia remaja di Makassar. Alasan ayahnya membawa benda antik itu ke Jawa adalah arena telah puluhan tahun dipakai oleh Hartini. Cermin itu benda keramat, katanya dengan wajah datar, yang telah menyulap ibumu menjadi cantik. Sebelumnya Pingkan tidak pernah berpikir tentang itu, tetapi setelah sejam diam saja di depannya, untuk pertaa kalinya ia bayangkan seperti apa raut muka ibunya sebelum pindah ke Jawa. Tidak ada wajah ibunya di cermin sore itu, hanya wajahnya sendiri yang sedikit demi sedikit berubah menjadi setua ibunya. Ia tatap wajah itu lama-lama dan tiba-tiba dari dalam cermin disaksikannya ibunya muncul membuka pintu kamr, berdiri menatapnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Pingkan menoleh, dilihatnya sosok yang tadi di cermin itu sedikit demi sedikit berubah menjadi dirinya. Tidak tahu apa yang harus dikatakan. Ibu? tanyanya. Tidak ada jawaban. Pergilah dari sini, aku tak mengenalmu. Tidak jelas baginya suara siapa yang didengarnya, suaranya sendiri atau suara siapa. Ia dekati sosok itu, semakin dekat semakin kabur kemudian mundur sangat pelahan, menembus pintu dan lenyap….
Demikianlah beberapa contoh prosa baru cerpen dan novel dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah refrensi soal cerpen dan novel, pembaca bisa membuka artikel macam-macam cerpen, contoh cerita cerpen, jenis-jenis novel, dan contoh cerita novel. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai cerpen dan novel pada khususnya, maupun materi pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih.
*Disadur dari buku kumpulan cerpen “Dilarang Mencintai Bunga-Bunga” karya Kuntowijoyo.
**Disadur dari novel “Pingkan Melipat Jarak” karya Sapardi Djoko Damono.