Contoh Frasa Endosentris dan Eksosentris dalam Bahasa Indonesia – Frasa menjadi tema yang sering dibahas, mulai dari frasa dalam Bahasa Indonesia, jenis jenis frasa, hingga contoh frasa dan klausa. Beberapa jenis frasa pun sudah dibahas dalam artikel sebelumnya, seperti frasa idiomatik dan contohnya, contoh frasa numeralia dalam Bahasa Indonesia, contoh frasa preposisional dalam Bahasa Indonesia, contoh frasa verba aktif, contoh kata frasa dalam bahasa Indonesia, contoh frasa adjektiva dalam kalimat, contoh frasa nomina, contoh frasa verba dalam bahasa Indonesia, dan contoh frasa pronominal dalam bahasa Indonesia. Bahasan kita kali ini masih mengenai frasa, yaitu contoh frasa edosentris dan eksosentris dalam bahasa Indonesia.
Frasa Endosentris
Frasa endosentris merupakan frasa yang unsur pusatnya dapat menggantikan unsur tertentu. Misalnya seperti pada frasa sedang membaca. Kata membaca mempunyai peran sebagai frasa endosentris. Sebab, jika kata sedang dihilangkan, maka kata membaca bisa mengganti kata tersebut.
Jenis Frasa Endosentris :
1. Frasa Endosentris Koordinatif
Adalah frasa endosentris yang semua unsurnya merupakan unsur pusat. Untuk dua unsur pusat yang mempunyai arti yang beda, maka diberi sisipan kata hubung dan, atau. Misal: suami istri, pendidikan dan pembinaan.
Contoh :
- Pasangan suami istri itu terlihat kompak dengan seragam batik yang dikenakannya.
- Ani dan Ina merupakan kakak beradik.
- Sekolah harus menerapkan sistem pendidikan dan pembinaan yang baik.
- Baik atau buruknya merupakan resiko yang harus kita terima.
2. Frasa Endosentris Atributif
Jenis frasa endosentris terdiri dari unsur pusat dan atribut. Unsur atribut adalah unsur yang menerangkan unsur pusat agar frasanya lebih bermakna. Contoh: sekolah kejuruan (unsur pusat= sekolah, atributif= kejuruan).
Contoh :
- Kami berjumpa dengannya kemarin sore (unsur pusat : kemarin, atributif : sore).
- Perusahaan itu melakukan investasi jangka panjang (unsur pusat : investasi, atributif : jangka panjang).
- Pemilihan kepala daerah akan dilaksanakan serentak di seluruh daerah Indonesia (unsur pusat : pemilihan, atributif : kepala daerah).
- Andri membeli buku impor dari toko buku yang baru dibuka itu. (unsur pusat : buku, atributif : baru).
3. Frasa Endosentris Apositif
Jenis frasa endosentri yang memiliki unsur penjelas unsur pusat atau disebut sebagai aposisi. Misal : Bandung, kota kembang( unsur pusat = Bandung, aposisi = kota kembang).
Contoh :
- Kami berwisata ke kota gudeg, Yogyakarta.
- Reza Rahadian, aktor berbakat Indonesia, yang meraih penghargaan dari festival film internasional.
- Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, memberi sambutan pada acar HUT TNI ke-72.
- Islandia, negeri dengan jumlah penduduk terkecil di Eropa, lolos ke piala dunia untuk pertama kalinya.
Frasa Eksosentris
Kebalikan dari frasa endosentris, frasa eksosentris adalah frasa yang justru tidak memiliki unsur pusat. Sehingga, tidak ada satu unsur yang dapat menggantikan unsur lainnya. Frasa ini biasanya dibentuk oleh preposisi (kata ganti), konjungsi (kata sambung), dan nomina (kata benda).
Jenis Frasa Eksosentris :
1. Frasa Eksosentris Direktif
Adalah jenis frasa eksosentris yang terdiri atas preposisi dan nomina. Seperti : di rumah, ke pasar.
Contoh :
- Ibu baru saja berbelanja di pasar.
- Syamsul membawa banyak oleh-oleh dari Makassar.
- Sejak pagi, Romlah mengurung diri di kamarnya.
- Sebentar lagi, adik pulang dari sekolah.
2. Frasa Eksosentris Nondirektif
Merupakan jenis frasa eksosentris yang unsur pertamanya adalah kata sebutan (si atau sang) atau kata lain seperti yang, para, dan kaum. Sementara itu, unsur keduanya adalah kata atau kelompok kata berkategori nomina, adjektiva (kata sifat), dan verba (kata kerja).
Contoh :
- Sang jawara judi itu pergi meninggalkan kota.
- Si Udin tersenyum-senyum sendirian.
- Kaum buruh akan mengadakan aksi demo besar-besaran di depan gedung DPR.
- Yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut adalah saya.
- Penarikan dana besar-besaran yang dilakukan para investor membuat rupiah bergejolak.
3. Frasa Eksosentris Konektif
Merupakan jenis frasa eksosentris yang salah satu unsurnya berperan sebagai unsur penghubung. Contoh: lekas pulang. Kata lekas berperan sebagai unsur penghubung.
Contoh :
- Ayah menyuruhmu lekas pulang dari pesta itu.
- Saat aku hendak berangkat ke kantor, tiba-tiba hujan turun dengan deras.
- Ketika lewat jalan tersebut, aku mendengar suara-suara ganjil.
- Segera kemasi barang-barangmu, kita akan berangkat sekarang juga.
Demikian pembahasan mengenai contoh frasa endosentris dan eksosentris dalam Bahasa Indonesia. Semoga memberi manfaat bagi pembaca sekalian.