X

4 Contoh Paragraf Ekspositoris tentang Pendidikan dalam Bahasa Indonesia

Salah satu jenis-jenis paragraf yang ada adalah paragraf ekspositoris. Paragraf ini merupakan paragraf yang berisi penmbahasan suatu tema atau topik yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca. Contoh-contoh dari paragraf ini pun sudah pernah dibahas sebelumnya, yaitu contoh paragraf ekspositoris singkat dan contoh paragraf ekspositoris tentang kesehatan. Artikel kali ini juga akan membahas contoh paragraf ekspositoris dengan pendidikan sebagai temanya. Tema ini sendiri juga pernah dijadikan tema artikel-atikel sebelumnya, seperti contoh paragraf argumentasi tentang pendidikan, contoh paragraf narasi tentang pendidikan, contoh paragraf induktif tentang pendidikan, contoh paragraf persuasi tentang pendidikan, dan contoh paragraf sebab akibat tentang pendidikan.

Tanpa perlu berlama-lama lagi, berikut contoh paragraf ekspositoris tentang pendidikan dalam bahasa Indonesia.

Contoh 1:

Sebuah bibit tidak akan menjadi tanaman dalam waktu singkat. Dibutuhkan sebuah proses panjang agar sang bibit menjadi sebuah tanaman. Ilustrasi tersebut berlaku untuk pendidikan anak-anak kita. Perlu adanya proses panjang yang berkesinambungan agar anak-anak kita bisa menjadi baik dan pintar melalui pendidikan. Tanpa melalui proses tersebut, nantinya anak-anak hanya akan tumbuh dewasa tanpa adanya kecerdasan dan kebaikan di dalam dirinya.

Contoh 2:

Mengajarkan nilai-nilai moral kepada peserta didik tak cukup disampaikan secara lisan saja. Pendidik juga mesti bisa mengamalkan atau mencontohkan langsung lewat perbuatan pendidik di kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, peserta didik menjadi lebih paham bagaimana cara mengamalkan nilai-nilai moral serta apa dampak positif dari pengamalan nilai moral tersebut.

Contoh 3:

Pendidikan terbagi atas tiga jalur, yatiu pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang tersistematis dan berjenjang. Sementara itu, pendidikan nonformal adalah pendidikan di luar pendidikan formal yang tersistematis juga berjenjang. Hasil dari pendidikan informal dapat dihargai setara dengan pendidikan formal jika lembaga pendidikan nonformal telah mengikuti proses penilaian kesetaraan yang dilakukan oleh lembaga khusus yang ditunjuk oleh pemerintah. Pendidikan informal adalah pendidikan yang berada di lingkungan masyarakat dan keluarga. Seperti halnya pendidikan informal, hasil pendidikan informal juga bisa dihargai setara dengan pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan yang dilakukan oleh lembaga khusus yang ditunjuk oleh pemerintah.

Contoh 4:

Kegiatan ekstrakulikuler di sekolah diharapkan mampu diikuti oleh seluruh siswa. Dengan mengikuti ekstrakulikuler, siswa mampu mengasah minat dan bakat yang dia miliki, serta siswa dapat belajar untuk lebih bertanggung jawab saat mengemban tugas dari ekstrakulikuler yang diikuti. selain itu, siswa juga akan belajar membagi waktu antara tugas sekolah dan ekstrakulikuler yang digeluti. Hal itu sangat penting untuk dipelajari siswa karena ketika masuk perguruan nanti, siswa akan terbiasa membagi waktu antara belajar di kelas dan kegiatan di luar kelas. Adapun ekstrakulikuler yang mesti diikuti oleh para siswa adalah ekstrakulikuler yang sesuai dengan minat dan bakat siswa tersebut.

Contoh-contoh di atas adalah sebagian kecil dari contoh paragraf ekspositoris tentang pendidikan dalam bahasa Indonesia. Pembaca bisa mengembangkan dan mengkreasikan sendiri paragraf ekspositoris bertema pendidikan dengan pola-pola yang ada di dalam paragraf ekspositoris, yaitu sebab-akibat, proses, dan ilustrasi. Adapun untuk pembahasan kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan pembaca sekalian, baik itu di ranah paragraf ekspositoris khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.

Categories: Paragraf
Ratna Sumarni S.Pd: