Penulisan Kata Dasar dan Turunan yang Benar dalam Bahasa Indonesia – Kata merupakan instrumen penting dalam berbahasa. Dengan kata, kita bisa mengunkapkan pemikiran baik diucapkan maupun dituliskan. Dalam ranah penulisan, kata merupakan satuan paling kecil dalam kalimat. Tanpanya, tidak akan ada yang namanya kalimat. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kata diartikan sebagai unsur bahasa yang diucapkan atau ditulis sebagai wujud esatuan pemikiran dan perasaan dalam berbahasa.
Pengertian lain dari kata adalah satuan bahasa yang paling kecil dan dapat berdiri sendiri, serta terbentuk atas satu morfem atau gabungan morfem. Kata sendiri mempunyai beberapa jenis. Kata dasar dan kata turunan adalah dua diantara jenis-jenis kata yang ada saat ini. Kata dasar diartikan sebagai kata yang tidak berimbuhan, sedangkan kata turunan adalah kata yang telah diberi imbuhan dan mempunyai makna yang berbeda dibanding dengan kata dasar. Keduanya akan dibahas di artikel ini baik dari segi pengertian serta contoh penulisannya yang benar dalam Bahasa Indonesia.
Kata Dasar
Secara bahasa, kata dasar terdiri atas dua kata, yakni kata dan dasar. Kata diartikan sebagai satuan bahasa terkecil yang berdiri sendiri dan mempunyai morfem tunggal maupun gabungan. Sementara itu, dasar diartikan bentuk gramatikal yang menjadi asal suatu bentukan. Dalam istilah linguistik, kata dasar diartikan sebagai kata yang belum diberi imbuhan atau kata yang menjadi dasar bagi pembentukan kata yang lebih besar. Misalnya: makan, minum, pergi, pulang datang, dan sebagainya.
Kata dasar mempunyai empat ciri, yaitu:
- Adalah satuan kata paling kecil dalam bahasa yang memiliki arti sendiri.
- Dapat menjadi bagian kelompok kata asal maupun bentuk dasar.
- Merupakan kata awal pembentuk kata yang lebih besar, yakni kata turunan.
- Jika diberi imbuhan, maka kata dasar akan mengalami pergeseran makna.
- Gabungan kata dasar dapat membentuk sebuah kalimat tanpa harus diberi imbuhan.
Contoh Penulisan Kata Dasar yang benar
Karena kata dasar merupakan kata yang belum diberi imbuhan, maka penulisannya jangan menggunakan imbuhan apapun. Beberapa kalimat di bawah ini bisa menjadi contoh penulisan kata dasar yang benar.
- Aku libur kerja hari ini.
- Kami main bola hingga petang.
- Kucing suka makan ikan.
- Bunga mawar itu telah layu.
- Nenek minum teh poci.
- Pipi Andi kena pukul.
- Fadly naik motor dengan kencang.
- Kami tidak mau ikut campur soal proyek itu.
- Jangan buat malu keluarga ini.
- Kami tahu apa yang Anda maksud tadi.
- Aku tidak tahu maksud dari semua ini.
- Kami sudah muak sejak tadi.
- Adik ingin makan ikan goreng hari ini.
- Apa kabar hari ini?
- Kita kerja untuk hidup yang lebih layak lagi.
- Aku kena tegor Pak Guru.
- Mesin cuci Ibu rusak.
Kalimat-kalimat di atas merupakan contoh bahwa sebuah kalimat bisa dibangun oleh beberapa unsur kata dasar tanpa harus terihat rancu saat dibaca.
Kata Turunan
Kata turunan adalah kata yang telah diberi imbuhan dan sudah mengalami perubahan makna. Perubahan terjadi karena adanya penambahan imbuhan awalan, akhiran, awalan-akhiran, dan sisipan pada kata dasarnya. Misal: penari, butiran, bertanggung jawab, dan sebagainya.
Contoh Penulisan Kata Turunan yang benar
Kata turunan bisa ditulis dengan berbagai cara, yaitu:
1. Kata dasar yang diberi imbuhan (awalan, akhiran, awalan-akhiran, sisipan) harus ditulis dengan cara dirangkai atau digabungkan. Contoh :
- menari
- berlari
- melangkah
- makanan
- minuman
- luapan
- berserakan
- beterbangan
- berlarian
- gemetar
- gemuruh
- temali
- kemelut
- gemerlap
- gemilang
2. Dihubungkan dengan tanda hubung (-) jika imbuhan diberikan pada kata dasar yang berbentuk singkatan atau istilah bahasa asing. Contoh :
- mem-PHK
- se-STAN
- men-download
- di-upload
- ter-delete
- di-cancel
- men-DO
- update-an
- di-review
- mem-follow
3. Jika kata dasarnya adalah gabungan kata, maka imbuhan awalan atau akhiran, penulisannya digabungkan pada kata awal atau akhirnya. Contoh :
- bertenggang rasa
- berumah tangga
- berlapang dada
- jungkir balikkan
- berkasih sayang
- berterima kasih
- malam mingguan
- luluh lantahkan
- padu padankan
- puta balikkan
4. Jika gabungan kata dasar mendapat imbuhan awalan-akhiran, maka kedua kata dasarnya harus digabungkan. Contoh :
- pertanggungjawaban
- melipatgandakan
- menjungkirbalikkan
- memadupadankan
- memutarbalikkan
- membumihanguskan
- menghancurleburkan
- meluluhlantahkan
- menggembargemborkan
- menjualbelikan
5. Jika salah satu unsur gabungan kata adalah kata yang digunakan saat kombinasi kata, maka kedua unsur gabungan kata digabung seperti halnya pada poin 4. Contoh :
- antardesa
- narahubung
- adipura
- dwitunggal
- ekosistem
- multifungsi
- purnawaktu
- purwarupa
- swafoto
- subjudul
5. Jika sebuah kata terikat dibubuhkan pada kata berawalan kapital, maka keduanya harus dihubungkan dengan tanda hubung (-). Contoh :
- non-Jabodetabek
- pro-Pancasila
- pan-Nasionalisme
- pos-Kolonialisme
6. Jika kata maha yang merujuk pada Tuhan diikuti kata berimbuhan, maka keduanya harus ditulis secara terpisah dan huruf awal pada kedua kata tersebut harus menggunakan huruf kapital. Contoh :
- Maha Pengampun
- Maha Pengasih
- Maha Penyayang
- Maha Mengetahui
- Maha Mengawasi
- Maha Memiliki
- Maha Menguasai
- Maha Menciptakan
- Maha Menghidupkan
- Maha Mematikan
- Maha Menyiksa
- Maha Menghitung
- Maha Menjaga
7. Jika kata maha diikuti kata dasar, maka keduanya harus digabungkan, kecuali jika maha bertemu dengan esa. Contoh :
- Mahasuci
- Mahatunggal
- Maharaja
- Mahakuasa
- Mahaagung
- Mahakuat
- Mahasempurna
- Mahahidup
- Mahasegala
- Mahabijaksana
- Mahaadil
- Mahatahu
- Maha Esa
8. Jika kata tak bertemu dengan kata dasar, maka keduanya harus digabung. Namun apabila bertemu dengan kata yang berimbuhan, maka penulisannya ditulis terpisah. Contoh :
- taktentu
- takmungkin
- takusah
- taktembus
- taklayak
- takkuat
- takmudah
- taktahu
- takmau
- takayal
- tak tertahan
- tak menentu
- tak mengerti
- tak berhenti
- tak menyangka
- tak mengaku
- tak menanyai
- tak menyapa
- tak mengira
- jenis-jenis kata tugas dan contohnya
- contoh paragraf narasi singkat tentang liburan
- contoh kalimat aktif dwitransitif beserta polanya
- pengertian kalimat melepas dan kalimat berimbang beserta contohnya
- macam macam kalimat majemuk setara
- contoh kalimat aktif intransitif
- contoh kalimat aktif transitif
- macam-macam kata penghubung
- penggunaan tanda hubung
- Sebutkan Jenis-Jenis Kata Tugas Dalam Bahasa Indonesia
- contoh kalimat berita dalam bahasa indonesia
- contoh kalimat tunggal dan kalimat majemuk
- Fungsi Prefiks dan Contohnya Dalam Kalimat
- Makna Imbuhan Ber- dan Contohnya Dalam Kalimat
- contoh cerpen singkat tentang lingkungan alam
Demikianlah ulasan mengenai cara penulisan kata dasar dan turunan yang benar dalam bahasa Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat untuk pembaca sekalian, terima Kasih.