X

Gurindam – Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) “kirindam” yang diartikan sebagai perumpamaan. Gurindam adalah bagian dari kekayaan sastra. Karya pendek ini dibawa oleh orang India yang tentunya juga diilhami oleh pengaruh kesusastraan Hindu. Gurindam merupakan bentuk puisi lama yang ditandai dengan dua baris kalimat ber-rima sama namun dalam satu kesatuan. Secara definisi, gurindam diartikan sebagai karya sastra lama yang berbentuk seperti puisi dan terdiri dari dua baris kalimat dengan sajak (rima) yang sama. Biasanya gurindam terdiri lebih dari satu bait. Pada baris pertama, gurindam berisi sebuah persoalan atau syarat, sedangkan pada baris kedua gurindam menjawab persoalan pada baris pertama.

Gurindam diidentikan dengan pantun nasehat. Padahal, pada dasarnya kedua karya sastra ini berbeda. Gurindam terdiri dari dua larik saja dalam satu bait, sedangkan pantun bisa lebih dari empat larik. Berikut ini adalah beberapa ciri khas gurindam yang dapat membedakannya dari karya sastra yang lain.

Ciri-Ciri Gurindam

  • Pada tiap baris bersajak A-A, B-B, dan seterusnya.
  • Gurindam hanya terdiri dari dua baris, tidak lebih pada tiap baitnya. Selain itu jumlah kata per baris hanya sekitar 10 kata saja.
  • Gurindam berisi nasehat hidup
  • Pada tiap baris gurindam mempunyai hubungan sebab-akibat.
  • Baris kedua berupa isi.

Sama seperti beberapa jenis karya sastra pada umumnya yang dikategorikan berdasarkan ciri khas, begitu juga dengan gurindam. Menurut baris yang dimiliki terdapat dua jenis atau bentuk dari gurindam. Jenis gurindam akan dipaparkan seperti pada penjelasan dibawah ini.

Jenis-Jenis Gurindam

  1. Gurindam Berangkai, adalah bentuk gurindam yang ditandai dengan kata yang sama pada baris pertama tiap baitnya. Contoh :
    • Lakukan saja yang menurutmu benar
      Lakukan saja yang menurutmu pantas
      Hidup hanya bergantung hati
      Hidup hanya sesaat dan kemudian mati
  2. Gurindam Berkait, adalah gurindam yang ditandai dengan adanya keterkaitan antara bait pertama dengan bait-bait seterusnya. Contoh :
    • Siapa tak ingin sesat dunia akhirat
      Maka cepatlah taubat sebelum terlambat
    • Tapi siapa yang lekas bertaubat sebelum kiamat
      Maka didapatlah itu yang namanya selamat

Pengarang gurindam yang karyanya sangat dikenang hingga saat ini bernama Raja Ali Haji dengan karya yang berjudul Gurindam Dua Belas. Konon Raja Ali Haji masih memiliki hubungan persaudaraan dengan Raja Ali, Raja muda yang memimpin wilayah Riau sekitar tahun 1844 hingga 1857. Berikut ini adalah bunyi Gurindam Dua belas yang melegenda itu.

Contoh Gurindam

Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji (Pasal 1 sampai 12)

Pasal 1

  • Barang siapa tiada memegang agama
    Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama

Maknanya, berupa nasehat bahwa sebagai manusia haruslah berpedoman pada agama, karena jika tidak arah hidup orang tersebut tidak akan berguna.

  • Barang siapa mengenal yang empat
    Maka dia itulah orang yang ma’rifat

Maknanya, bahwa dalam kehidupan terdapat empat tingkatan yang harus dikenal oleh manusia yaitu Syariat, Tarekat, Hakekat, dan Ma’rifat. Jadi, jika seseorang telah mengenal tingkat yang keempat maka dia akan mengenal Tuhannya.

  • Barang siapa mengenal Allah
    Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah

Maknanya, seseorang yang bertaqwa kepada Allah, pasti akan taat pada perintah Allah.

  • Barang siapa mengenal diri
    Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

Maknanya, seseorang yang telah mengenal dirinya sendiri, maka ia akan mengenal kekuasaan Tuhan yang sesungguhnya.

  • Barang siapa mengenal dunia
    Tahulah ia barang terpedaya

Maknanya, seseorang yang mengetahui akan kebahagiaan duniawi, maka ia akan tahu bahwa semua hanyalah kesemuan saja.

  • Barang siapa mengenal akhirat
    Tahulah ia dunia melarat

Maknanya, seseorang yang mengetahui akhirat, dirinya akan mengetahui kekekalan akhirat dan dunia hanya sesaat saja.

Pasal 2

  • Barang siapa mengenal yang tersebut
    Tahulah ia akan makna takut

Maknanya, seseorang yang takut akan Allah, akan patuh pada perintah dan menjauhi larangan Allah.

  • Barang siapa meninggalkan sembahyang
    Seperti rumah tanpa tiang

Maknanya, seseorang yang tiada melakukan sembahyang, hidupnya akan terombang-ambing tidak kokoh seperti tiang.

  • Barang siapa meninggalkan puasa
    Tidaklah mendapat dua termasa

Maknanya, seseorang yang tidak menjalankan ibadah puasa, maka hidupnya tidak akan mengenal baik dan buruk.

  • Barang siapa meninggalkan zakat
    Tiadalah hartanya beroleh berkat

Maknanya, sebesar apapun harta yang dimiliki, bila tidak berzakat akan susah terkumpul.

  • Barang siapa meninggalkan haji
    Tiadalah ia menyempurnakan janji

Maknanya, siapapun yang punya harta tapi enggan berhaji, maka ia sudah lupa terhadap rejeki yang datang dari Allah.

Pasal 3

  • Apabila terpelihara mata
    Sedikitlah cita-cita

Maknanya, seseorang yang menjaga pandangannya mampu mengendalikan diri.

  • Apabila terpelihara kuping
    Khabar yang jahat tiadalah damping

Maknanya, seseorang yang menjaga pendengarannya dari segala hal buruk, maka dirinya tidak akan mendapat masalah.

  • Apabila memelihara lidah
    Niscaya akan mendapat faedah

Maknanya, seseorang yang mampu menjaga setiap ucapannya maka akan mendapat manfaat yang baik.

  • Bersungguh-sungguh engkau pelihara tangan
    Daripada segala berat dan ringan

Maknanya, agar seseorang berhati-hati dalam melakukan sesuatu.

  • Bila perut terlalu penuh
    Maka keluarlah fi’il yang tiada senonoh

Maknanya, segala sesuatu yang berlebihan akan menimbulkan dampak yang buruk.

  • Anggota tengah hendaklah ingat
    Disitulah banyak orang hilang semangat

Maknanya, bahwa segala sesuatu harus dijalankan dengan sepenuh hati.

  • Hendaklah peliharakan kaki
    Daripada berjalan yang membawa rugi

Maknanya, seseorang yang berhati-hati mengambil keputusan, maka jalannya akan baik.

Pasal 4

  • Hati kerajaan didalam tubuh
    Jikalau dzalim segala anggota pun roboh

Maknanya, seseorang yang mempunyai hati yang jahat akan menuju kesengsaraan.

  • Apabila dengki sudah bertanah
    Datanglah daripadanya beberapa anak panah

Maknanya, seseorang yang mempunyai rasa dengki akan menuju pada sebuah penderitaan.

  • Mengumpat dan memuji hendaklah pikir
    Disitulah banyak orang tergelincir

Maknanya, bahwa setiap orang haruslah memikirkan setiap akibat yang diterima saat ia hendak melakukan sesuatu agar tidak menyesal.

  • Pekerjaan marah jangan dibela
    Nanti hilang akal di kepala

Maknanya, seseorang yang melakukan segalanya dengan emosi, akan membuat pikirannya tidak bisa menghasilkan kebaikan.

  • Jika sedikitpun berbuat bohong
    Boleh diumpamakan mulutnya itu pekong

Maknanya, seseorang yang berbohong akan mendapat balasan yang setimpal.

  • Tanda orang yang amat celaka
    Aib dirinya tiada ia sangka

Maknanya, bahwa seseorang yang tidak mengakui dan sadar akan aibnya sendiri jelas akan menuai penyesalan.

  • Bakhil jangan diberi singgah
    Itupun juga perampok yang amat gagah

Maknanya, seseorang yang memiliki sifat buruk haruslah diubah karena itu bisa menimbulkan penderitaan.

  • Barang siapa yang sudah besar
    Janganlah kelakuannya membuat kasar

Maknanya, bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan tidak boleh bertindak semaunya.

  • Barang siapa perkataan kotor
    Mulutnya itu umpama ketur

Maknanya, penilaian yang buruk akan diberikan pada seseorang yang suka berkata buruk.

  • Dimana tahu salah diri
    Jika tidak orang lain yang berperi

Maknanya, diri sendiri dapat dinilai dari pendapat orang lain.

Pasal 5

  • Jika hendak mengenal orang berbangsa
    Lihat kepada budi dan bahasa

Maknanya, seseorang yang berbudi pekerti baik dapat dilihat dari prilakunya.

  • Jika hendak mengenal orang berbahagia
    Sangat memeliharakan yang sia-sia

Maknanya, setiap orang yang berbahagia pasti tidak akan menyia-nyiakan yang dimiliki.

  • Jika hendak mengenal orang mulia
    Lihatlah kepada kelakuan dia

Maknanya, seseorang yang kelakuannya baik pasti memiliki akhlak yang baik.

  • Jika hendak mengenal orang berilmu
    Bertanya dan belajar tiadalah jemu

Maknanya, seseorang yang berilmu tinggi dapat dilihat dari keinginan belajarnya yang tinggi

  • Jika hendak mengenal orang yang berakal
    Didalam dunia mengambil bekal

Maknanya, setiap orang yang memiliki akal, pasti berpikir untuk kehidupannya di akhirat.

  • Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
    Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

Maknanya, sosialisasi yang baik dengan banyak orang bisa menunjukkan bahwa seseorang itu baik

Pasal 6

  • Cari olehmu akan sahabat
    Yang boleh dijadikan obat

Maknanya, mencari sahabat haruslah yang selalu ada disetiap saat

  • Carilah olehmu seorang guru
    Yang boleh tahu tiap seteru

Maknanya, mencari seorang guru haruslah yang mampu membimbing kita dengan pengalaman yang baik.

  • Carilah olehmu seorang istri
    Yang boleh menyerahkan diri

Maknanya, pasangan yang baik adalah pasangan yang rela berkorban

  • Carilah olehmu seorang kawan
    Pilih segala orang yang setiawan

Maknanya, mencari seorang teman haruslah teman yang setia

  • Carilah olehmu akan abdi
    Yang ada baik sedikit budi

Maknanya, mencari seseorang yang dapat dipercaya adalah mencari orang yang baik budinya.

Pasal 7

  • Apabila banyak berkata
    Disanalah banyak jalan masuk dusta

Maknanya, biasanya orang yang banyak bicara adalah seseorang yang suka berdusta

  • Apabila banyak berlebih-lebihan suka
    Itulah tanda hampir duka

Maknanya, seseorang yang suka dengan hal secara berlebihan, semakin dekat ia dengan petaka

  • Apabila kita kurang siasat
    Itulah tanda pekerjaan hendak tersesat

Maknanya, bahwa dalam menjalankan pekerjaan harus berpikir dengan matang dan berhati-hati.

  • Apabila anak tidak dilatih
    Jika besar bapaknya letih

Maknanya, seorang anak yang dewasa tanpa bimbingan, ketika besar akan melawan orang tuanya

  • Apabila banyak mencela orang
    Itulah tanda dirinya kurang

Maknanya, seseorang yang suka mencela orang lain tidak akan sadar kekurangannya

  • Apabila orang banyak tidur
    Sia-sia sajalah umur

Maknanya, hendaklah orang memanfaatkan waktunya di dunia dengan hal yang baik agar tidak menjalani hidup yang sia-sia

  • Apabila mendengar akan kabar
    Menerimanya itu hendaklah sabar

Maknanya, seseorang dalam menghadapi sebuah kenyataan haruslah wajib bersabar.

  • Apabila mendengar akan aduan
    Membicarakannya itu hendaklah cemburuan

Maknanya, jika seseorang tengah membicarakan keburukan orang lainb wajibnya tidaklah dihiraukan

  • Apabila perkataan lemah lembut
    Lekaslah orang segera mengikut

Maknanya, seseorang hendaklah mengikuti prilaku yang baik

  • Apabila perkataan yang amat kasar
    Lekaslah orang sekalian gusar

Maknanya, seseorang yang suka bicara keras, hanya akan dianggap sebagai pembawa masalah bagi orang lain.

  • Apabila pekerjaan yang amat benar
    Tidak boleh orang berbuat onar

Maknanya, setiap pekerjaan yang didasari niat baik, akan menang melawan apapun kejahatan.

Pasal 8

  • Barang siapa khianat akan dirinya
    Apalagi kepada lainnya

Maknanya seseorang yang berbohong pada diri sendiri sudah pasti pada orang lain demikian.

  • Orang yang suka menampakkan jasa
    Setengah daripada syirik mengaku kuasa

Maknanya, seseorang tidak boleh pamer yang telah dia lakukan

  • Kejahatan diri disembunyikan
    Kebaikan diri didiamkan

Maknanya, menampilkan sisi yang baik dari diri sendiri dan menutup aib diri sendiri

  • Keaiban orang jangan suka dibuka
    Keaiban diri hendaklah disangka

Maknanya, seseorang yang baik hendaklah menyadari kekurangan diri dan tidak membahas kekurangan orang lain.

Pasal 9

  • Tahu pekerjaan tak baik tetap dikerjakan
    Bukannya manusia itulah syetan

Maknanya, seseorang yang tahu perbuatannya salah dan tetap dilakukan tidak ada bedanya dengan setan

  • Kejahatan seorang perempuan tua
    Itulah iblis punya penggawa

Maknanya, orang yang jahat adalah pengikut dari iblis

Pasal 10

  • Dengan bapa jangan durhaka
    Supaya Allah tidak murka

Maknanya, seseorang haruslah patuh terhadap orang tuanya agar mendapat ridho dari Allah

  • Dengan ibu hendaklah hormat
    Supaya badan dapat selamat

Maknanya, seseorang jika ingin selamat dunia dan akhirat haruslah menghormati seorang ibu

  • Dengan anak janganlah lalai
    Supaya boleh naik ke tengah balai

Maknanya, jika ingin membawa anaknya dalam kesuksesan hendaklah membimbing sedari kecil

  • Dengan kawan hendaklah adil
    Supaya tangannya jadi kafil

Maknanya, menjadi orang baik haruslah berbuat adil pada siapa saja

Pasal 11

  • Hendaklah berjasa
    Kepada yang sebangsa

Maknanya, sebagai warga negara yang baik haruslah siap membela dan berbakti pada negara.

  • Hendaklah jadi kepala
    Buang perangai yang cela

Maknanya, jadilah seorang pemimpin yang baik dan amanat

  • Hendaklah memegang amanat
    Buanglah khianat

Maknanya, jalankan segala amanat dengan penuh tanggung jawab

  • Hendak marah
    Dahulukan hajat

Maknanya, ketika seseorang ingin mencapai sebuah keinginan hendaklah menahan emosinya

  • Hendak dimulai
    Jangan melalui

Maknanya, janganlah pernah menunda suatu hal

  • Hendak ramai
    Mudahkan perangai

Maknanya, jika ingin memiliki banyak kawan hendaklah berbuat yang baik

Pasal 12

  • Raja mufakat dengan materi
    Seperti kebun berpagarkan duri

Maknanya, kerja sama adalah bentuk upaya untuk kesatuan yang sangat kuat

  • Betul hati kepada raja
    Tanda jadi sebarang kerja

Maknanya, seseorang yang selalu patuh terhadap perintah pimpinannya

  • Hukum adil atas rakyat
    Tanda raja beroleh inayat

Maknanya, seorang pemimpin haruslah menegakkan keadilan

  • Kasihkan orang yang berilmu
    Tanda rahmat atas dirimu

Maknanya, seseorang yang berilmu jalan hidupnya akan dipermudah

  • Hormat akan orang yang pandai
    Tanda mengenal kasa dan cindai

Maknanya, berkawan dengan orang yang pandai akan membawa dampak yang baik

  • Ingatkan dirinya mati
    Itulah asal berbuat bakti

Maknanya, lakukanlah segala hal yang baik sebelum kita mati

  • Akhirat itu terlalu nyata
    Kepada hati yang tidak buta

Maknanya, seseorang yang sadar dan memahami agama pasti yakin bahwa akhirat itu kekal

Gurindam memang seringkali berisi nasehat kehidupan, sehingga ciri khas inilah yang jelas membedakannya dengan beberapa karya pendek lain seperti pantun, atau puisi. Gurindam terkenal pada masa lalu sebagai bagian dari sastra Melayu lama yang banyak digunakan untuk pembelajaran budi pekerti.

Demikianlah artikel mengenai gurindam – pengertian, ciri, jenis dan contohnya, semoga bermanfaat!

Categories: gurindam
Ratna Sumarni S.Pd: