Macam-Macam Puisi Baru Berdasarkan Isinya – Puisi merupakan salah satu diantara jenis-jenis karya sastra selain jenis-jenis novel, macam-macam cerpen, jenis-jenis roman, jenis-jenis pantun, dan jenis-jenis drama yang mengandung contoh makna stilistik di dalamnya. Berdasarkan waktunya, jenis-jenis puisi terbagi menjadi jenis-jenis puisi lama dan jenis-jenis puisi baru. Adapun puisi baru terbagi lagi menjadi beberapa jenis, baik berdasarkan isinya maupun bentuknya. Khusus untuk artikel kali ini, kita akan membahas macam-macam puisi baru berdasarkan isinya.
Berdasarkan isinya, puisi baru terdiri atas:
1. Balada
Jenis puisi baru ini merupakan puisi yang berisi kisah atau cerita tentang seseorang atau sesuatu. Contoh:
Marsinah buruh pabrik arloji,
mengurus presisi:
merakit jarum, sekrup, dan roda gigi;
waktu memang tak pernah kompromi,
ia sangat cermat dan pasti,
Marsinah itu arloji
tak lelah berdetak
memintal kefanaan
yang abadi:
“kami tak punya banyak kehendak
sekadar hidup layak
sebutir nasi.”
(Nukilan puisi Dongeng Marsinah, Sapardi Djoko Damono)
2. Himne
Merupakan jenis puisi baru yang berisi pujian kepada Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
Aku lemas
tapi tak berdaya
Aku tak sambat rasa sakit
atau gatal
Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
tapi tubuhku tida pernah memuaskan
untuk punya posisi ideal dan wajar
Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi
Aku ingin ke jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdianku kepada Allah
Tuhan, aku cinta kepada-Mu
(Tuhan, Aku Cinta Pada-Mu, WS Rendra)
3. Ode
Merupakan puisi baru yang berisi pujian kepada orang-orang yang berjasa.Selain itu, ode juga dapat berisi pujian kepada negara, bangsa, ataupun sesuatu yang mulia. Oleh karena itu, ode juga sering disebut sebagai puisi puji-pujian. Contoh:
Muhammad tak seperti itu.
Tidak gambarmu, tidak gambarku.
Dia hidup damai dalam kalbu
meski dihina dari segala penjuru.
Dialah Muhammad yang kurindu
dan dibela tanpa membencimu
(Nukilan puisi Kanjeng Nabi, Candra Malik)
4. Epigram
Adalah salah satu jenis puisi modern yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Misalnya:
Anak-anak tumbuh mendewasa
akankah aku hanya tumbuh menua?
Kelak mereka butuh lawan bicara,
apakah kala itu aku kakek pelupa?
Anak-Anak tidak selamanya bayi,
mereka butuh tak hanya dimengerti.
Mereka punya mata, punya hati,
tidak cukup harta diwarisi.
Sampai kapan usiaku dilahirkan,
sampai batas itulah aku dihadirkan.
Sebagai orang tua, sebagai teman,
sampai batas waktu yang ditentukan.
Tidak baik jika mereka di sini saja,
hangat dipeluk rumah dan keluarga.
Kehidupan itu pengembaraan jiwa,
dan mereka pengelana berikutnya.
Jika tumbuh dewasa ada ujungnya,
jangan sampai hanya menua sia-sia.
Dalam perjalananku menyusuri usia,
setidaknya harus pernah bijaksana.
(Perjalanan Usia, Candra Malik)
5. Romansa
Adalah puisi baru yang berisi luapan cinta kasih dan sayang. Contoh:
Cinta kita berdua,
adalah istana dari proselen.
Angin telah membawa kedamaian
membelitkan kita dalam pelukan
Bumi telah memberi kekuatan,
kerna kita telah melangkah
dengan ketegasan.
Muraiku,
hati kita berdua
adalah pelangi selusin warna.
(Optimisme, WS Rendra)
6. Elegi
Kebalikan dari romansa, elegi adalah puisi yang berisi kesedihan atau ratapan. Contohnya:
Satu rasa dua kematian
Satu kasih dua kesetiaan
Antara benua dan benua
Tertunggu rindu samudra
Dua kota satu kekosongan
Dua alamat satu kehilangan
Antara nyiur dan salju
Merentang ketidakpedulian tuju
Semoga kekasih tahu jalan kembali
Pada pintu yang membuka dinihari
Ke mana angin membawa diri
Kekasih, semoga kau
Dapat kepenuhan cinta dalam aku tiada
Terpecah dua benua, suatu kelupaan di
…Sisik samudra
(The Tale of Two Continent, Sitor Situmorang)
7. Satir
Jenis puisi baru yang terakhir ini adalah puisi yang berisi sindiran atau kritikan. Contoh:
Sedikit baca,
banyak bicara,
apakah itu logika?
Sedikit menulis,
banyak analisis,
apakah itu logis?
Tapi itulah kita:
menua belaka,
tak mendewasa.
Ya, itulah kita:
merasa bisa,
sok bijaksana
(Itukah Kita?, Candra Malik)
Demikianlah macam-macam puisi baru berdasarkan isinya. Terima kasih.