X

35 Contoh Ungkapan beserta Maknanya dalam Bahasa Indonesia

Bangsa Indonesia memiliki kekayaan ragam tata bahasa, yang tidak hanya digunakan dalam dunia pendidikan saja. Tak jarang kita juga memanfaatkan kekayaan tata bahasa Indonesia yang kita miliki dalam kehidupan sehari hari. Ungkapan merupakan salah satu bagian dari kekayaan ragam tata bahasa Indonesia tersebut. Selain itu, jenis jenis romanjenis jenis pantun, dan jenis jenis puisi kontemporer juga termasuk kekayaan tata bahasa Indonesia.

Ungkapan adalah gabungan kata yang telah mengalami penyatuan makna namun tidak ditafsirkan melalui makna unsur yang membentuk gabungan kata tersebut. Ungkapan disebut juga dengan idiom.

Pengertian idiom adalah kata atau frasa yang memiliki makna kiasan, dimana penggunaannya secara umum dipahami sebagai ekspresi terpisah dari arti harfiah atau definisi dari kata yang dibuat/digunakan.

Contoh Ungkapan beserta Makna

Secara terminologi, sebutan lain dari ungkapan yakni idiom berasal dari bahasa Belanda yaitu idiom, bahasa Latin (idioma : properti khusus) dan bahasa Yunani (ίδίωμα : ungkapan khusus).

Berikut ini beberapa contoh ungkapan beserta maknanya dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :

  • si jago merah : api
    • Beberapa hektar lahan perkebunan di perkampungan itu habis di lalap si jago merah.
  • bunga tidur : mimpi
    • Jangan terlalu kau pikirkan mimpi burukmu tadi malam, anggap saja itu hanya sebagai bunga tidur.
  • panjang tangan : suka mencuri
    • Anak yang panjang tangan itu sering kali menjadi bahan cemoohan warga sekitar.
  • panjang kaki : suka jalan-jalan
    • Si panjang kaki itu sudah melanglang buana sampai ke benua Eropa.
  • kepala batu : keras kepala
    • Aku tak percaya hal ini, bahkan ketika kau melakukan kesalahan masih saja kau mempertahankan sifatmu yang kepala batu itu.
  • otak udang : bodoh
    • Rini belajar siang dan malam tanpa mengenal hari libur karena dia tidak ingin dipanggil si otak udang lagi oleh teman-temannya.
  • tangan kanan : orang kepercayaan
    • Seorang asisten pribadi hampir sama kedudukannya seperti seorang tangan kanan.
  • naik darah : emosi/marah
    • Orang yang memiliki sifat tempramen yang buruk cenderung mudah sekali naik darah meski menyangkut masalah yang sederhana.
  • anak emas : anak kesayangan
    • Anak bungsu dalam sebuah keluarga sering dianggap sebagai anak emas bagi orang tuanya.
  • mata duitan : suka atau tergila-gila dengan uang
    • Siapa sangka kehidupannya di perantauan telah mengubahnya menjadi seorang mata duitan.
  • gelap mata : khilaf
    • Penjaga sekolah yang mengambil ponsel milik siswa yang tertinggal di kelas kemarin mengaku melakukannya karena khilaf bukannya sengaja.
  • empat mata : hanya dua orang saja
    • Aku ingin membicarakan masalah ini empat mata denganmu, agar kesalahpahaman yang terjadi antara kita bisa terselesaikan.
  • banting tulang : kerja keras
    • Ayah tidak kenal lelah banting tulang untuk kelancaran biaya pendidikanku dan adik-adik meski umurnya sudah melebihi 50 tahun.
  • ringan tangan : suka menolong
    • Dini disukai banyak orang bukan hanya karena paras cantik dan otak pintarnya saja tapi dia juga terkenal dengan sifat ringan tangan.
  • buah tangan : oleh-oleh
    • Ibu sudah menyiapkan banyak buah tangan untuk teman-temannya saat reuni nanti.
  • main mata : melirik
    • Sudah beberapa kali dia ke tangkap tangan sering main mata dengan sekretarisnya.
  • rendah hati : tidak sombong
    • Bapak tua itu bukan hanya ramah dengan warga sekitarnya tetapi ia juga rendah hati.
  • darah biru : keturunan bangsawan
    • Melihat sifatnya yang merakyat dan sederhana, tak ada yang menyangka jika ia berasal dari keluarga darah biru.
  • gulung tikar : bangkrut
    • Sejak bahan baku melonjak tinggi, terpaksa industri tumah tangga kami harus gulung tikar.
  • buah bibir : bahan pembicaraan
    • Tak hanya orangtuanya, kakak dan adiknya juga menjadi buah bibir dalam setiap kegiatan di desa itu.
  • kabar angin : informasi yang tidak jelas sumbernya
    • Menurut kabar angin yang berhembus, ia telah menjadi tersangka dalam kasus penipuan itu.
  • kambing hitam : orang yang tidak bersalah namun disalahkan
    • Demi mendapatkan keuntungan, ia rela mengkambing hitamkan saudaranya sendiri.
  • bersilat lidah : berdalih, memutar balikkan fakta
    • Tak ada gunanya kau berdebat dengannya, ia sangat pandai bersilat lidah.
  • gigit jari : kecewa
    • Sudah beberapa kali ia mengajukan visanya, namun kali ini pun ia tetap harus gigit jari karena visanya ditolak.
  • kutu buku : orang yang suka membaca
    • Tak mengherankan jika si kutu buku itu gembira saat ia dipilih menjadi penjaga perpustakaan sekolah.
  • lintah darat : orang yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi
    • Sungguh mengherankan di ibukota seperti DKI Jakarta ini masih ada masyarakat yang meminjam uang ke lintah darat.
  • angkat tangan : mengaku kalah atau menyerah
    • Setelah sekian lama dikepung pihak berwajib, akhirnya ia angkat tangan juga.
  • tebal muka : tidak punya rasa malu
    • Walaupun sudah seringkali dimarahi atasannya karena datang terlambat, namun ia tetap tebal muka.
  • meja hijau : pengadilan
    • Karena sengketa tanah tersebut tak terselesaikan juga, akhirnya kasus itu dibawa ke meja hijau.
  • berbadan dua : sedang mengandung atau hamil
    • Dalam kecelakaan yang terjadi tadi pagi, salah satu korban selamat adalah seorang ibu yang tengah berbadan dua.
  • omong kosong : bualan, berbohong
    • Jangan percaya dengan apa yang diucapkannya. Semua perkataannya omong kosong.
  • adu domba : membuat pihak yang satu dengan yang lainnya bertikai, berselisih
    • Berpikirlah dengan hati yang tenang, jangan sampai kita di adu domba hanya karena hal-hal sepele.
  • kepala dingin : sabar, tenang
    • Percayalah, segalanya dapat kau selesaikan jika kau berpikir dengan kepala dingin.
  • asam garam : suka duka dalam kehidupan atau pengalaman dalam kehidupan
    • Dengarkanlah perkataan kedua orangtuamu, sudah banyak asam garam yang mereka lalui dan tentunya mereka pasti mengharapkan yang terbaik untuk masa depanmu.
  • sebatang kara : tidak memiliki sanak saudara
    • Sejak bencana alam tahun lalu menimpa keluarganya, kini ia hidup sebatang kara di dunia ini.

Suatu ungkapan biasanya terdiri dari gabungan 2 kata atau lebih. Gabungan kata ini akan memiliki dua kemungkinan makna jika tidak ada konteks yang menyertainya. Oleh karena itu, konteks kalimat merupakan unsur yang sangat penting yang berfungsi sebagai penentu apakah gabungan kata tersebut merupakan sebuah ungkapan atau tidak.

 
Demikianlah pembahasan kita kali ini tentang contoh ungkapan beserta maknanya dalam bahasa Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat.
Categories: ungkapan
Ratna Sumarni S.Pd: