X

Contoh Fabel Pendek beserta Strukturnya

Fabel merupakan salah satu diantara jenis-jenis prosa lama selain macam-macam dongeng dan macam-macam hikayat. Menurut Kamus Bahasa Indonesia. fabel diartikan sebagai cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya berupa binatang. Seperti halnya jenis-jenis prosa lainnya, fabel juga terbentuk atas beberapa struktur, di mana strkutur-struktur tersebut terdiri atas:

  1. Orientasi: merupakan struktur yang berisi pengenalan tokoh-tokoh beserta wataknya, serta pengenalan latar tempat dan waktu dari fabel yang hendak diceritakan.
  2. Komplikasi: merupakan struktur yang berisi konflik suatu fabel yang tengah memuncak. Jika diibaratkan, struktur ini mirip seperti klimaks pada tahapan alur dalam cerita.
  3. Resolusi: merupakan struktur yang berisi penyelesaian konflik dalam cerita fabel.
  4. Koda: berisi perubahan sikap dari tokoh fabel setelah mengalami konflik dan berhasil menyelesaikannya. Struktur ini juga berisi amanat atau pesan moral yang tersirat di balik cerita fabel yang ditampilkan.

Untuk lebih memahami seperti apa fabel dan strukturnya, berikut disajikan contoh fabel pendek beserta strukturnya.

Kisah si Tikus yang Rakus

 

Pada suatu hari, diceritakan ada seekor tikus yang terkenal akan kerakusannya. Tikus ini suka memakan apapun yang ada dihadapannya, mulai dari sepotong daging sapi, tanah, bahkan kartu KTP yang jatuh ke tanah pun juga pernah dia makan. Alkisah, sang tikus ini berencana untuk memakan sebuah tiang listrik. Memang sudah sangat lama sang tikus ingin menyantap benda tersebut. Terlebih, dia juga sudah bosan dengan makanan-makanan yang sudah pernah dia makan. Sang tikus pun lalu mendekati sebuah tiang listrik yang ada di di pinggir jalan dan mencoba untuk menggerogotinya. Namun nahas, tiang listrik itu tidak dapat digerogotinya dan membuat giginya patah satu persatu. Sang tikus pun hanya bisa meringis kesakitan dan meratapi gigi-giginya yang telah patah. Sejak saat itu, sang tikus pun sudah memutuskan untuk tidak bersikap rakus.

Struktur Fabel:

  1. Orientasi:
    • Tokoh dan watak: Sang tikus yang rakus wataknya.
    • Latar waktu dan tempat: pada suatu hari dan di pinggir jalan.
  2. Komplikasi: Komplikasi pada contoh fabel di ats adalah saat sang tikus mendekati tiang listrik dan mencoba untuk menggerogotinya, namun gagal dan malah membuat gigi-giginya patah.
  3. Resolusi: resolusi pada fabel di atas terletak pada kalimat sang tikus pun hanya bisa meringis kesakitan dan meratapi gigi-giginya yang sudah patah.
  4. Koda:
    • Perubahan sikap:  

pada kalimat akhir fabel di atas, dijelaskan bahwa sang tikus sudah tidak bersikap rakus semenjak gigi-giginya patah akibat mencoba memakan tiang listrik. Kalimat terakhir tersebut merupakan perubahan sikap pada fabel di atas.

    • Amanat: 

berdasarkan keseluruhan cerita pada fabel tersebut, bisa disimpulkan bahwa amanat atau peran moral pada fabel di atas adalah kita selaku manusia dilarang untuk bersikap rakus. Sebab, sikap tersebut dapat memberikan dampak negatif kepada diri kita seperti halnya sang tikus yang gigi-giginya patah akibat sikap buruknya tersebut.

Demikianlah contoh fabel singkat beserta strukturnya. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh fabel dan prosa lama lainnya, pembaca bisa membuka artikel contoh dongeng fabel singkat, contoh hikayat melayu, dan kumpulan hikayat pendek. Adapun pembahasan kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik mengenai fabel khususnya, maupun mengenai bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.

Categories: Cerita
Ratna Sumarni S.Pd: