X

Perbedaan Majas Simile dan Majas Asosiasi dalam Bahasa Indonesia

Majas simile dan majas asosiasi merupakan dua diantara macam-macam majas, selain contoh majas parabel, contoh majas innuendo, contoh majas satire, contoh majas inversi, dan lain sebagainya. Selain itu, kedua majas tersebut juga termasuk ke dalam macam-macam majas perbandingan, selain contoh majas metafora, contoh majas personifikasi, majas alegori, dan contoh majas simbolik.

Seperti majas-majas lainnya, kedua majas tersebut tentu mempunyai ciri khas yang membuat keduanya berbeda satu sama lain. Untuk itu, pada artikel kali ini, kita akan mengetahui seperti apa perbedaan dari majas simile dan majas asosiasi.

Adapun pembahasan mengenai perbedaaan majas simile dan majas asosiasi adalah sebagai berikut!

1. Majas Simile

Majas simile merupakan sebuah majas yang mengumpamakan sesuatu dengan suatu hal lainnya secara lugas atau eksplisit. Dalam majas ini, biasanya menggunakan kata-kata tertentu, yaitu bagaikan, laksana, seperti, serupa, semisal, dan sebagainya. Supaya lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh majas simile dalam bahasa Indonesia!

  • Tatapannya begitu tajam seperti sebuah pisau yang baru diasah.
  • Senyumnya begitu manis bagaikan buah mangga yang ranum.
  • Tatapan matanya begitu meneduhkan laksana pohon beringin.
  • Wajahnya begitu cantik serupa bidadari yang turun dari kahyangan.
  • Wajah mereka sangatlah mirip semisal pinang yang dibelah menjadi dua bagian.

2. Majas Asosiasi

Sama halnya dengan majas simile, majas asosiasi juga merupakan majas yang mengumpamakan suatu hal dengan hal lainnya. Namun, perumpamaan dalam majas asosiasi jauh lebih implisit atau tidak disampaikan secara lugas. Hal tersebut membuat pembaca mesti menafsirkan makna dibalik perumpamaan tersebut. Sama halnya dengan majas simile, majas asosiasi juga menggunakan kata-kata tertentu di dalamnya, di mana kata-kata tersebut antara lain bak, seperti, laksana, dan sebagainya.

Supaya pembaca lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh majas asosiasi beserta dengan maknanya!

  • Tatapan orang itu bak pisau yang baru diasah. (maknanya: tatapan orang itu sangatlah tajam)
  • Wajah mereka seperti pinang dibelah dua. (Maknanya: wajah mereka sangatlah mirip)
  • Permasalahan ini laksana benang yang kusut. (maknanya: masalah ini sangatlah rumit)
  • Buronan tersebut bagaikan seekor belut. (maknanya: buronan tersebut sulit sekali ditangkap)
  • Telapak tangannya seperti sebuah kapas. (maknanya: telapak tangannya begitu lembut saat disentuh)

Dari pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa majas simile dan majas asosiasi mempunyai satu perbedaan. Adapun perbedaan tersebut adalah dari segi maknanya. Pada majas simile, makna yang hendak disampaikan pada majas tersebut cenderung lugas atau eskplisit, sehingga pembaca pun menjadi paham apa makna dibalik majas tersebut. Sementara itu, makna pada majas asosiasi lebih bias atau implisit. Hal itu membuat pembaca menjadi kebingungan akan makna dari majas asosiasi tersebut. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa makna pada majas simile jauh lebih mudah dipahami dibandingkan dengan majas asosiasi.

Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan majas simile dan majas asosiasi dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui perbedaan pada dua unsur bahasa lainnya, pembaca bisa membuka artikel perbedaan kalimat sanggahan dan penolakan, perbedaan makna gramatikal dan leksikal, apa perbedaan kata majemuk dan frasa, serta apa perbedaan kalimat aktif dan kalimat pasif. Adapun pembahasan kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.

Categories: Majas
Ratna Sumarni S.Pd: