Resensi merupakan salah satu jenis-jenis karangan, selain karangan persuasi, karangan narasi, dan karangan deskripsi. Selain itu, resensi juga merupakan salah satu diantara jenis-jenis karangan semi ilmiah selain jenis-jenis esai. Beberapa contoh resensi sudah ditampilkan di dua artikel sebelumnya. Adapun artikel-artikel tersebut antara lain contoh resensi non fiksi, dan contoh resensi buku pelajaran. Artikel kali ini pun juga akan menampilkan contoh resensi, di mana contoh resensi kali ini adalah contoh resensi buku cerpen atau buku kumpulan cerpen.
Buku kumpulan cerpen sendiri merupakan sebuah buku yang berisi kumpulan cerita pendek atau cerpen, baik itu cerpen-cerpen yang ditulis oleh seorang cerpenis, ataupun cerpen-cerpen yang ditulis oleh beberapa orang cerpenis. Seperti halnya resensi buku lainnya, resensi buku cerpen juga mengulas buku secara keseluruhan, dimulai dari biodata umum buku cerpen tersebut, hingga keunggulan dan kekurangan buku tersebut.
Untuk mengetahui sepeti apa contoh resensi buku cerpen, berikut ditampilkan contoh resensi buku cerpen dalam bahasa Indonesia!
Kalung dari Pengarang Aksara
Judul: Kalung dari Gunung (Kumpulan Cerpen Pengarang-Pengarang Aksara)
Penulis: Himpunan Pengarang Indonesia AKSARA
Cetakan: 2004
Penerbit: Bestari
Jumlah Halaman: 208
Dalam merayakan ulang tahunnya yang ke-23 pada 2004 lalu, Himpunan Pengarang Indonesia AKSARA merilis sebuah kumpulan cerpen yang berjudul “Kalung dari Kung.” Kumpulan cerpen ini berisi 20 cerpen dari 20 cerpenis dari Aksara, seperti Hamsad Ramkuti, Yvone de Fretes, Gerson Poyk, dan sebagainya. Dalam buku kumcer tersebut, kita akan mengetahui berbagai cerpen yang digubah dengan gaya bahasa yang berbeda-beda, serta tema yang beragam. Umumnya, tema yang terkandung dalam kesemua cerpen tersebut berkisar tentang perang, penderitaan, keserakahan, cinta, kemunafikan, dan juga misteri.
Dalam cerpen Kalung dari Gunung (yang judulnya dipakai sebagai judul kumpulan cerpen ini), kita bisa menangkap adanya tema misteri di dalamnya. Cerpen karya Hamsad Rangkuti ini menceritakan tentang seorang perempuan yang melihat sebuah pesawat misterius yang lalu lalang di sekitar puncak gunung yang ada di dekat perkampungannya. Di bagian akhir cerpen, dikisahkan bahwa perempuan tersebut bertemu seorang perempuan misterius yang memberikan kalung kepadanya.
Tema peperangan dan penderitaan bisa kita rasakan pada cerpen “Mata” karya Titie Said. Cerpen yang mengambil latar tempat Irak tersebut mengisahkan seorang Ibu yang harus kehilangan nyawa anaknya akibat peperangan. Cerpen tersebut seolah mencerminkan perang Irak yang terus berkecamuk hingga saat ini dan juga telah memakan banyak korban, tak terkecuali anak-anak.
Secara keseluruhan, cerpen-cerpen yang ada dalam buku “Kalung dari Gunung” cukup menarik untuk dibaca. Sebab, tema-temanya sendiri merupakan tema yang cukup relevan di tengah masyarakat. Selain itu, panjang di tiap cerpen pun relatif pendek, di mana tiap cerpennya mempunyai panjang 4 sampai 10 halaman saja. Oleh karenanya, buku kumpulan cerpen “Kalung dari Gunung” bisa dibaca siapa saja, termasuk orang awam pada umumnya.
Demikianlah contoh dari resensi buku cerpen dalam bahasa Indonesia. Contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari contoh resensi buku cerpen dalam bahasa Indonesia. Pembaca bisa membuat sendiri resensi dari buku cerpen ataupun buku lainnya dengan gaya bahasa sendiri. Adapun untuk pembahasan artikel kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai resensi pada khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.