Karya sastra Indonesia sangat bervariasi. Karya sastra dapat berupa fakta maupun imajinasi dari pengarangnya, misalnya saja puisi, pantun histori, prosa, dan lainnya. Tulisan kali ini akan mendalami prosa, mulai dari pengertian, jenis, dan penjabaran dari masing–masing jenis jenis prosa tersebut.
Menurut KBBI prosa didefinisikan sebagai karangan bebas yang tidak terikat oleh kaidah–kaidah tertentu. Prosa bertolak belakang dengan puisi, yang memiliki ketentuan dalam pembuatannya. Kata prosa merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu prose. Kata ini sebenarnya memiliki pengertian yang lebih luas, tidak sekedar mencakup tulisan yang dikelompokkan sebagai karya sastra, tetapi juga karya non-fiksi, seperti esai, artikel, laporan dan sebagainya.
Pembahasan prosa pada tulisan ini fokus pada pengertian prosa sebagai karya sastra. Ditinjau dari segi sastra, istilah prosa sering sebut dengan fiksi (fiction), wacana naratif (narrative discourse) atau teks naratif (narrative text). Prosa disejajarkan dengan istilah fiksi (arti rekaan) dapat diartikan : karya naratif yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, tidak sungguh-sungguh terjadi di dunia nyata. Peristiwa, tokoh dan latar dalam karangan fiksi sifatnya imajinatif. Hal tersebut sangat berbeda dengan karangan non-fiksi. Dalam karya non-fiksi peristiwa, tokoh dan latar sifatnya faktual atau mampu dibuktikan secara empiris.
Jenis-Jenis Prosa
Prosa dapat dikategorikan berdasarkan dua jenis, yaitu menurut bentuknya dan menurut isinya. Berdasarkan bentuknya, prosa dibedakan menjadi dua yaitu Prosa Lama dan Prosa Baru. Sedangkan berdasarkan isinya, prosa dibagi menjadi Prosa Fiksi dan Prosa Non Fiksi. Berikut penjelasannya.
(1-2) Jenis jenis prosa berdasarkan bentuknya :
1. Prosa Lama
Prosa lama merupakan karya prosa lama yang berkembang dan hidup dalam masyarakat Indonesia terdahulu, yaitu masyarakat tradisional. Di Nusantara, prosa lama ini awalnya muncul sebagai salah satu sastra lisan.
Prosa lama juga sering diistilahkan dengan folklor atau cerita rakyat, yaitu cerita di kehidupan rakyat yang telah diwariskan dari generasi – generasi sebelumnya secara lisan. Jenis – Jenis prosa lama yaitu :
- Dongeng, yaitu cerita dari hasil khayalan atau imajinasi pengarang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Misalnya : pinokio, putri salju, putri duyung. Dongeng terbagi lagi menjadi :
- Fabel, yaitu cerita rekaan tentang hewan sebagai tokoh cerita, yang mana hewan tersebut seakan–akan seperti manusia yang memiliki kemampuan berbicara dan bersikap layaknya manusia. Misalnya: Cerita Si Kancil yang Cerdik, Kera Menipu Harimau, dan lainnya.
- Legenda, yaitu dongeng mengenai kejadian alam, maupun asal – usul suatu tempat, kejadian atau benda, di suatu daerah atau tempat. Contoh: Malin Kundang, Asal Muasal Tangkuban Perahu, Asal Muasal Candi Prambanan, dan lain sebagainya.
- Mite/Mitos adalah cerita yang berlatar belakang sejarah atau pun hal yang telah dipercayai orang banyak bahwa cerita tersebut pernah terjadi serta mengandung sesuatu yang gaib dan memiliki kesaktian yang luar biasa. Misalnya : Nyi Roro Kidul.
- Cerita Penggeli Hati/Dongeng Jenaka, sering juga diistilahkan sebagai cerita noodlehead, hal ini karena terdapat dalam hampir di semua budaya rakyat. Prosa jenis ini mengandung unsur komedi (lucu), kemustahilan, omong kosong, kedunguan dan ketololan, namun biasanya ada muatan kritik terhadap perilaku manusia / mayarakat dalam ceritanya. Misalnya adalah Pak Belalang, Cerita Si Kabayan, Lebai Malang, dan lain-lain.
- Parabel/Cerita Perumpamaan, yaitu dongeng yang mengandung perumpaman, kiasan atau ibarat yang besifat mendidik dan memberi nasihat. Misalnya : memberikan nasihat orang pelit dengan cerita seorang Haji Bakhil.
- Sage, yaitu kisah yang menceritakan keberanian, kehebatan tokoh dalam sejarah. Misalnya : Airlangga, Kerajaan Majapahit.
- Hikayat, yaitu cerita, baik sejarah ataupun cerita roman fiktif yang bertujuan untuk pelipur lara, membangkitkan semangat juang, atau pun sekedar meramaikan pesta. Contoh : Hikayat Seribu Satu Malam, Hikayat Hang Tuah, dan lain-lain.
- Kisah, yaitu karya sastra lama berisi cerita mengenai perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Misalnya : Kisah Perjalanan Abdullah Menuju Negeri Kelantan, Kisah Abullah Menuju Jeddah, dan lainnya.
- Sejarah/Tambo, yaitu kisah yang berkaitan dengan peristiwa dan tokoh sejarah. Misalnya : Sejarah Melayu.
Dari jenis – jenis prosa lama di atas, ada yang dikelompokkan ke dalam cerita anak. Cerita – cerita yang termasuk cerita anak dalam khasanah prosa lama misalnya: cerita binatang (contohnya Burung Gagak dan Serigala, cerita Kancil dan Buaya, dan lain-lain), cerita noodlehead (misalnya Cerita Pak Kodok, PakBelalang, Pak Pandir, Si Kabayan, dan lainnya).
2. Prosa Baru
Prosa baru merupakan karya prosa yang berkembang setelah mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan asing. Beberapa jenis prosa baru, yaitu :
- Cerita Pendek/Cerpen
Cerita Pendek yang biasa disingkat cerpen, dapat diartikan sebagai cerita yang berbentuk prosa pendek. Ukuran pendek yang dimaksud bersifat relatif. Para sastrawan berpendapat bahwa parameter pendek dalam cerpen yaitu ketika karangan tersebut selesai dibaca dalam satu kali duduk, tidak lebih dari satu jam. Ada juga sastrawan yang berpendapat bahwa ukuran pendek ini didasarkan pada keterbatasan unsur – unsur pengembangnya. Seperti sedikitnya tokoh, setting, alur, dll. Cerpen mempunyai efek tunggal serta tidak kompleks. Cerpen umumnya menceritakan sedikit pengalaman yang paling menarik dalam kehidupan tokoh/pelaku utamanya.
Berdasarkan segi panjang ceritanya, cerpen dibagi menjadi 3 jenis meliputi :
- Cerpen yang pendek (short short story) yang banyak katanya kurang lebih 500-an kata. Cerpen jenis cerpen yang pendek (short short story) ini disebut juga sebagai cerpen mini. Contoh cerpen mini yaitu cerpen yang berjudul Ti Pulpen Nepi Ka Pajaratan Cinta.
- Cerpen yang memiliki panjangnya medium (middle short story). Cerpen yang memiliki panjang sedang (middle short story) biasanya cerpen-cerpen yang dimuat di surat kabar.
- Cerpen yang panjang (long short story) yang biasanya mencapai puluhan ribu kata. Cerpen yang tergolong long short story biasanya dimuat di majalah. Cerpen berjudul ”Sri Sumariah” dan “Bawuk” karya Umar Khayam juga dikategorikan ke dalam kelompok cerpen yang panjang ini.
- Novelet
Novelet merupakan jenis prosa modern yang kuantitas panjang ceritanya lebih panjang dari cerpen, namun lebih pendek dari novel. Jadi, panjangnya di antara novel dan cerpen. Jumlah halaman novelet sekitar 60 s.d 100 halaman. Unsur – unsur novelet lebih luas dari cerpen seperti tokoh, alur, latar, dan unsur-unsur yang lain.
- Novel
Kata “novel” merupakan kata serapan dari bahasa Italia, “novella”, yang artinya barang baru berukuran kecil. Pada mulanya, ditinjau dari segi panjang cerita, novella sama dengan cerita pendek dan novelet. Setelah Italia, novel kemudian berkembang di Amerika dan Inggris. Novel pada wilayah ini mulanya berkembang dari cerita berbentuk naratif non-fiksi, seperti biografi, surat, dan sejarah. Tetapi seiring berkembangnya masyarakat dan waktu, novel tidak hanya berupa data – data nonfiksi, pengarang dapat mengubah cerita dalam novel sesuai dengan imajinasi dan kreatifitas yang dikehendakinya.
Dalam bentuk karya prosa, novel menceritakan hal terpenting dalam kehidupan tokoh atau pelakunya namun diiringi dengan berbagai konflik yang timbul didalamnya.
Dalam novel, konten ceritanya jauh lebih panjang, jadi pengarang dapat mengembangkan unsur – unsur pembangun novel itu seperti: tokoh, latar, tema, plot, amanat dan lainnya secara lebih rinci, bebas, dan banyak. Permasalahan yang diangkat dalam novel sangat kompleks. Dengan demikian, definisi novel diartikan sebagai cerita yang berbentuk prosa berisi permasalahan-permasalahan kompleks dengan pengembangan unsur-unsurnya secara lebih luas, bebas dan rinci.
Perbedaan novel, cerpen dan novelet
Perbedaan antara novel, cerpen dan novelet dapat dilihat dari segi panjang dan keluasan cakupannya.
Jenis Prosa | Unsur – Unsur | Permasalahan | Kuantitas |
---|---|---|---|
Cerpen | Lebih singkat, terbatas | Tunggal | Pendek kurang dari 60 halaman |
Novelet | Terbatas namun lebih kompleks dibandingkan cerpen | Lebih kompleks | sekitar 60 s.d 100 halaman |
Novel | Lebih banyak, bebas, rinci | Sangat Kompleks | Lebih dari 100 halamn |
- Roman
Roman merupakan jenis prosa yang lebih dahulu ada sebelum novel. Roman berasal dari jenis sastra romansa dan epik abad pertengahan. Jenis sastra ini berkisah tentang hal-hal yang bersifat romantis, penuh angan-angan, biasanya cerita roman memiliki tema percintaan dan kepahlawanan. Istilah roman dalam sastra Bahasa Indonesia mengacu pada cerita-cerita yang ditulis dalam bentuk bahasa roman (bahasa rakyat Prancis pada abad pertengahan) yang masuk pada sastra Indonesia melalui kesusastraan Belanda.
Roman menceritakan kehidupan tokoh atau pelakunya lebih lengkap dan detail. Biasanya diuraikan mulai dari awal hingga akhir (dari kecil hingga meninggal) dengan segala suka duka kehidupannya.
- Riwayat
Riwayat lebih umum dikenal dengan biografi, yaitu karya prosa yang merupakan kisah nyata menceritakan seluruh kisah/pengalaman hidup seseorang tokoh dari kecil hingga meninggalnya.
- Kritik
Suatu pernyataan atau opini yang bersifat objektif untuk memberikan sebuah penilaian tentang baik buruknya sebuah hasil karya.
- Resensi
Karya prosa yang menguraikan sebuah penilaian tentang suatu karya dari banyak segi, sehingga sebuah karya tersebut patut atau tidaknya untuk dinikmati.
- Esai
Esai adalah karya prosa yang mengupas tentang penilaian pribadi seseorang tentang sebuah karya.
(3-4) Jenis jenis prosa berdasarkan isinya :
3. Prosa Fiksi
Prosa fiksi lebih dikenal dengan karang narasi yang bersifat imajinasi. Disebut demikian karena prosa fiksi memang merupakan sebuah karya sastra yang bersifat imajinasi/khayalan penulisan. Cerita yang dibuat tidaklah nyata atau benar-benar ada. Yang termasuk dalam prosa fiksi adalah cerpen, novel, roman, dongeng, esai dan resensi.
4. Prosa Non Fiksi
Prosa non fiksi merupakan sebuah karangan yang nyata dan dibuat berdasarkan pengamatan penulis. Beberapa karangan yang masuk dalam kategori prosa non fiksi adalah :
- Artikel, sebuah uraian yang dibuat berdasarkan sebuah fakta, bersifat faktual karena berasal dari sumbernya.
- Editorial atau Tajuk Rencana, suatu karangan atau uraian yang di buat oleh media massa yang sedang terjadi.
- Opini, sebuah pemikiran, pendapat, tanggapan, ide seseorang terhadap suatu hal/keadaan.
- Feature atau Ficer, suatu tulisan atau karangan yang dibuat berdasarkan hasil pengamatan/peliputan tentang sebuah keadaan atau situasi atau objek guna menarik simpati pembaca.
- Biografi, kisah nyata atau pengalaman hidup seseorang.
- Iklan, informasi atau berita yang disampaikan kepada khalayak ramai mengenai sebuah produk atau jasa.
- Pidato, sebuah pemikiran yang disampaikan melalui kata-kata yang ditujukan untuk orang banyak.
- Reportase, suatu berita atau laporan yang dibuat dari fakta hasil pengamatan sebuah objek.
- Tips, sebuah panduan yang menjelaskan langkah-langkah atau cara dalam melakukan suatu hal/kegiatan.
- Jurnalisme Baru, yaitu sebuah karangan yang dibuat dalam bentuk novel atau cerpen.
(5-6) Jenis prosa berdasarkan target pembaca
Terkait dengan pengelompokannya, prosa dapat dikelompokkan berdasarkan kategori usia pembaca, seperti kelompok sastra anak, sastra dewasa dan sastra remaja. Pengelompokan jenis sastra disesuaikan dengan karakteristik usia pembaca, baik dari aspek isi maupun cara penyajiannya. Sebagai contoh, sastra anak (cerpen anak, novelet anak, novel / roman anak) dari segi isi, sastra anak menyuguhkan permasalahan – permasalahan dan cara pandang yang disesuaikan dengan dunia serta lingkungan anak – anak. Begitu juga dengan cara penyajiannya lebih menggunakan pola penyajian dan bahasa sederhana yang mudah dipahami anak-anak. Sastra remaja berbeda dengan sastra anak. Persoalan dan penyajiannya disesuaikan dengan kehidupan remaja, seperti percintaan, petualangan, persahabatan, dan lain sebagainya. Berikut penjelasannya secara detil:
5. Cerita Anak
Cerita anak dapat berupa cerpen, novelet atau pun novel. Cerita anak, baik karangan asli Indonesia, maupun karya terjemahan, meliputi rentang umur pembaca yang bervariasi, mulai rentang usia 3 hingga 5 tahun, 6 hingga 9 tahun, dan 10 hingga 12 tahun (bahkan 13 dan 14 tahun). Bentuk cerita anak juga bermacam-macam yaitu serial, maupun cerpen maupun, cerita bergambar. Cerita anak dapat bertema persahabatan, kemandirian anak, lingkungan, cita – cita dan lain-lain. Dari segi sifat, cerita anak pada khasanah sastra modern meliputi:
- Cerita keajaiban, merupakan cerita – cerita yang berhungan sihir dan adanya peri gaib yang umumnya melibatkan unsur petualangan dan percintaan. Contoh: Puteri Salju, Cinderella, Puteri Tidur, Rapunzel, Tiga Keinginan, dan lain-lain.
- Cerita fantasi, merupakan cerita anak yang menceritakan kehidupan dunia yang tidak sebenarnya; dunia fantasi dibuat mirip dengan kenyataan dan menceritakan hal – hal yang tidak terjadi di dunia nyata; dan menggambarkan suasana yang aneh serta asing dan kejadian – kejadian yang sukar diterima oleh akal sehat. Macam cerita fantasi adalah: fantasi mainan dan boneka, fantasi binatang, fantasi dunia liliput, fantasi tipu daya waktu dan fantasi alam gaib.
- Cerita fiksi ilmu pengetahuan, merupakan cerita fantasi yang berdasar pada hipotesis tentang sesuatu yang dapat dinalar berdasarkan teori, pengetahuan, dan spekulasi ilmiah, seperti cerita tentang petualangan ke planet lain, makhluk luar angkasa, dan lainnya.
Sumber – sumber cerita anak sangat banyak, baik berupa buku, novel, buku sekolah, maupun cerita di majalah anak, serta koran yang memuat rubrik anak – anak. Pengarang – pengarang cerita anak di Indonesia antara lain: Mansur Samin, Toha Mohtar, Titie Said, A. Djan, Triwahyono, E. Siswojo, Nimas Heming, Ayu Widuri, Dian Pratiwi, Slamet Manshuri, Heroe Soekarto, Toety Mukhlih, Arif Maulana, Radar Panca Dahana, Soekardi, Dorothea Rosa Herliany, Tetet Cahyati, dan pengarang cerita anak lainnya.
6.Novel Remaja
Novel remaja merupakan novel yang ditulis dan memiliki target segmen pembaca usia remaja. Untuk menarik minat para remaja, maka isi serta penyajiannya pun harus disesuaikan dengan kehidupan dan dunia remaja. Bahasa yang dipakai biasanya adalah bahasa khas remaja, bahasa pergaulan sehari – hari yang terkadang tidak dimengerti oleh orang tua maupun anak – anak, bahkan ada yang belum terdaftar pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, seperti kata galau, otw (singkatan dari on the way), gpl (singkatan dari gak pake lama), japri (singkatan dari jalur pribadi), ababil (singkatan dari abg labil), dan kata – kata lain yang digunakan oleh para remaja.
Novel remaja dapat berbentuk novel detektif, novel petualangan, atau novel drama. Novel remaja banyak sekali diterbitkan, penulis remaja juga banyak, begitu pula pembacanya. Akhir – akhir ini. novel remaja yang booming adalah novel remaja yang biasa disebut chicklit (chick literatur) dan teenlit (teenager literatur).
Chicklit sering merupakan karya sastra populer yang ceritanya tentang kehidupan sorang wanita lajang kota sehari hari dengan pola pikir modernnya. Chicklit disajikan secara ringan, bertutur tidak formal dan menghibur. Target pembaca Chicklit ialah gadis dewasa berumur antara 17 hingga 26 tahun. Adapun teenlit atau teenager literatur, ditargetkan pada pembaca remaja belia, seperti anak – anak SMP.
Dilihat dari sejarah kelahirannya, tidak ada yang bisa memastikan pelopor awal lahirnya chicklit dan teenlit. Ada yang berpendapat pelopor jenis karya ini adalah novelis Helen Fielding yang berasal dari Amerika Serikat melalui karyanya yang memiliki judul Bridget Jones’s Diary. Namun, beberapa kritikus menyanggah bahwa J.K Rowling-lah yang menjadi pelopopornya melalui karyanya berjudul Harry Potter. Di Indonesia, jenis novel chiklit dan teenlit ini identik dengan kehidupan remaja di zaman globalisasi. Para penulisnya yaitu para penulis yang rata-rata masih remaja, sehingga memahami dunia atau kehidupan remaja.
- kalimat melepas dan kalimat klimaks
- kalimat versi dan kalimat inversi
- kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap
- paragraf campuran
- paragraf induktif
- paragraf deduktif
- jenis jenis konjungsi
- jenis jenis syair
- perbedaan puisi dan sajak
- jenis jenis puisi kontemporer
- jenis jenis puisi baru
- kalimat nomina dan kalimat verba
- majas anakronisme
- majas tautologi
- penggunaan tanda elipsis dan tanda penyingkat apostrof
Itulah uraian mengenai jenis jenis prosa dalam kesusastraan Indonesia dan penjelasannya. Semoga bermanfaat.