Contoh Hikayat Melayu dalam Kesusastraan Indonesia
Contoh Hikayat Melayu dalam Kesusasteraan Indonesia – Hikayat melayu merupakan salah satu diantara macam-macam hikayat. Jenis hikayat ini merupakan jenis hikayat yang ada di tanah Melayu. Unsur-unsur hikayat dan karakteristik hikayat pada hikayat Melayu sama seperti hikayat pada umumnya. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk hikayat Melayu, berikut kami sajikan beberapa contoh diantaranya yang diambil dari pelbagai sumber. Karena teks aslinya amat panjang, maka contoh-contoh yang tersaji di sini hanya contoh singkatnya saja.
1. Hikayat Abdullah
Abdullah merupakan keturunan Arab. Moyangnya berasal dari Yaman dan Hijrah ke Malaka. Ayah Abdullah, Syaikh Abdul Kadir menikah dengan wanita Malaka bernama Saimah pada tahun 1200 Hijriah. Setahun setelahnya, Ibu Abdullah meninggal dunia. Begitupun dengan Ayahnya. Saat itu, Abdullah tengah mengajar melayu kepada saudagar-saudagar Inggris yang ada di Singapur.
Abdullah dilahirkan pada hari Ahad, 7 Safar 1211 Hijriyah. Abdullah merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Semua kakak-kakaknya adalah laki-laki. Tetapi, semua saudara-saudaranya meninggal sewaktu Abdullah masih kecil. Abdullah sering sakit-sakitan saat usianya masih 4 bulan. Ada yang bolang, itu karena Ayah dan Ibunya tidak serasi merawat Abdullah. Sehingga, banyak yang menyarankan agar Abdullah dijual saja kepada orang yang anaknya banyak. Ibu-Bapaknya pun menuruti saran itu agar sayang terhadap anaknya dan agar anaknya mendapat penghidupan yang lebih baik.
2. Hikayat Bayan Budiman
Alkisah, di suatu kerajaan Ajam, ada seorang saudagar yang bernama Khojan Mubarak. Beliau merupakan saudagar yang cukup sukses. Karena tidak kunjung punya anak, sang saudagar sukses ini berdoa kepada Tuhan dan bernazar akan memberi makan fakir miskin dan para darwis bila nanti sudah mendapat anak. Atas karunia yang diberikan Allah SWT, sang saudagar ini pun akhirnya mendapat seorang anak laki-laki yang lahir dari rahim istrinya. Sang anak pun lalu dinamainya dengan nama Khojah Maimun.
Sang anak pun lalu disrahkan kepada Mu’alim Sabian untuk diajarkan mengaji. Khojah Maimun pun bertumbuh menjadi anak yang baik dan berakhlak mulia. Saat usianya menginjak 15 tahun, Khajah Maimun dinikahkan dengan Bibi Zaenab yang merupakan anak saudagar seperti dirinya. Karena ingin mengembangkan usahanya, anak dari Khanjan Mubarak ini pun memutuskan untuk berdagang dengan cara berlayar. Sebelum pergi, dia memberikan sepasang burung sebagai teman dan penglipur lara bagi sang istri tercinta.
Burung-burung tersebut adalah burung bayan jantan dan burung tiung betina. Khajah Maimun berpesan agar sang istri selalu berdiskusi dengan kedua burung tersebut saat hendak melakukan sesuatu. Singkat cerita, Bibi Zaenab yang merupakan istri Khajah Maimun tengah dilanda kesepian karena ditinggal sang suami. Ditengah kegelisahannya, datanglah seorang pemuda tampan di depan rumahnya. Sang pemuda tersenyum kepadanya yang kemudian dibalas oleh Bibi Zaenab.
Singkat cerita, Bibi Zaenab pun jatuh cinta pada pemuda yang ternyata anak seorang raja. Pertemuan pun lalu direncanakan olehnya dan pemuda itu. Saat hendak bertemu sang pemuda, sang burung tiung betina mencegah Bibi Zaenab untuk melakukan pertemuan tersebut karena hal itu merupakan hal yang melanggar aturan agama. Tersingggung dengan ucapan sang burung, istri saudagar itu pun melempar burung itu dengan keras, hingga sang burung meninggal. Burung bayan jantan yang ada di sana hanya berdiam diri dan berpura-pura tidur.
Tanpa di duga, burung bayan itu justru menyuruh sang istri saudagar untuk segera bertemu anak sang raja. Burung bayan itu pun kemudian menceritakan hal-hal menarik tentang indahnya bersenang-senang, hidup bebas, dan sebagainya. Cerita yang disampaikan sang burung begitu menarik sehingga Bibi Zaenab pun lupa akan rencana yang dia lakukan. Hal itu pun terus berlanjut hingga sang suami pulang ke pelukan Bibi Zaenab. Akhirnya, rencana pertemuan Bibi Zaenab pun urung terjadi, dan rumah tangganya dengan Khojah Maimun pun selamat dari perselingkuhan yang nyaris dilakukannya.
Demikianlah contoh hikayat melayu dalam kesusastraan bahasa Indonesia. Untuk mengetahui seputar hikayat dan jenis-jenis prosa lainnya, pembaca bisa membuka artikel contoh hikayat singkat, jenis-jenis roman, macam-macam dongeng, contoh dongeng fabel singkat, jenis-jenis novel, dan jenis-jenis drama. Semoga artikel ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian.