Penulisan dalam Bahasa Indonesia tidak lepas dari istilah kata, klausa, frasa dan kalimat. Dari keempat istilah tersebut, kata adalah bentuk yang terkecil. Kata memiliki berbagai macam jenis. Ada 28 jenis jenis kata diantaranya jenis jenis kata ulang, jenis jenis kata kerja, dan jenis jenis kata sifat telah dibahas pada artikel sebelumnya. Pembahasan kali ini akan menguraikan pengertian dan fungsi partikel kah lah tah pun dan contohnya dalam kalimat.
Pengertian
Dalam KBBI, partikel diartikan sebagai unsur yang sangat kecil dari suatu benda. Dalam ilmu bahasa, partikel disebut juga kata tugas, yang didefinisikan sebagai kata yang umumnya tidak dapat diturunkan. Partikel juga diartikan sebagai kata yang mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal. Dikatakan memiliki makna gramatikal karena penggunaan kata partikel dalam kalimat dapat memiliki makna yang berbeda, sesuai dengan konteks kalimat. Namun tidak memiliki makna yang bersifat tetap (makna leksikal). Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat dalam contoh kalimat gramatikal dan leksikal.
Partikel atau kata tugas dikelompokkan menjadi 5, meliputi:
- preposisi atau kata depan, contohnya dari, di, ke. Penjelasan jenis jenis kata depan dapat dibaca pada artikel sebelumnya.
- konjungsi atau kata sambung, contohnya dan, atau, serta.
- interjeksi atau kata seru, contoh ah, aduh, wow. (Baca : contoh kalimat seruan).
- artikel atau kata sandang, contohnya si, sang, kaum.
- penegas, contohnya kah, lah, tah, pun.
Dari kelima kategori partikel diatas, artikel ini akan membahas tentang fungsi partikel kah lah tah pun dan penggunaan contohnya dalam kalimat.
Fungsi Partikel -Kah dan Contohnya
Kata penegas -kah biasanya ditemukan dalam kalimat tanya. Fungsinya adalah:
1. Mengubah Kalimat Deklaratif Menjadi Kalimat Interogatif
Kalimat deklaratif merupakan kalimat yang bertujuan untuk menyampaikan informasi tanpa memerlukan jawaban. Kalimat deklaratif dapat berupa kalimat aktif dan kalimat pasif tergantung oleh predikatnya. Contoh kalimat deklaratif dapat dibaca dalam artikel sebelumnya. Kalimat deklaratif dapat diubah menjadi kalimat interogatif seperti dalam artikel contoh kalimat interogatif. Caranya adalah dengan menambahkan kata penegas -kah dalam kalimat deklaratif.
Contoh:
- Wanita itu yang dicari Budi selama ini (kalimat deklaratif) – kalimat ini dapat diubah menjadi: wanita itu kah yang dicari Budi selama ini? (kalimat interogatif)
- Ardi pemilik sebagian besar tanah di Desa Subur (kalimat deklaratif) – kalimat ini dapat diubah menjadi: Ardi kah pemilik sebagian besar tanah di Desa Subur? (kalimat interogatif)
- Dia satu satunya orang yang selamat dari kecelakaan beruntun itu (kalimat deklaratif) – kalimat ini dapat diubah menjadi: Dia satu satunya kah orang yang selamat dari kecelakaan beruntun itu? (kalimat interogatif)
2. Menjadikan Kalimat Interogatif Lebih Baku
Kalimat interogatif biasanya diawali dengan kata tanya seperti apa, bagaimana, mengapa, kapan, dimana dan siapa. Apabila kata tersebut diikuti dengan partikel -kah, maka kalimat interogatif ini dirasakan lebih baku atau lebih halus. Kalimat yang baku dibentuk dari susunan kata yang baku juga. Untuk membedakan mana kata baku dan tidak baku, dapat di lihat diartikel ciri ciri kata baku dan tidak baku. Contoh:
- Siapakah pemilik rumah ini?
- Apakah benar dia yang selama ini dicari Budi?
- Dimanakah alamatnya sekarang?
3. Mempertegas Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif juga tidak perlu diawali dengan kata tanya. Kalimat seperti ini dapat dipertegas dengan penambahan partikel -kah. Contoh:
- Masihkah Budi mengingat kita?
- Benarkah yang dia katakan itu?
- Bisakah anda menolong saya?
Fungsi Partikel -Lah dan Contohnya
Partikel atau kata tugas -lah biasanya ditemui dalam jenis jenis kalimat deklaratif/pernyataan dan jenis kalimat perintah.
1. Memperhalus Nada Perintah dalam Kalimat Imperatif
Dengan menamahkan kata tugas -lah, kalimat perintah menjadi lebih halus dan sopan. Contohnya:
- Cobalah memutar tuasnya ke kanan, mungkin ada perubahan
- Berpegang teguhlah kepada keyakinanmu
- Mulailah mengerjakan tugasmu, jangan ditunda terus
2. Memberikan Ketegasan dalam Kalimat Deklaratif
Pemberian partikel -lah dalam kalimat deklaratif akan membuat pernyataan terkesan lebih pasti atau tegas. Contoh:
- Jangan sia siakan masa mudamu, penyesalanlah yang akan menunggumu
- Tenangkanlah dulu pikiranmu disini
- Janganlah menjadi lelaki cengeng
3. Memberi Ketegasan dalam Kata Ganti
Kata tugas -lah memberikan penekanan pada kalimat yang diawali oleh kata ganti. Contoh kata ganti yang sering digunakan seperti dia, kamu, dirimu, dirinya dan sebagainya. Contohnya dalam kalimat:
- Kamulah satu satunya yang bisa memahamiku
- Dialah yang harus bertanggung jawab atas semua kekacauan ini
- Akulah yang bersalah
Fungsi Partikel -Tah dan Contohnya
Kata tugas -tah sekarang jarang digunakan. Biasanya ditemukan di sastra sastra lama dan ada di kalimat interogatif. Penggunaan kata tugas -tah membuat kalimat interogatif menjadi bersifat retoris. Bahkan seolah olah hanya seakan bertanya pada diri sendiri dan tidak membutuhkan jawaban. Contoh penggunaanya dalam kalimat:
- Apatah arti diriku tanpa dirimu disampingku?
- Apatah pentingnya diriku dalam dunia ini?
- Manatah kenikmatan hidup yang kau janjikan dulu?
- Siapatah aku tanpa dirimu?
- Apatah gunanya hidupmu bila tak sembahyang?
- Apatah yang perlu kau tangisi?
- Manatah kebahagiaan rumah tangga yang dulu kau digembor gemborkan?
Fungsi Partikel -Pun dan Contohnya
Partikel -pun biasanya ada pada kalimat deklaratif atau pernyataan. Dalam kalimat deklaratif, partikel -pun memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Menegaskan Makna Kata yang diiringinya
Partikel pun digunakan untuk menegaskan kata yang diiringinya, biasanya merupakan kata ganti atau benda. Berbeda dengan partikel lain, pada fungsi ini penulisan pun dipisahkan dari kata yang diiringinya. Contoh:
- Kami pun segera menyusul Budi ke taman
- Dia pun bekerja siang dan malam untuk memenuhi tuntutan istrinya itu
- Aku pun berlari sekencang kencangnya seperti dikejar setan
- Kucing pun butuh makan, apalagi aku.
2. Memberikan makna perlawanan terhadap sesuatu.
Partikel pun dipakai dalam kalimat yang memiliki makna perlawanan. Contohnya dalam kalimat:
- Dia meminta bulan pun akan kuberikan
- Mendaki gunung api pun akan kulakukan
- Sampai mti pun aku tak mau melihatnya lagi
3. Memberikan Aspek Inkoatif
Aspek inkoatif menurut ilmu bahasa menunjukkan perbuatan memulai sesuatu. Aspek inkoatif didapatkan dengan cara menambahkan partikel pun kemudian diiringi dengan kata yang disertai partikel -lah. Contoh:
- Tak lama, hujan pun turunlah dengan derasnya
- Budi pun berbaringlah di lapangan rumput hijau itu
- Setelah Adi keluar dari rumahnya, Arni pun mulailah menangis
Demikian uraian tentang fungsi partikel kah lah tah pun dan contohnya dalam kalimat. Semoga bermanfaat. Baca juga artikel lain dalam dosenbahasa.com