X

Majas Paradoks dan Contohnya dalam Kalimat

Pembuatan karangan seperti cerpen atau novel tidak lepas dari majas atau gaya bahasa. Tujuannya agar suatu karangan menarik untuk dibaca. Meskipun karangan yang baik tidak dinilai dari banyak tidaknya majas, keberadaanya dalam karangan memang penting. Dalam artikel sebelumnya telah dibahas tentang macam macam majas. Pada pembahasan kali ini kita akan menjelaskan lebih jauh tentang salah satu majas pertentangan yaitu majas paradoks.

Pengertian

Kata paradoks berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pendapat yang bertentangan”. Jadi secara etimologi majas paradoks merupakan bentuk majas yang mengungkapkan opini yang bertentangan. Menurut KBBI, paradoks diartikan sebagai pernyataan yang seolah olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran. Jadi bisa disimpulkan majas paradoks adalah majas yang isinya bertentangan dengan apa yang seharusnya terjadi.

Majas paradoks merupakan salah satu jenis dari majas pertentangan. Majas lainnya yang termasuk dalam majas pertentangan adalah majas sinisme, hiperbola, ironi dan litotes. Beberapa contoh dari majas ini telah dibahas pada artikel sebelumnya, antara lain: contoh majas hiperbola – contoh majas litotes – contoh majas ironi. Meskipun berada dalam kelompok majas pertentangan, namun majas paradoks memiliki ciri yang membedakannya dari majas pertentangan lain. Ciri khas dari majas paradoks adalah:

  1. Dalam satu kalimat ada dua hal yang bertentangan, contoh “merasa kesepian didalam keramaian kota“. Dua kata yang bercetak tebal yaitu “kesepian” dan “keramaian” adalah dua hal yang saling bertentangan. Keramaian merujuk pada keberadaan banyak orang di satu tempat. Sehingga dalam kondisi sesungguhnya seharusnya orang tersebut tidak merasa sendirian atau kesepian.
  2. Meskipun memiliki dua kata yang bertentangan, namun keduanya menyatakan satu kebenaran. Contoh tubuh tuanya mengandung semangat muda yang membara”. Kedua kata saling bertentangan namun kalimat yang dibentuk memiliki satu makna. Maknanya: Meskipun sudah tua tetapi masih bersemangat layaknya anak muda.

Penggunaan Majas Paradoks

Majas paradoks memiliki gagasan yang salah kemudian dilanjutkan dengan kebenaran yang ingin disampaikan. Bentuk majas ini sedikit mengherankan lawan bicara karena adanya kata yang bertentangan ini. Majas paradoks banyak digunakan dalam gaya bahasa majalah, tabloid, atau tulisan lain yang banyak memaparkan opini. Selain opini, majas paradoks juga digunakan untuk menyampaikan pernyataan (deklaratif), argumen dan sindiran halus.

Contoh penggunaan majas paradoks dalam kalimat:

1. Banyak masyarakat Indonesia yang hidup miskin di negara kaya sumber daya alam ini.

Kalimat diatas merupakan contoh kalimat deklaratif. Didalam kalimat tersebut terdapat dua kata yang bertentangan yaitu “miskin” dan “kaya“. Meskipun demikian, kalimat ini menggambarkan satu makna yaitu banyak terjadi kemiskinan di Indonesia. Ini merupakan ciri dari majas paradoks. Penjelasan lebih lengkap tentang kalimat deklaratif dapat dibaca dalam artikel kalimat imperatif deklaratif dan interogatif.

2. Sepertinya peningkatan nilai dolar mempengaruhi penurunan minat masyarakat dalam membeli barang elektronik.

Dalam kalimat ini ada dua kata yang saling bertentangan yaitu “peningkatan” dan “penurunan“. Tetapi memiliki satu makna yaitu mengungkapkan gagasan atau opini bahwa nilai dolar yang meningkat membuat masyarakat kurang berminat membeli barang elektronik. Kalimat ini memiliki ciri kalimat opini karena dengan diawali kata “sepertinya“. Untuk lebih jelas mengenai ciri ciri kalimat opini dapat dibaca dalam artikel ciri ciri kalimat fakta dan opini.

3. Memang benar dia pelari tercepat, tapi dia juga selalu terlambat berangkat kesekolah. 

Kalimat dalam contoh ketiga memiliki makna menyindir halus. Makna ini digambarkan dengan menunjukkan dua kata yang saling bertentangan yaitu “tercepat” dan selalu “terlambat“. Dari kalimat ini, penutur ingin menyampaikan satu makna. Maknanya yaitu “Dia dapat berlari dengan cepat jadi seharusnya dia tidak pernah terlambat“.

Contoh Majas Paradoks

Pada uraian diatas telah dibahas beberapa contoh majas paradoks sesuai dengan penggunaannya. Majas paradoks dapat digunakan sebagai kalimat deklaratif, mengungkapkan opini dan sindiran halus. Beberapa contoh majas paradoks lainnya sebagai berikut:

  1. Meskipun cuacanya mendung, rasanya hariku selalu cerah saat bersamamu.
  2. Masalah ini harus diselesaikan dengan kepala dingin agar suasananya tidak semakin panas.
  3. Adi mengaku sangat ketakutan saat melawan pencuri itu, meski demikian para warga sangat menghargai keberaniannya.
  4. Senyuman manisnya seolah olah mencerahkan sekelilingnya, pantas saja mata lelaki selalu meredup tak berhenti memandangnya.
  5. Para pejabat itu masih saja berebut kenikmatan dunia, tak peduli nasib rakyatnya yang sedang dilanda kesengsaraan.
  6. Dia mungkin kalah dalam satu pertempuran tapi dialah yang memenangi perang ini.
  7. Kecantikan gadis desa menjadi topeng yang menutupi kejelekan sifatnya.
  8. Buku yang tebal itu belum pasti semua isinya berkualitas.
  9. Jarak ratusan kilometer dapat terasa sangat dekat dengan bantuan alat komunikasi modern.
  10. Kakek selalu ingat tanggal ulang tahun cucunya tapi dia lupa membelikan mereka hadiah.
  11. Semua orang menganggap kecelakaan itu sebagai kemalangan, namun bagiku itu keberuntungan karena dapat bertemu denganmu.
  12. Pak Arlan suka rumahnya bersih tapi dia selalu saja meninggalkan piring kotor disembarang tempat.
  13. Kejadian itu membuktikan bahwa Tuhan Maha besar dan aku hanyalah makhluk kecil dihadapannya.
  14. Aku menunggu sangat lama untuk saat saat ini sayang sekali pertemuan kita sangat singkat.
  15. Kemajuan teknologi banyak menyebabkan kemunduran moral dan sosial pada generasi muda
  16. Banyak yang berpendapat orang yang rajin belajar adalah orang yang malas bersosialisasi, apakah benar begitu?
  17. Kepintarannya dalam akademik justru menjadi tidak berarti karena kebodohannya dalam memahami ilmu agama.
  18. Bukankah sudah kubilang, gadis itu cantik parasnya tapi jelek hatinya.
  19. Sudah lupakan saja caci makian dari Budi, toh hasil karyamu mendapat pujian dari guru seni kita.
  20. Gadis gadis yang terlalu setia pada akhirnya akan dikhianati pasangannya.
  21. Kau bilang Ani dari keluarga berkecukupan, tapi lihat pakaiannya seperti orang kekurangan harta saja.
  22. Aku saja heran anak pemalas itu bisa rajin sembahyang di masjid.
  23. Kau memang anak jujur, tapi temanmu hanya menganggap kau sebagai orang yang mudah dibohongi
  24. Meningkatnya curah hujan membuat produksi bawang dan cabai pada musin ini menurun dibandingkan musim sebelumnya
  25. Banyaknya harta Firdaus menjadi kekuatan dan kelemahan terbesarnya dalam mencari pasangan

Demikian uraian pembahasan tentang majas paradoks dan contohnya dalam kalimat. Semoga bermanfaat.

Categories: Majas
Ratna Sumarni S.Pd: