Bahasa Indonesia memiliki banyak jenis-jenis prosa yang sangat menarik untuk dibaca. Salah satu prosa yang menjadi kesukaan banyak orang adalah macam-macam cerpen. Tiap cerpen memiliki alur cerita yang beragam dan salah satu jenis alur cerita adalah alur campuran. Alur campuran adalah jalan cerita yang maju mundur maju atau sebaliknya. Untuk lebih memahami tentang cerpen alur campuran, berikut adalah salah satu contohnya:
Dengan kaki diseret, Nina memenuhi panggilan ibunya di dapur. Jantungnya berdebar kencang, butiran keringat dingin membasahi dahinya, bibir bawahnya digigit agar tidak ikut bergetar. Ia merasa ingin segera menghilang dari dunia ini. Setiap langkah yang ia ambil seolah langkah dengan berat ratusan kilogram.
Ia teringat dengan kejadian tadi pagi dimana ia terbangun dengan kondisi tempat tidur yang basah. Ya, Nina mengompol. Ia merasa sangat ketakutan sekaligus malu. Apa yang akan dibilang orang-orang nanti? Sudah SMP tapi masih ngompol?
Nina segera memutar otak mencari jalan keluar.
“Oh iya, ibu kan punya pengering rambut. Aku akan coba pakai itu. Tapi.. Ibu melarangku memakai benda itu. Aduuuhh, gimana nih?” Nina masih belum menemukan jalan keluarnya.
“Ah, aku pinjam sebentar saja. Sepertinya ibu sedang mandi, akan aku ambil sekarang saja.” Akhirnya Nina pun memutuskan untuk nekat.
Dengan mengendap-endap ia masuk ke kamar ibu ketika ibu masih di kamar mandi. Ayah sudah pergi kerja sejak subuh tadi sehingga suasana pun mendukung.
“Ini dia! ” ujar Nina sambil mencium pengering rambut yang ditemukannya.
Dengan segera, ia kabur ke dalam kamarnya dan langsung menggunakannya untuk mengeringkan tempat tidur. Tidak perlu waktu lama untuk membuatnya terlihat kering. Tapi petaka pun terjadi…
Nina tak sengaja menjatuhkan alat tersebut ketika akan mencabut kabelnya. Beberapa bagian dari alat tersebut pun ikut retak dan pecah. Spontan seluruh tubuhnya gemetaran ketakutan. Tanpa pikir panjang, ia segera menyembunyikan alat itu ke dalam lemari.
Kini ia harus menghadapi ibu yang pastinya akan menanyakan soal alat tersebut.
“Ya, Bu,” akhirnya langkah yang super berat tadi sampai juga di hadapan ibu.
“Langsung ke intinya saja. Ibu tidak suka ada pencuri di rumah ini,” Ibu mulai mengeluarkan kalimatnya.
“Kamu bisa ijin dulu sama ibu, kan? Tidak perlu diam-diam mengambil barang ibu. Dulu kamu masih SD, makanya Ibu larang. Sekarang kamu boleh memakainya tapi jangan diam-diam begitu, apalagi tidak kamu kembalikan ke tempatnya,” mulut Ibu komat kamit mengeluarkan semua keluhannya.
Nina hanya bisa tertunduk mendengarnya.
“Memangnya kamu keramas tadi pagi sampai butuh pengering rambut?” Ibu mulai menginterogasi.
“Nina ngompol, Bu,” Nina pun mulai menangis karena tak tahan lagi. “Tapi Nina gak sengaja merusak pengering rambut Ibu.”
Ibu pun tak jadi marah, ia malah tertawa lepas.
Contoh cerpen alur campuran singkat dalam bahasa Indonesia diatas merupakan salah satu dari sekian banyak contoh. Artikel lainnya yang berkaitan dengan contoh jenis karangan, adalah jenis-jenis prosa fiksi, macam-macam cerpen, contoh esai sastra, jenis-jenis prosa non fiksi, contoh prosa baru novel, jenis-jenis prosa baru, perbedaan prosa lama dan prosa baru, contoh prosa baru cerpen dan novel, contoh cerpen beserta sinopsisnya, dan jenis-jenis karangan non ilmiah. semoga bermanfaat. Terima kasih.