31 Contoh Majas Satire dalam Bahasa Indonesia
Menurut laman Wikipedia, majas satire merupakan majas atau gaya bahasa yang berfungsi untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. Sindiran tersebut biasanya disampaikan secara tidak langsung atau berupa kiasan. Majas ini sendiri termasuk ke dalam macam-macam majas sindiran selain contoh majas ironi dan contoh majas sarkasme. Pada artikel kali ini, akan ditampilkan beberapa contoh majas satire dalam bahasa Indonesia.
Adapun contoh-contoh dari majas satire tersebut adalah sebagai berikut.
- Percuma saja aku berbicara hingga mulutku berbusa, kalau ternyata ucapanku ini tak didengar juga.
- Apakah hati nuranimu saat ini sedang tidur? Bisa-bisanya kau berbuat jahat kepada Ibumu sendiri!
- Sudah berapa kau tidak makan? Lahap sekali makanmu itu!
- Begitu asyiknya kalian bergosip, sampai salam dariku saja tidak kalian anggap.
- Alamak, tak ada yang menyahut ucapanku sama sekali! Apakah jangan-jangan tadi aku berbicara dengan pepohonan?
- Sudah berapa tahun kau belajar masak? Masakanmu kok rasanya begini-begini saja!
- Sarapan apa kau pagi tadi? Kelakuanmu aneh sekali hari ini.
- Setan apa yang tengah merasukimu saat ini? Bisa-bisanya kau berbuat kejam begitu pada istrimu!
- Tumben sekali kau bisa berbicara dengan bijak. Habis terbentur tembok ya kepalamu?
- Mimpi apa kau semalam? Mukamu pucat sekali hari ini!
- Aku tak menyangka ternyata kau itu serigala berbulu domba. Tega-teganya kamu menipuku dari belakang.
- Nuranimu lagi tidur ya? Bisa-bisanya kau mengeroyoki temanmu di depan umum.
- Syaraf otakmu sedang putus ya? Bisa-bisanya kau berpikir curang seperti itu!
- Kau tak pernah diajari cara mengucapkan terima kasih ya? Kamu sudah dia bantu, tapi kamu malah mengabaikan dia.
- Tumben sekali kau berpikiran secerdas itu. Jangan-jangan tadi kau salah minum obat ya?
- Percuma saja aku bekerja hingga badanku jadi tengkorak begini, kalau ternyata hasil kerjaku tak dihargai juga.
- Badan sih boleh tinggi, tapi hatinya jangan tinggi juga dong!
- Ah, percuma saja kau punya sepasang mata, kalau sosokku ini saja tak pernah kau tengok sekalipun!
- Ah, untuk apa kau bertahun-tahun membesarkan badanmu, kalau mengangkat galon ini saja kau tidak bisa!
- Apa gajimu dalam sebulan sangat kecil ya, sampai-sampai membeli baju pun kau tak sanggup?
- Hei, paru-parumu sekarang terbuat dari batu ya? Sudah sakit begini masih saja kau merokok!
- Ah, percuma saja aku menasihatimu, kalu ternyata selama ini ucapanku hanya dianggap hembusan angin saja!
- Kau sekarang buta warna ya? Sudah tahu tadi lampu merah. Eh, kau malah seenaknya menerobos.
- Hambar sekali masakan ini! Apakah persediaan bumbu-bumbu masakan di rumah kita sudah sangat sedikit ya?
- Apakah aku harus membenturkan kepalamu ke tembok, agar kau menyadari kesalahan yang kau buat itu?
- Kau lupa bawa jam tangan ya? Bisa-bisanya kau bermain sampai lupa waktu!
- Kau tak bisa membaca waktu ya, sampai-sampai kau tak tahu kalau aku menunggumu sampai lma jam lamanya.
- Kau sudah gila ya? Badanmu sudah kurus begitu tapi kau masih saja berdiet.
- Pasokan cabai di rumahmu sangat banyak sekali ya, sampai-sampai pisang goreng ini kau beri cabai supaya pedas.
- Setahuku, kau sudah lama bekerja di sini. Tapi, mengapa ya hasil kerjamu begitu-begitu saja?
- Percuma saja aku menaingis darah untukmu, kalau ternyata kau tak peduli sama sekali dengan perasaanku!
Demikianlah beberapa contoh majas satire dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh majas lainnya, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu contoh majas retorik, contoh majas klimaks, contoh majas oksimoron, contoh majas litotes, dan contoh majas elipsis. Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.