X

Macam-Macam Kata Tugas dalam Bahasa Indonesia

Kata tugas dalam Bahasa Indonesia berperan untuk membantu menghubungkan kata lain dalam sebuah kalimat.  Kata tugas merupakan kata tertutup selain verba, adjektiva, adverbia, dan nomina. Kata ini pun tidak dapat membentuk kata lain dengan proses afiksasi. Kata tugas memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat transformasi.

Macam-Macam kata Tugas

Berdasarkan fungsinya dalam kalimat, kata tugas dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu preposisi, konjugasi, inerjeksi, artikula dan partikel penegas. Berikut penjelasannya.

  1. Kata depan atau Preposisi

Kata depan atau preposisi terdapat pada awal suatu kata, umumnya kata benda dan berguna untuk memastikan hubungan dalam kata tersebut. Contoh :

  • Kata depan yang bermakna menyatakan sebab : atas, demi. (atas gedung KPK …, demi mereka …)
  • Kata depan yang bermakna menyatakan tempat : di, ke, dari. (ke sawah, dari rumah paman, di Medan)
  • Kata depan yang bermakna menyatakan waktu : hampir, hingga, sampai. (sampai akhir hayat, hingga nanti, hampir tiba saatnya)
  • Kata depan yang bermakna menyatakan maksud : untuk, guna. (untuk menjadikan …, guna terciptanya …)
  1. Kata sambung atau Konjungsi

Kata sambung merupakan suatu jenis kata yang berfungsi dalam menghubungkan dua kalimat seperti kata dengan kata, klausa dengan klausa, frasa dengan frasa, kalimat dengan kalimat maupun antar paragraf. Kata sambung seperti : karena, sejak, setelah, dapat menghubungkan frasa, kata, ataupun klausa.

Kata sambung atau konjungsi ini dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu konjungtor koordinatif, konjungtor korelatif, kongjungtor subordinatif, konjungtor antar kalimat yang umumnya digunakan dalam suatu tatanan wacana seperti berikut ini :

  • Konjugasi Koordinatif. Contoh :
    • Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-72, maka kami mengundang perwakilan dari masing-masing lembaga terkait.
    • Pegawai manapun yang lalai dalam tugas akan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
  • Konjugasi Korelatif. Contoh :
    • Baik ayahku maupun ayahnya, mereka tidak suka merokok.
    • Jangankan kepada orang lain, orang tuanya sendiri pun sudah tidak tahan dengan kelakuannya.
  • Konjugasi antarkalimat. Contoh :
    • Kita harus berjuang sedemikian kuatnya agar mendapatkan hasil yang membanggakan ibu dan bapak.
    • Perampok itu tidak memperhatikan ancaman dari polisi yang mengejarnya sebaliknya, dia melawan polisi dengan senjatanya.
  • Konjugasi Subordinatif. Contoh :
    • Biarpun aku tak datang ke sekolah, tetapi aku wajib mengerjakan tugas yang diberikan.
    • Ayahku belum mengajukan hari cuti kepada kantornya sehingga kami belum bisa menentukan liburan.
  1. Kata sandang atau Artikula

Kata sandang atau artikula adalah suatu jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau suatu benda dalam menunjukkan banyaknya sesuatu. Contoh : nya, sang, si, itu, hang, dang, yang. Dalam bahasa Arab fungsi artikula atau kata sandang ini mirip dengan fungsi ‘al’.

Kata sandang dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu kata sandang yang menyatakan gelar, menyatakan makna sekelompok dan menunjuk kepada suatu kaum atau golongan.

  • Kata sandang yang menyatakan gelar. Contoh :
    • Sang Raja hutan sudah menentukan kemana ia akan berkelana mencari mangsa yang sedang berkeliaran.
    • Sang juara, Mike Tyson, memberitahukan kepada media massa bahwa ia berhenti dari dunia tinju yang sudah membesarkan namanya.
    • Sang merah putih berkibar gagah perkasa di ujung bukit bekas penjajah mendirikan markasnya dahulu.
    • Sang suami penari ulung itu mengapa tidak datang rapat ke kelurahan malam kemarin?
    • Sang guru begitu berbangga dengan prestasi muridnya yang diterima diperguruan tinggi negeri.
    • Sri paduka raja datang dan disambut meriah sekali oleh para penduduknya.
  • Kata sandang yang menyatakan makna sekelompok/makna korelatif. Contoh :
    • Para Serdadu kumbang telah menyelesaikan misinya walau terhalang dengan peralatan yang mereka punya.
    • Para ilmuwan yang meneliti mikroba berpotensi terinfeksi penyakit dan tak dapat disembuhkan secara cepat.
    • Perayaan HUT sekolah kami sangat meriah karena akan dihadiri oleh para pejabat daerah kota kami.
  • Kata sandang yang menunjuk pada suatu kaum/golongan. Contoh :
    • Si Adik kecil menangis tersedu-sedu hingga membuat suaranya serak dan matanya bengkak.
    • Si kaya dengan sombongnya melewati kami dengan mengendarai mobil barunya.
    • Jika harga sembako naik, maka si miskin akan semakin terjepit dan tingkat kriminalitas semakin bertambah.
  1. Kata seru atau Interjeksi

Kata seru atau interjeksi adalah kata yang dipakai dalam mengungkapkan perasaan seseorang ketika sedang memiliki emosi seperti marah, kaget, kecewa, heran, sedih.

  • Kata seru asli, seperti : wow, hah, wah, cih, oh, ha, aduh, ya ampun. Contoh :
    • aduh, cantik sekali wanita yang sedang berdiri di halte bus itu!
    • Wow, aku terkejut melihat penampilanmu sekarang!
    • Ya ampun, anggun sekali kamu malam tadi saat mengenakan pakaian model barat itu.
    • Ai, kurus sekali tubuhmu selama training pelatihan di luar kota itu!
    • Loh, kenapa kau masih ada disini ?
    • Cih, dasar tidak tahu malu bisanya hanya meminta belas kasihan orang banyak!
    • Ih, gigimu benar-benar sudah habis dan rusak parah!
    • Cis, muak sekali aku melihat batang hidungmu berkeliaran disini.
    • Idih, kotornya sepatumu, seperti dari sawah saja.
  • Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, seperti : masa, kasihan, celaka. Contoh :
    • Celaka, aku tidak membawa sepeser uang pun.
    • Asyik, nikmat sekali melihat pemandangan pantai sambil ditemani es jeruk buatan emak!
    • Amboi, akhirnya sampai juga aku dengan selamat dari hutan rimba itu!
    • Aduhai, indah sekali pemandangan ini jika dilihat dari atas bukit ini!
    • Sialan, mengapa tidak aku sapa saja ia ketika berpapasan semalam!
  • Kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik dari Indonesia maupun asing, seperti : Ya ampun, Insha Allah dll. Contoh:
    • Ya ampun, entah kenapa aku bisa sangat mudah emosi bila berbicara dengannya akhir-akhir ini
    • Insha Allah, aku akan datang ke acara ulang tahunmu, besok lusa.
    • Puji Tuhan, anakku diterima di perusahaan multinasional yang terkenal itu.
    • Syukurlah, anak kita dapat menimba ilmu di sekolah favorit itu!
  1. Kata penegas atau Partikel penegas

Kata penegas atau partikel merupakan kategori kata tugas yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan bentuk dan hanya memberikan penekanan pada kata yang diikutinya. Dalam bahasa Indonesia terdapat empat jenis partikel penegas yaitu :

  • (-kah) contoh : Bagaimanakah penggunaan alkohol dalam senyawa itu?
  • (-lah) contoh : Cobalah untuk tidak selalu mengkritik pemerintah sekarang!
  • (-pun) contoh : Kalaupun ia masih berkeliaran disini, aku yang akan mengusirnya.
  • (-tah) contoh : Apatah artinya bila hidup dimuka bumi ini tanpa dirimu !

Sekian pembahasan mengenai macam-macam kata tugas dalam  Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat untuk semua, terimakasih!

Categories: kata tugas
Ratna Sumarni S.Pd: