X

22 Contoh Pantun Talibun 6 Baris

Contoh Pantun Talibun – Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama yang memiliki irama dan rima. Melalui pantun biasanya disampaikan amanat yang berharga. Pantun juga terkadang digunakan sebagai sarana untuk memberikan teka-teki atau hanya sekedar bercanda. Terdapat banyak jenis jenis pantun di Indonesia. Pada artikel sebelumnya telah dibahas juga mengenai ciri ciri pantun dan contoh pantun karmina. Pada kesempatan kali ini, akan dibahas salah satu jenis pantun yaitu pantun talibun.

Pengertian Pantun Talibun

Pantun talibun merupakan bentuk puisi lama yang memiliki sampiran dan isi. Talibun identik dengan jumlah barisnya yang berjumlah genap dan lebih dari 4 baris, misalnya 6 baris, 8 baris, 10 baris. Jika pantun talibun berisi 4 baris maka 2 baris pertama adalah sampiran dan 2 baris berikutnya adalah isi. Begitu juga dengan pantun talibun 6 baris maka 3 baris pertama adalah sampiran dan 3 baris berikutnya adalah isi. Aturan ini berlaku untuk pantun talibun dengan jumlah baris berapapun.

Ciri Ciri Pantun Talibun

Beberapa ciri khusus dari pantun talibun antara lain:

  • Talibun memiliki jumlah baris genap
  • Bersajak abc-abc, atau abcd-abcd, sesuai jumlah barisnya
  • Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
  • Gaya bahasa biasanya menggunakan pengulangan yang berima
  • Setengah bagian awal berupa sampiran, dan setengah bagian yang lain berupa isi

Contoh Pantun Talibun

(1) Di kala mendung mulai menyapa

Rintik hujan mulai bersiap

Pelangi pun telah menyemburat

Jika hendak beroleh surga

Buat amal soleh padat merayap

Tinggalkan semua hal maksiat

(2) Pasang wajah muka memelas

Orang sekitar sampai kesal

Hingga semua berpaling muka

Tuntutlah ilmu dengan ikhlas

Agar kelak tak menyesal

Siap menghadapi tantangan dunia

(3) Berlayar ke pulau antah berantah

Menerjang gulungan ombak

Bersama nahkoda tak kenal kalah

Agar kau tak bersusah payah

Melewati masa depanmu kelak

Tuntutlah ilmu tak kenal lelah

(4) Mencari udang memakai jala

Udang sirna tak tahu kemana

Meninggalkan harap di ujung usaha

Tiada hari tanpa duka merana

Kelak engkau di masa tua

Jika tak manfaatkan masa muda

(5) Burung elang terbang tinggi

Membidik mangsa di daratan Jawa

Makanan hilang di tengah rawa

Wahai kalian para muda mudi

Jangan lengah dan terperdaya

Dengan rayuan sesat dunia

(6) Pergi ke pasar kala fajar

Mencari baju berwarna biru

Berlengan pendek bukannya panjang

Wahai wanita mulailah sadar

Peranmu kelak sebagai ibu

Membuat generasi rajin sembahyang

(7) Melihat kambing di siang hari

Kambing jawa bukannya ketawa

Bertubuh kekar nan perkasa

Janganlah pernah menyombongkan diri

Di depan teman dan tetangga

Kelak engkau tak punya wibawa

(8) Melihat guru sedang mengajar

Mengajar agama dengan telaten

Hingga fajar berubah petang

Kalau engkau rajin belajar

Siapkan bekal tuk masa depan

Insya Allah semua menjadi terang

(9) Kapal pesiar gagal berlayar

Kerana hujan beserta badai

Petir pun tak ingin kalah bersaing

Baiknya kita rajin belajar

Agar cita tetap tercapai

tuk masa depan yang gemilang

(10) Bunga mawar telah merekah

Jangan memetik tanpa meminta

Bisa terluka nanti di tangan

Wahai pemuda janganlah lemah

Gapailah sejatinya cinta

Agar bisa mewarnai kehidupan

(11) Terlihat ular di siang hari

Tubuh melingkar tak bergerak jua

Kuning hitam warna tubuhnya

Marilah kita mendekatkan diri

Pada kuasa Yang Maha Kuasa

Dengan sembahyang dan berdoa

(12) Beli nasi lauk rendang

Ingat sambal cabai hijau

Pakai kertas anti basah

Kalau cinta mulai terbayang

Di pikiran hanya dikau

Membuat hati galau gelisah

(13) Pergi ke tambak tangkap ikan

Jala di tangan siap sedia

Ikan didapat hilang jalanya

Kawan semua tolong maafkan

Salah khilaf yang tak sengaja

Moga kita kembali ke fitrah-Nya

(14) Jalan pagi sebelum fajar

Lihat sunyi di setiap sudut

Menunggu surya mulai menyapa

Jadilah insan yang tegar

Dalam menghadapi semua kemelut

Hingga semua terasa nyata

(15) Anak kecil belajar menari

Jatuh berkali-kali tak mengapa

Karena pasti selalu bangun

Sedih rasanya hatiku ini

Melihat kau berjalan dengannya

Bersuka cita bergandeng tangan

(16) Pergi ke kota jalannya lebar

Membawa barang dalam ikatan

Semua ikatan ada dalam wadah

Wadah dibawa oleh kedua tangan

Dag dig dug jantung ini berdebar

Hati merasa tidak karuan

Melihat pria dengan rambut terbelah

Sungguh ia pria idaman

(17) Tangkap macan siapkan parang

Parang tajam hilangkan sengsara

Macan mati tinggalkan permata

Untuk persembahan bagi adinda

Kakanda mengarungi lautan garang

Untuk pergi demi hilangkan lara

Disini adinda tak pernah pejamkan mata

Demi menunggu kepulangan kakanda

(18) Pelangi yang ditunggu akhirnya datang jua

Memancarkan kecantikan luar biasa

Semua insan tak dapat menerka

Apakah pertanda semua nuansa

Sayangilah kedua orang tua

Jangan kalian berbuat dosa

Dengan menyakiti hati mereka

Jika tak ingin mendapat murka Yang Kuasa

(19) Safari religi ke kota Jeddah

Tidak lupa membeli kurma

Kurma muda untuk sebuah cita

Cita dari cinta dan jenaka

Hidup di dunia haruslah beribadah

Jalankan selalu perintah agama

Itu semua perintah sang Pencipta

Untuk meraih surga dan menjauhi neraka

(20) Duduk termenung menatap bulan purnama

Mengenang semua perilaku yang berbudi

Yang berbudi tak ada yang berkuasa

Menangkap cahaya bulan agar terjerat

Didiklah putra dan putri ilmu agama

Untuk menjadi orang yang berbudi

Agar jauh dari perbuatan dosa

dan selamat dunia serta akhirat

(21) Niat hati ingin menanam melati

Tanam di atas tanah sendiri

Tapi jangan pernah tanamkan hati

Karena hama kan buatnya binasa

Jikalau hendak mendapat cinta sejati

Jagalah hati jangan sampai lupa diri

Cinta sejati tak akan kau dapati

Kecuali cinta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

(22) Bunga di pasar sangat bergelimang

Semua bertebaran di atas genangan

Genangan membuat noda menghitam

Kelam dan tiada mengering

Andaikan kebahagiaan mulai menghilang

Kemudian timbullah semua kenangan

Kau jangan menangis sehari semalam

Kau jangan menangis hingga mata kering

Ingatlah Tuhan sumber kebahagiaan

Demikianlah contoh-contoh pantun talibun yang dipaparkan pada artikel kali ini. Semoga contoh pantun talibun ini dapat semakin menambah pemahaman Anda mengenai materi ini. Jangan lupa berlatih membuat pantun talibun versi Anda ya! Terima kasih.

Categories: Pantun
Ratna Sumarni S.Pd: