Contoh Bidal dalam Bahasa Indonesia – Kedudukan bidal dalam bahasa Indonesia sangatlah unik. Di satu sisi, bidal termasuk ke dalam jenis-jenis puisi lama bersama dengan jenis-jenis syair, jenis-jenis pantun, contoh pantun karmina, contoh pantun talibun, contoh pantun berkait dan contohnya dalam bahasa Indonesia, dan gurindam – pengertian, ciri, jenis, dan contohnya. Di lain sisi, bidal juga termasuk dalam macam-macam peribahasa, bersama dengan contoh ungkapan beserta maknanya, idiom, dan contoh pameo dan artinya. Menurut laman Wikipedia, bidal merupakan puisi lama yang berbentuk seperti puisi, serta berisi sindiran, peringatan, nasihat, dan sejenisnya. Mempunyai arti yang lugas, berirama, dan berima adalah tiga ciri khas dari bidal atau bidalan.
Adapun contoh bidal dalam bahasa Indonesia yang mesti diketahui adalah sebagai berikut:
- Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau.
- Ada budi ada talas, ada budi ada balas.
- Ikan sepat ikan gabus, makin cepat makin bagus.
- Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlewati.
- Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa duga.
- Tua-tua keladi, makin tua makin jadi.
- biar bersimpuh peluh d muka, jangan tersingkap kain basahan.
- Bongkok kali penyangkut insang, bongkok fiil penyangkut hutang.
- Di dalam manis ada pahitnya, di dalam pahit ada manisnya.
- Kalau puntung masih berapi, janganlah dihembus-hembus juga.
- Lulus tangan dilakukan, lulus kaki dilangkahkan.
- Jika kail panjang sejengkal, lautan dalam jangan juga.
- Terlajak perahu boleh diundur, terlajak kata buruk padahnya.
- Sesat di hulu jalan, balik ke pangkal jalan.
- Jikalau beranak, ikuti kata bidan.
- Adat bersendi syarak, syarak bersendi adat.
- Adat diisi, lembaga dituang.
- Adat periuk berkerak, adat berlesung berdekak.
- Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung.
- Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan.
- Angguk bukan, geleng ia.
- Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.
- Berbilang dari esa, mengaji dari alif.
- Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya.
- Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau.
- Dangkal telah ke seberang, dalam telah ajuk.
- Empang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit.
- Enggan seribu daya, mau sepatah kata.
- Esa hilang, dua terbilang.
- Gajah mati meninggalkan gading, orang mati meninggalkan nama.
- Gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan.
- Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua.
- Ikut hati mati, ikut mata buta.
- Ingat sebelum kena, ingat sebelum habis.
- Seperti ilmu padi, makin berisi makin merunduk.
- Isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita.
- Jika pisau baja, makin dikikir bertambah tumpul.
- Kalah jadi abu, menang jadi arang.
- Kain ama dicampak buang, kain baru pula dicari.
- Kasihan anak tangan-tangankan, kasihan biji tiggal-tinggalkan.
- Laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan.
- Memikul di bahu, menjunjung di kepala.
- Pecah anak buyung, tempayan ada.
- Sungguhpun kawat yang dibentuk, ikan di laut yang diadang.
- Gayung bersambut, kata menjawab.
- Setinggi-tinggi bangau terbang, surutnya ke kubangan.
Demikianlah contoh bidal dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca sekalian. Jika ingin mengetahui lebih lanjut soal peribahasa dan puisi lama, pembaca bisa membuka artikel kumpulan peribahasa, contoh peribahasa perumpamaan, jenis-jenis pantun berdasarkan isinya, jenis-jenis pantun berdasarkan bentuknya, contoh syair 4 bait dan maknanya, dan contoh syair pendidikan dan maknanya. Sekian dan terima kasih.