Tata Cara Penulisan Catatan Kaki yang baik dan benar dalam Bahasa Indonesia
Karya ilmiah adalah laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian dengan memenuhi kaidah penulisan dan etika keilmuan yang telah dikukuhkan oleh ahli pendidikan dan masyarakat keilmuan. Jika pada artikel sebelumnya telah diuraikan tentang contoh kata pengantar dari suatu karya ilmiah, maka kali ini kita akan membahas salah satu unsur yang tak kalah penting dari sebuah karya ilmiah yaitu catatan kaki. Apa yang dimaksud dengan catatan kaki? Bagaimana tata cara penulisan catatan kaki yang baik dan benar dalam bahasa Indonesia? Serta apa yang membedakan catatan kaki dengan daftar pustaka?
Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki atau yang lebih dikenal dengan sebutan footnote adalah catatan atau keterangan tambahan dari suatu teks bacaan yang diletakkan di margin bawah. Sedangkan seorang Gorys Keraf (1994 : 143) mengemukakan bahwa catatan kaki adalah keterangan dari teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Catatan kaki dapat ditemukan pada hampir semua karya ilmiah (seperti : tesis, skripsi/tugas akhir, makalah, proposal) dan beberapa karya tulis (seperti : buku pelajaran, novel non fiksi).
Adapun yang membedakan antara catatan kaki dengan daftar pustaka adalah letak dari catatan atau keterangan tersebut. Daftar pustaka ditulis di akhir karya ilmiah/karya tulis pada satu halaman khusus secara sekaligus. Sedangkan catatan kaki ditulis pada margin bawah lembaran/halaman yang sama dengan teks bacaan yang bersangkutan (teks bacaan yang diberi keterangan tambahan).
Fungsi Catatan Kaki
Penggunaan catatan kaki pada suatu karya ilmiah/karya tulis memiliki fungsi penting, yaitu sebagai berikut :
- untuk memenuhi salah satu kode etik yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah dan karya tulis
- sebagai bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap karya orang lain
- untuk menjelaskan sumber kutipan dari teks bacaan yang terdapat dalam karya ilmiah/karya tulis
- untuk memberikan keterangan tambahan atau komentar
- sebagai pedoman dalam menyusun daftar bacaan (bibliografi)
- sebagai bukti pendukung keaslian suatu penemuan atau pernyataan yang dikemukakan dalam karya ilmiah/karya tulis
- untuk menambah pembahasan yang dibutuhkan dari sebuah pernyataan dalam teks bacaan, namun tambahan pembahasan tersebut tidak relevan jika ditempatkan dalam teks bacaan
Jenis jenis Catatan Kaki
Dalam sebuah tulisan karya ilmiah, terdapat dua jenis catatan kaki yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut :
- Catatan Kaki Lengkap
Catatan kaki yang ditulis lengkap dengan menuliskan nama penulis/pengarang, judul buku, nama atau nomor seri (jika ada), jumlah jilid (jika ada), nomor cetakan, nama penerbit, kota terbit, tahun terbit, nomor halaman. - Catatan Kaki Singkat
Catatan kaki yang singkat terdiri dari 3 macam, antara lain :- Ibid (Ibidium) : sama dengan diatas
Digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang berada tepat diatasnya. - Op.cit (opere citato) : karya yang telah dikutip
Digunakan untuk catatan kaki yang pernah dikutip sebelumnya, tapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain, dan catatan kaki ini diambil dari halaman yang berbeda dengan kutipan sebelumnya tersebut. - Loc.cit (loco citato) : tempat yang telah dikutip
Digunakan untuk catatan kaki yang pernah dikutip sebelumnya, tapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain, dan catatan kaki ini diambil dari halaman yang sama dengan kutipan sebelumnya tersebut.
- Ibid (Ibidium) : sama dengan diatas
Sistematika Penulisan Catatan Kaki
Dalam menulis sebuah catatan kaki karya ilmiah/karya tulis, terdapat aturan sistematika penulisan yang harus dipatuhi, yaitu sebagai berikut :
- berjarak 4 spasi dari teks bacaan, dan 14 karakter dari margin kiri
- ketikan catatan kaki menggunakan spasi satu
- diberi nomor
- nomor catatan kaki diketik dengan jarak 6 karakter dari margin kiri
- jika catatan kaki lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya diketik mengikuti margin teks biasa
- jika ada lebih dari satu catatan kaki, maka jarak antara satu catatan dengan catatan lainnya menggunakan spasi yang sama dengan spasi teks bacaan
- jarak baris terakhir catatan kaki dengan ujung kertas bagian bawah adalah 3 cm
- keterangan yang panjang tidak boleh disambung ke halaman selanjutnya, lebih baik memotong tulisan asli daripada memotong catatan kaki
- jika ada catatan kaki yang sama terletak berurutan (misal : catatan kaki nomor 2 dan catatan kaki nomor 3 sama), cukup ditulis dengan kata “ibid.”
- jika ada catatan kaki yang sama tapi tidak berurutan, cukup ditulis dengan kata “op.cit.”
- jika ada catatan kaki yang sama tapi sudah disisipi oleh catatan kaki yang memiliki sumber berbeda, maka cukup ditulis dengan kata “loc.cit.”
- untuk keterangan tentang referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya seperti daftar pustaka tapi nama penulis/pengarang tidak dibalik
- nomor kutipan ditulis setengah spasi lebih tinggi daripada tulisan catatan kaki
- judul buku dicetak miring (jika diketik dengan komputer), tapi cukup digaris bawahi (jika ditulis tangan)
- kutipan atau referensi yang tidak bersumber dari buku, tidak perlu dicetak miring
- diketik menggunakan tanda hubung koma (,) kecuali setelah kota terbit digunakan tanda titik dua (:)
- jika ada dua penulis/pengarang, maka nama penulis/pengarang ditulis semua
- jika ada lebih dari dua penulis/pengarang, hanya nama pengarang pertama yang ditulis, lalu pengarang lainnya cukup tuliskan dkk atau et al
- jika kutipan bersumber dari internet, tuliskan nama depan dan belakang penulis, judul dokumen, nama website, alamat http website, tanggal dokumen tersebut diambil/unduh
Contoh Penulisan Catatan Kaki
- Catatan Kaki dari Buku
- Satu atau dua pengarang
1Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Pendidikan Kewarganegaraan, (Bekasi : Adhi Aksara Abadi Indonesia, 2008), hlm. 27. - Tiga atau lebih pengarang
2Sri Purwati, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam 2, (Surakarta : Putra Nugraha, 2008), hlm. 78. - Ibid (Ibidium)
1Sri Purwati, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam 2, (Surakarta : Putra Nugraha, 2008), hlm. 78.
2Ibid. (jika dikutip dari halaman yang sama)
3Ibid, 17-23. (jika dikutip dari halaman yang berbeda) - Op.Cit (Opere Citato)
1Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Pendidikan Kewarganegaraan, (Bekasi : Adhi Aksara Abadi Indonesia, 2008), hlm. 27.
2Sri Purwati, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam 2, (Surakarta : Putra Nugraha, 2008), hlm. 78.
3Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Op.Cit., 109. - Loc.Cit (Loco Citato)
1Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Pendidikan Kewarganegaraan, (Bekasi : Adhi Aksara Abadi Indonesia, 2008), hlm. 27.
2Sri Purwati, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam 2, (Surakarta : Putra Nugraha, 2008), hlm. 78.
3Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Loc.Cit. - Sumber dari buku yang berjilid
1Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Pendidikan Kewarganegaraan, Jilid 1, (Bekasi : Adhi Aksara Abadi Indonesia, 2008), Cet. 3, hlm. 27.
- Satu atau dua pengarang
- Catatan Kaki dari Karya Ilmiah
1Nasiruddin, “Asketisisme Hasan Al-Bashri (Tinjauan Sosio-Historis)”, Tesis Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogayakarta, (Yogyakarta: Perpustakaan PascaSarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2000), hlm. 27, t.d. - Catatan Kaki dari Koran/Surat Kabar
2Media Indonesia, 20 Desember 2016, hlm. 8. - Catatan Kaki dari Majalah
3Ade Iwan Setiawan, “Pasang Surut Perekonomian Indonesia” Tempo, 20 Desember 2016, hlm. 44. - Catatan Kaki dari Internet
4Arif Hermawan, “Cara Sukses Menjalankan Bisnis Online”, Bisnis Online, diakses dari http://www.bisnisonline.com/cara-sukses-menjalankan-bisnis-online.html, pada tanggal 20 Desember 2016 pukul 07.00
- jenis jenis karangan
- jenis jenis imbuhan
- jenis jenis kata serapan
- jenis jenis kata ganti
- jenis jenis kata ulang
- macam macam dongeng
- penggunaan tanda baca
- ciri ciri pantun
- kumpulan peribahasa
- paragraf deskripsi
- contoh karangan eksposisi
- contoh kalimat efektif dan tidak efektif
- contoh majas litotes
- contoh kata ganti
- contoh kalimat tunggal
Catatan kaki tak dapat diremehkan dari sebuah karya ilmiah ataupun karya tulis sebagai bukti keaslian kutipan atau pernyataan yang dikemukakan. Demikianlah pembahasan tentang pengertian, fungsi, jenis-jenis, dan tata cara penulisan catatan kaki yang baik dan benar dalam bahasa Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat.