X

9 Unsur-Unsur Hikayat dalam Bahasa Indonesia

Unsur-Unsur Hikayat dalam Bahasa Indonesia – Setelah sebelumnya kita mengetahui contoh hikayat singkat dan macam-macam hikayat, kali ini kita akan mengetahui unsur-unsur hikayat. Seperti halnya macam-macam cerpen, jenis-jenis novel, macam-macam dongeng, jenis-jenis drama, jenis-jenis roman, dan jenis-jenis prosa lainnya, hikayat juga mempunyai beberapa unsur. Dengan mengetahui beberapa unsur hikayat, kita jadi mengetahui struktur atau unsur apa saja dibalik sebuah hikayat yang telah dibuat. Oleh karenanya, artikel ini akan membahas secara khusus unsur-unsur hikayat yang diambil dari berbagai sumber.

Adapun unsur hikayat itu terdiri atas dua kategori, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Secara intrinsik, unsur-unsur hikayat terdiri atas:

1. Tema atau Ide

adalah inti atau tema dasar dari sebuah cerita hikayat. Ide atau tema hikayat biasanya didapat dari kisah-kisah aktual yang terjadi di masa itu atau juga bisa bersumber dari berbagai kitab keagamaan dan sumber-sumber lainnya. Setelah tema ditentukan, pengarang bisa mengembangkan tema atau ide tersebut melalui penokohan, alur, gaya bahasa, serta unsur-unusr intrinsik lainnya.

2. Sudut Pandang

Adalah posisi atau cara pandang pengarang di dalam hikayat tersebut. Pengarang bisa mengambil sudut pandang pertama (sudut pandang tokoh utama), atau sudut pandang orang ketiga (berperan sebagai pencerita atau pengamat dalam hikayat yang dibuat).

3. Penokohan

Merupakan unsur hikayat yang berisi tokoh-tokoh apa saja yang terlibat di dalamnya. Tokoh-tokoh dalam cerita hikayat bisa berupa tokoh protagonis (tokoh utama atau tokoh yang dianggap baik dalam hikayat), tokoh antagonis (tokoh yang dianggap berseberangan dengan tokoh protagonis), dan tokoh-tokoh lainnya. Sebuah tokoh bisa diceritakan oleh pengarang secara dettil, baik itu ciri-ciri fisiknya, maupun perangai dan pola pikirnya.

4. Latar

Merupakan unsur cerita yang berisi tempat, waktu, dan suasana yang terkandung di dalam hikayat. Latar bisa diambil dari kenyataan sehari-hari maupun hasil rekaan si pengarang.

5. Alur Cerita (Plot)

Merupakan jalan cerita yang hendak dibangun oleh sebuah hikayat. Biasanya, alur atau plot ini terdiri atas pengenalan awal cerita, pengenalan peristiwa, konflik, puncak konflik, dan penyelesaian konflik. Dalam hikayat, semua unsur alur tersebut harus ada dan penempatannya harus runtut, mulai dari pengenalan hingga penyelesaian masalah.

6. Gaya

Adalah cara pengarang menyampaikan sebuah hikayat. Agar penyampaiannya menarik, seorang pengarang biasanya menggunakan berbagai macam-macam majas, seperti macam-macam majas perbandingan, macam-macam majas sindiran, macam-macam majas penegasan, atau macam-macam majas pertentangan.

7. Amanat

Adalah pesan atau ajaran moral yang hendak disampaikan oleh seorang pengarang. Amanat ini biasanya tidak disampaikan secara lugas, melaikan secara tersirat dibalik hikayat yang disampaikan. Oleh karena itu, pembaca mesti membaca hikayat hingga tuntas agar amanat dibalik hikayat dapat ditemukan dan dipelajari oleh pembaca.

Secara ekstrinsik, unsur-unsur hikayat terdiri atas 2 macam, yaitu:

8. Latar Belakang Cerita

Adalah unsur yang menyatakan sebab dikarangnya sebuah hikayat. Untuk mengetahui unsur ini, pembaca mesti menganalisis unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam hikayat, mencari tahu biografi atau riwayat hidup pengarang, serta mengetahui di tahun berapakah hikayat itu dibuat. Dengan begitu, pembaca bisa tahu latar belakang atau sebab hikayat itu dibuat.

9. Nilai-Nilai Kehidupan

Terdiri dari nilai moral, agama, budaya dan sebagainya yang mempengaruhi terbentuknya sebuah hikayat. Unsur ini bisa diketahui dari nilai-nilai apa saja yang dianut oleh seorang pengarang atau nilai-nilai dan kebudayaan apa saja yang saat itu dominan di masyarakat.

Demikianlah pembahasan mengenai unsur-unsur hikayat. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Terima kasih.

Categories: hikayat
Ratna Sumarni S.Pd: